Langsung ke konten utama

Hidup Sehat ala Muhammad saw

Sebagaimana sering dikutip para ahli kesehatan muslim, Nabi Muhammad saw disebut sebagai manusia yang sangat sehat. Seumur hidupnya hanya beberapa kali saja sakit (sebagian mengatakan 2 kali, sebagian 3 kali).

Bagaimana gaya hidup beliau hingga bisa demikian sehat dan bugar?

Mari kita lihat dari hal-hal zhahir berdasarkan hadits yang shahih tanpa perlu bersikap ekstrim.

*Makanan adalah sumber penyakit*

Sebutkan saja berbagai jenis penyakit yang banyak membunuh manusia pada zaman ini; diabetes, asam urat, jantung, stroke, kanker, dst.

Apa penyebab utamanya? Bisa dikatakan sebagian besar dipengaruhi pola makan yang tidak sehat.

Hal ini pula yang telah diilhamkan Allah kepada utusannya al Mustofa saw;

ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”
(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Hakim, shahih).

Ini pula yang menjadi bahasan pembuka di kitab kedokteran islam yang sangat masyhur; Ath Thibbun An Nabawy, karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah.

Ini menandakan bahwa sejak lama, makanan selalu menjadi poin penting dalam kesehatan.

Maka prinsip sehat ala Muhammad bin Abdillah saw juga dapat kita lihat secara zhahir, berpusat pada makanan.

*1. Sedikit Makan*

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا  ...

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan...” (QS. Al-A’raf: 31)

Dikisahkan seorang ulama ditanya oleh seorang pendeta; "apakah kitab suci kalian tidak berbicara tentang kesehatan?"

Maka dijawab oleh sang ulama bahwa Al Quran merangkum masalah kesehatan dalam _setengah ayat_, lalu dibacakannyalah setengah ayat dari Al A`raf ayat 31.

Lalu bagaimana penjabaran dari tidak berlebihan dalam makan dan minum?

Jawabannya ada di hadits yang paling atas;

"...Cukuplah bagi anak Adam memakan _beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya._ Namun jika ia harus (melebihinya), *hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”*

Berdasarkan salah satu literatur, kapasitas lambung adalah 1,5 liter dan bisa melebar hingga 3 liter.

Jika dipakai perhitungan sederhana, maka sebaiknya kita minum 0.5~1 liter setiap makan. Sisanya baru untuk makanan, dan tidak boleh sampai kenyang.

Rasulullah saw sendiri diceritakan tidak pernah kenyang selama 3 hari berturut-turut bahkan dalam riwayat lain tidak pernah kenyang 2 hari berturut.

Dalam suatu riwayat, Abu Hazim berkata : Saya melihat Abu Hurairah berisyarat dengan jarinya dan berkata, “Demi Allah yang jiwa Abu Hurairah di tangan-Nya, Nabiyallah SAW tidak pernah kenyang tiga hari berturut-turut karena makan roti terbuat dari hinthah (gandum) hingga beliau wafat”.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Aisyah RA, ia berkata, “Keluarga Nabi Muhammad tidak pernah kenyang karena makan roti syair dua hari berturut-turut hingga Rasulullah SAW wafat”.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Inilah prinsip pertama kesehatan ala Nabi saw; *makan sedikit, jangan sering kenyang.*

*2. Puasa*

Walaupun Muhammad saw tidak menyebutkan bahwa puasa adalah pola hidup sehat, tapi rutinitas puasa beliau jelas telah memberikan efek baik bagi kesehatan beliau.

Perkataan "puasalah engkau akan sehat" adalah hadits lemah bahkan palsu, sehingga tidak boleh dinisbatkan kepada Muhammad bin Abdillah saw.

Namun, medis modern telah membuktikan efek baik dari puasa. Sehingga boleh saja kita ambil kesimpulan bahwa pola puasa yang rutin telah membuat beliau saw lebih sehat.

Puasa merupakan proses liburan bagi organ pencernaan kita.

Bukankah kita sendiri akan stres bila terus bekerja tanpa liburan?

Maka demikian pula dengan tubuh kita. Berikanlah liburnya. Seperti kerja jaman now yang liburnya sepekan 2 hari, maka tidak salah kalau kita memberikan libur bagi organ pencernaan kita tuk libur 2 hari sepekan; Senin dan Kamis, misalnya.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.”
(HR An Nasai, shahih)

Lebih jauh lagi, dunia medis telah membuktikan rasa lapar saat puasa dapat memicu proses autofagi, atau regenerasi sel yang tentu sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan. Penelitian terkait mekanisme autofagi juga menjadi perhatian dunia karena mengantarkan Prof. Yoshinori Ohsumi sbg penerima nobel tahun 2016 bidang Fisiologi.

Pastikan niat puasa kita ikhlas karena Allah, dan kesehatan yang kita minta pun diniatkan untuk beribadah kepadaNya.

Demkianlah 2 perkara zhahir spesifik dari Nabi saw yang dapat kita simpulkan sebagai rahasia kesehatan beliau.

Selain itu, dapat kita tambahkan 2 prinsip umum kesehatan yang juga menjadi keseharian beliau saw.

*3. Bergerak Aktif*

Aktifitas Muhammad saw yang sibuk mengurus umat, mengurus keluarga, bahkan terkadang berlomba lari dengan istrinya, termasuk mengurus dan turut serta dalam perang yang rata-rata terjadi 2 bulan sekali selama masa kenabian, jelas menunjukkan betapa aktifnya hidup beliau.

Keseharian beliau bukan diisi dengan leha-leha di singgasana, atau goler-goler di dipan bertikar.

Badan yang terus bergerak, merupakan poin penting dalam meraih hidup yang sehat.

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah;..."
(HR. Muslim)

*4. Berpikir Positif*

Yang dimaksud berpikir positif adalah berupaya selalu berada dalam posisi *syukur atau sabar* dalam setiap kondisi.

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.”
(HR. Muslim)

[Menurut penelitian, seseorang yang berpikir positif memiliki tingkat risiko penyakit jantung dan peradangan yang lebih rendah.

Berpikir positif adalah kunci utama pada manajemen stres, selanjutnya berperan mendatangkan banyak manfaat kesehatan.

Secara umum, berikut manfaat berpikir positif terhadap kesehatan.


- Lebih resisten terhadap flu
- Berkurangnya risiko penyakit kardiovaskular.
- Memperpanjang usia harapan hidup.
- Tingkat depresi yang lebih rendah.
- Kondisi fisik dan psikologis yang lebih baik.

Di bidang olahraga, para atlet yang memenuhi kepalanya dengan pikiran positif terbukti mendapat pencapaian yang lebih tinggi daripada yang tidak.]
(dikutip dari alodokter.com)

Demikianlah di antara rahasia kesehatan manusia pilihan Muhammad bin Abdillah saw. Semoga kita bisa menirunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Umar bin Khattab dan Anak-Anak Kita

Dalam Hadits Imam Ad-Darimi no. 436, dikisahkan bahwa; Suatu ketika Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia dalam kondisi bersemangat karena mendapatkan salinan Taurat. Namun Nabi justru menampakkan wajah tidak senang, bahkan Umar ditegur dengan keras. Apa persamaannya dengan anak-anak kita sekarang? Sama-sama tidak dianjurkan membaca sembarang sumber, sebelum iman tertanam kuat di dalam jiwa. Betul, anak-anak kita sekolahnya di islam terpadu, ngaji di sekolah setiap hari. Pun ditegakkan aturan menutup aurat selalu. Tapi juga rajin menyerap tontonan artis korea yang tampak glowing dengan busana terbuka, kata-kata kasar di postingan viral, juga bermain game yang padat konten pembunuhan dan pakaian seksi. Jika seorang sekelas Umar yang masih halaqoh langsung dengan sang Nabi saja masih dilarang dulu baca-baca Taurat sembarangan. Apakah seorang anak diperbolehkan "baca-baca" gadget sembarangan hanya karena sudah sek...

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak...

Ulama Ahlus Sunnah Pendukung Maulid

Berikut ini beberapa pendapat imam ahlus sunnah yang pro terhadap peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak dicantumkannya pendapat ulama yang kontra, karena biasanya pendapat tersebut sudah lebih banyak disebar. 1. Imam As-Suyuthi Pertanyaan: “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera untuk hamba pilihanNya, wa ba’d: telah datang pertanyaan tentang perbuatan maulid nabi pada bulan Rabi’ul Awwal, apa hukumnya menurut pandangan syariat? apakah itu terpuji atau tercela? apakah mendapatkan pahala atau tidak, bagi si pelakunya?”  Jawaban: Bagi saya, dasar dari maulid nabi adalah berkumpulnya manusia, membaca yang mudah dari Al Quran, dan membaca kisah-kisah yang warid  tentang konsepsi riwayat kehidupan  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan membaca apa-apa yang terjadi pada hari kelahirannya berupa tanda-tanda kemuliaannya, dan menyediakan makanan buat mereka, lalu selesai tanpa ada tambahan lain, maka itu adalah bid’ah hasanah, dan diberikan ...