Puasa telah banyak diteliti dapat meningkatkan imun. Agak berkebalikan dengan anggapan banyak makan enak biar imun naik 😅.
Mungkin makan enak berkolerasi pada rasa happy yang dianggap menaikkan imun, padahal tubuh bisa jadi punya keinginan lain.
Mengutip dari dr. Azharul dalam webinar IDI Kab. Bogor, beliau mempraktikkan pola puasa kepada pasien positif covid di awal masa perawatan sebagai treatment untuk menghindari gejala berat dan berhasil. Puasa dilakukan dalam rangka memotong jalur replikasi virus dan menghindari badai sitokin yang dapat berujung sesak nafas.
Puasa panjang (dengan tetap menjaga asupan cairan) sudah banyak diteliti sebagai treatment yang dapat menghalangi infeksi virus lebih jauh.
Salah satu jurnal ilmiah mencoba menjelaskan puasa panjang intermiten sebagai alternatif treatment bagi pasien covid;
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7351063/
Lebih jauh lagi, tingginya gula darah (karena makan tentunya), diteliti sebagai kondisi yang memudahkan terjadinya infeksi covid19;
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7367032/
Hal ini semakin menguatkan potensi puasa sebagai alternatif penanganan awal bagi pasien covid19. Tentu saja perlu pengawasan dokter (ada grup WA khusus bersama dokter/ahli, bagi pasien positif yang ingin melakukan treatment ini).
Bagi yang sehat, puasa Senin Kamis dengan asupan rendah glukosa (karbohidrat), bisa menjadi bagian pola hidup sehat untuk meningkatkan imun.
Niatkan sehat lillahi ta'ala, maka imun dan iman double up, insya Allah.
Bogor,
25 Dzulqa'dah 1442
Komentar
Posting Komentar