Langsung ke konten utama

Bahaya Mengikuti Passion?


Professor Cal Newport seakan memecah mantra para motivator dengan bukunya ini.

Ternyata passion malah bisa jadi jebakan yang menjauhkan dari kesuksesan hidup.

Persis sama dengan nasihat Dato Sri Tahir dalam sebuah talk show di media tv nasional; "Jangan hidup karena passion".

Lebih lanjut salah satu orang terkaya di Indonesia itu menjelaskan bahwa hidup itu dengan responsibility ; saat jadi anak, ya bertanggung jawab sebagai anak, saat jadi murid ya bertanggung jawab sebagai murid.

Bahaya mengikuti passion juga dikaji dalam sebuah riset yang menunjukkan bahwa sebenarnya, manusia tidak terlalu jago menentukan apa yang akan membuatnya bahagia di masa depan. Hasil emosi dan perasaan di suatu masa, tidak bisa jadi patokan bahwa dia akan bahagia dengan hal yang sama di masa depan (Gilbert and Wilson, 2009).

Bahkan Steve Jobs, disebut awalnya memiliki passion pada zen buddhisme, dan terjun ke dunia teknologi demi dapat uang saja. Tapi akhirnya ia serius di bidang itu, dan menjadi jalan sukses hidupnya.

Jadi, passion bisa berubah, dan bisa dibangun sendiri ketika berusaha serius terhadap sesuatu.

Dari sisi Islam, Pakar Parenting ustadz Fauzhil Adhim juga menyebut adanya bahaya ketika anak sekedar dibebaskan mengikuti passion.

Beliau mengangkat sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;
"..Seriuslah terhadap apa-apa yang bermanfaat bagimu.." (HR. Ahmad 9026)

Dalam konteks keimanan, maka apa-apa yang bermanfaat bagi manusia, adalah amal-amal yang Allah anggap paling mulia di sisi-Nya. Dan itu sangat mungkin berupa hal-hal yang  kita, atau anak-anak kita tidak sukai, atau tidak ada passion di hal tersebut.

Tapi tetap harus dilakukan, berbekal iman, dan fahmu.

"Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. 2: 216)

Jadi, kesuksesan hidup (dunia dan akhirat), didapat dengan melakukan hal yang benar-benar bermanfaat, suka atau tidak suka.

Kesukaan itu bisa dibangun dengan keseriusan mengerjakan sesuatu. Ibarat membangun cinta setelah pernikahan. Kalau serius, maka akan bersemi. Tak perlu pakai pacaran.


===
Dari Kota Udang ke Kota Hujan,
Rabiul Awwal 1446

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Wali Santri untuk Anak di Pondok

  (… sebutkan nama anak …)  اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ اَللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ اللَّهُمّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ اللَّهُمّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبَهُ، وَنُوْرَ صَدْرَهُ، وَجَلاَءَ حُزْنَهُ، وَذَهَابَ هَمَّهُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لَهُ شَأْنَهُ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْهُ إِلَى نَفْسِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Artinya: “Ya Allah rahmatilah (nama anak), Ya Allah pahamkanlah ia agama-Mu, dan ajarkanlah tafsir kepadanya (1), Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (2), Ya Allah jadikanlah Al-Quran hiburan di hatinya, cahaya di dadanya, penghapus kesedihannya, dan penghilang kegelisahannya (3), Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah segala urusan anakku, jangan serahkan kepada dirinya sendiri walau hanya sekejap mata (4). Ya Rabb, anugerahkanlah aku anak yang ...

PRINSIP TAISIR DALAM FIQIH MENURUT MANHAJ WASATH

Masjid Al Ghiffari IPB 8 Oktober 2017 Kajian rutin Ahad kedua Dr. Taufiq Hulaimi, Lc, MA Link rekaman video di youtube: #1: https://youtu.be/RAu9KP5ihq4 #2: https://youtu.be/ugKbRapphBI #3: https://youtu.be/bfbqMWPrKfM Prinsip pertama dalam manhaj al wasathiyah adalah at taysir. At taysir: *Fiqih dibuat mudah selama masih ada dalil yang mendukungnya.* Kebalikannya: At tasyaddud: Fiqih dibuat keras dan berat. AL WASATHIYAH Al Azhar Mesir mensosialisasikan prinsip al wasathiyah. *Al wasathiyah artinya di tengah.* Sesuatu yang terbaik. Wasathiyah kurang tepat jika diterjemahkan dengan kata 'moderat' tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'yang terbaik.' Manusia ada kecenderungan untuk menjadi terlalu keras atau terlalu cair. Islam tidak keduanya, tetapi di tengah. Dan biasanya *yang terbaik adalah yang di tengah.* Terlalu keras, segalanya tidak boleh, ekstrim kanan. Terlalu cair, segalanya boleh, ekstrim kiri. وَكَذَٰ...

Mahabbatullah II: Pupuk Cinta dan Tanda-Tanda Cinta

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang sebab-sebab Mahabbatullah, kali ini kita akan membahas tentang amalan yang dapat memupuk Mahabbatullah dan tanda-tanda Mahabbatullah dalam diri kita. Di antara amalan pemupuk cinta adalah; 1. Membaca dan merenungi surat-surat cinta-Nya Allah azza wajalla, telah mengirimkan surat-suratNya kepada kita melalui perantaraan utusanNya al Mustofa. Maka jalan pertama untuk mencintai-Nya adalah dengan membaca surat-surat itu. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Baqarah 121) Dan tidak hanya membaca, tapi juga memperhatikan ayat-ayatnya dan mengkajinya. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا...