Di antara hadits yang populer tentang ramadhan adalah "...dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dan setan-setan diikat..." Jika setan-setan diikat, maka pertanyaannya adalah; mengapa masih ada yang bermaksiat di Bulan Ramadhan? Jawabannya sederhana saja; setan itu ibarat pelatih, orang yang sudah terlatih bermaksiat, maka bisa bermaksiat sendiri tanpa keberadaan pelatih. Seperti sepakbola misalnya. Walaupun pelatihnya dikartu merah, sehingga tidak bisa lagi memberikan arahan dari pinggir lapangan, tim sepakbola yang handal, akan tetap bisa bermain dengan baik, minimal ga jelek-jelek amat, walaupun tidak ada arahan khusus dari pelatihnya. Maka demikian juga dengan pelaku maksiat yang handal, setan diikat pun ia akan tetap "bermaksiat dengan baik", minimal ga jelek-jelek amat. Kebalikannya berlaku untuk pelaku ibadah yang handal. Bahkan ia mungkin dapat "bermain" lebih baik. Karena tidak ada pelatih jelek yang memberikan arahan-arahan sa...