Bisa dong, insya Allah.
Pertama, karena puasa adalah ibadah dengan koneksi khusus kepada Allah.
Dalam hadits qudsi disebutkan;
“Semua amal Bani Adam akan dilipatgandakan 10x sampai 700x lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman, ‘ Kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Muslim)
Puasalah satu-satunya ibadah yang Allah sebutkan khusus "untuk-Ku", berbeda dengan amal lainnya.
Ibarat sebagian orang memakai "ordal" untuk melancarkan urusannya, maka orang yang berpuasa punya koneksi langsung kepada Penguasa Segala Urusan.
Alasan kedua, karena doa orang puasa itu makbul.
"Ada tiga doa yang tidak tertolak; doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi (HR. Tirmidzi).
Jadi, berpuasa sunnah adalah ikhtiar yang legitimate tuk melancarkan hajat kita; baik hajat-hajat dunia, dan tentu lebih utama lagi hajat-hajat akhirat.
Karena puasa memberikan kita "koneksi" dan doa yang makbul.
Apalagi kalau puasanya dilakukan di hari-hari yang paling dicintai Allah;
"Tidak ada hari di mana amal shalih di hari lebih dicintai Allah daripada di hari-hari ini (10 awal Dzulhijjah)..." (HR. Bukhari).
Jadi, masih ragu puasa sunnah di awal Dzulhijjah?
Yang bener aja? Rugi dong!
#SyiarDzulhijjah
Komentar
Posting Komentar