Banyak orang mungkin merasa daging domba atau kambing tidak bagus untuk kesehatan.
Nyatanya, daging domba ternyata lebih baik daripada daging ayam atau sapi.
Berikut adalah 3 keunggulan daging domba yang mungkin jarang diketahui.
1. Lemak pada daging domba lebih sulit diserap tubuh.
Lemak pada daging hewan memiliki titik cair yang berbeda-beda. Semakin tinggi titik cairnya, maka semakin sulit lemak itu diserap oleh tubuh, dan akhirnya ia akan dibuang kembali bersama kotoran.
Suhu tubuh rata-rata manusia adalah 36 derajat celcius, sedangkan titik cair lemak pada daging domba adalah 44 derajat celcius. Ada 8 derajat perbedaan yang membuatnya sulit diserap tubuh.
Sebagai informasi, titik cair lemak daging sapi adalah 40 derajat, sedangkan daging ayam adalah 30 derajat.
2. Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi.
Berbeda dengan daging sapi dan ayam, kandungan asam lemak tak jenuh pada daging domba sangat tinggi. Asam lemak tak jenuh ini biasanya terkandung pada jenis ikan-ikanan seperti sarden dan makarel, dan di antara salah satu fungsinya adalah mengurangi kolesterol jahat di dalam tubuh.
3. Kandungan L-Carnitine yang tinggi
L-Carnitine adalah salah satu jenis asam amino yang membantu membakar lemak di dalam tubuh.
Pembakaran lemak tubuh menjadi energi dilakukan di "pabrik" bernama mitokondria. L-Carnitine adalah satu-satunya asam amino yang mengantarkan lemak ke "tungku pembakaran" di dalam mitokondria. Karena itu, semakin banyak L-Carnitine di dalam tubuh, maka semakin banyak lemak yang akan diangkut ke mitokondria.
Di antara berbagai produk hewani yang mengandung L-Carnitine, daging domba merupakana produk hewani yang memiliki L-Carnitine cukup tinggi.
Sebagai informasi, L-Carnitine dalam bentuk suplemen juga sering dipakai oleh para atlit untuk meningkatkan performa mereka, dan menjadi salah satu produk suplemen populer untuk membakar lemak dan menurunkan berat badan.
Demikian di antara kebaikan daging domba. Sangat disayangkan kalau orang yang ingin hidup sehat justru menghindari daging domba.
Ohya, yang kita bicarakan di sini adalah daging-nya, bukan jeroannya ;)
-----
Referensi utama: http://www.foodwatch.jp/strategy/yojokun/36612
(ga perlu diklik klo ga ngerti bahasa jepang)
Nyatanya, daging domba ternyata lebih baik daripada daging ayam atau sapi.
Berikut adalah 3 keunggulan daging domba yang mungkin jarang diketahui.
1. Lemak pada daging domba lebih sulit diserap tubuh.
Lemak pada daging hewan memiliki titik cair yang berbeda-beda. Semakin tinggi titik cairnya, maka semakin sulit lemak itu diserap oleh tubuh, dan akhirnya ia akan dibuang kembali bersama kotoran.
Suhu tubuh rata-rata manusia adalah 36 derajat celcius, sedangkan titik cair lemak pada daging domba adalah 44 derajat celcius. Ada 8 derajat perbedaan yang membuatnya sulit diserap tubuh.
Sebagai informasi, titik cair lemak daging sapi adalah 40 derajat, sedangkan daging ayam adalah 30 derajat.
2. Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi.
Berbeda dengan daging sapi dan ayam, kandungan asam lemak tak jenuh pada daging domba sangat tinggi. Asam lemak tak jenuh ini biasanya terkandung pada jenis ikan-ikanan seperti sarden dan makarel, dan di antara salah satu fungsinya adalah mengurangi kolesterol jahat di dalam tubuh.
3. Kandungan L-Carnitine yang tinggi
L-Carnitine adalah salah satu jenis asam amino yang membantu membakar lemak di dalam tubuh.
Pembakaran lemak tubuh menjadi energi dilakukan di "pabrik" bernama mitokondria. L-Carnitine adalah satu-satunya asam amino yang mengantarkan lemak ke "tungku pembakaran" di dalam mitokondria. Karena itu, semakin banyak L-Carnitine di dalam tubuh, maka semakin banyak lemak yang akan diangkut ke mitokondria.
Di antara berbagai produk hewani yang mengandung L-Carnitine, daging domba merupakana produk hewani yang memiliki L-Carnitine cukup tinggi.
Sebagai informasi, L-Carnitine dalam bentuk suplemen juga sering dipakai oleh para atlit untuk meningkatkan performa mereka, dan menjadi salah satu produk suplemen populer untuk membakar lemak dan menurunkan berat badan.
Demikian di antara kebaikan daging domba. Sangat disayangkan kalau orang yang ingin hidup sehat justru menghindari daging domba.
Ohya, yang kita bicarakan di sini adalah daging-nya, bukan jeroannya ;)
-----
Referensi utama: http://www.foodwatch.jp/strategy/yojokun/36612
(ga perlu diklik klo ga ngerti bahasa jepang)
Komentar
Posting Komentar