Dalam bahasa Indonesia, maghfiroh biasa diterjemahkan dg makna ampunan, sedangkan 'afuw biasa diterjemahkan dg makna maaf.
Namun, dalam bahasa arab, keduanya memiliki makna yang lebih mendalam.
Para ulama, di antaranya Imam Al Ghazhali, menjelaskan bahwa maghfiroh bermakna menutupi, sehingga ketika Allah memberikan maghfiroh-Nya, maka ia menutupi dosa dan kesalahan kita. Sesuatu yang ditutupi, maka sebenarnya ia masih ada, namun tidak terlihat.
Sedangkan 'afuw bermakna menghapus, sehingga ketika seorang hamba mendapatkan 'afuw, maka ia dihapus dosa dan kesalahannya. Sesuatu yang dihapus, maka ia hilang.
Lebih lanjut, ulama menjelaskan bahwa dosa yang telah mendapat maghfiroh, masih tercatat di buku catatan amal, dan masih akan ditanyakan di Hari Akhir, hanya saja Allah tidak akan menghukum hamba karenanya.
Adapun dosa yang telah mendapat 'afuw, maka ia terhapus dari buku catatan amal hamba, dan tidak lagi ditanyakan di Hari Akhir.
Karena inilah, 'afuw adalah sesuatu yang lebih kuat, lebih besar, dan lebih baik, dibanding maghfiroh.
Dan, mungkin karena hikmah inilah, doa yang disunnahkan al Mustofa Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam di akhir Ramadhan adalah,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Ya Allah sesungguhnya Engkau 'Afuww (Maha Pemaaf), menyukai orang yang meminta maaf, maka maafkanlah aku.
(HR. Tirmidzi)
Agar para pemenang kompetisi Ramadhan bersih dari segala catatan dosa, sebagaimana bayi yang baru lahir.
Wallahul musta'an
Namun, dalam bahasa arab, keduanya memiliki makna yang lebih mendalam.
Para ulama, di antaranya Imam Al Ghazhali, menjelaskan bahwa maghfiroh bermakna menutupi, sehingga ketika Allah memberikan maghfiroh-Nya, maka ia menutupi dosa dan kesalahan kita. Sesuatu yang ditutupi, maka sebenarnya ia masih ada, namun tidak terlihat.
Sedangkan 'afuw bermakna menghapus, sehingga ketika seorang hamba mendapatkan 'afuw, maka ia dihapus dosa dan kesalahannya. Sesuatu yang dihapus, maka ia hilang.
Lebih lanjut, ulama menjelaskan bahwa dosa yang telah mendapat maghfiroh, masih tercatat di buku catatan amal, dan masih akan ditanyakan di Hari Akhir, hanya saja Allah tidak akan menghukum hamba karenanya.
Adapun dosa yang telah mendapat 'afuw, maka ia terhapus dari buku catatan amal hamba, dan tidak lagi ditanyakan di Hari Akhir.
Karena inilah, 'afuw adalah sesuatu yang lebih kuat, lebih besar, dan lebih baik, dibanding maghfiroh.
Dan, mungkin karena hikmah inilah, doa yang disunnahkan al Mustofa Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam di akhir Ramadhan adalah,
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Ya Allah sesungguhnya Engkau 'Afuww (Maha Pemaaf), menyukai orang yang meminta maaf, maka maafkanlah aku.
(HR. Tirmidzi)
Agar para pemenang kompetisi Ramadhan bersih dari segala catatan dosa, sebagaimana bayi yang baru lahir.
Wallahul musta'an
Komentar
Posting Komentar