Langsung ke konten utama

"Sembilan Naga" dan Nabi Shaleh as


وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ

Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul,

وَآتَيْنَاهُمْ آيَاتِنَا فَكَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ

dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya,

وَكَانُوا يَنْحِتُونَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا آمِنِينَ

dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman.

فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ

Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi,

فَمَا أَغْنَىٰ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan.

(QS Al Hijr: 80-84)

Penduduk Negeri Hijr membangun negeri mereka dengan luar biasa. Gunung batu pun mampu mereka ubah menjadi rumah-rumah yang nyaman. Pembangunan fisik yang luar biasa itu mereka wujudkan sekitar 4000 tahun yang lalu.

Namun, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah hancurkan mereka, dan tidak bermanfaat apa-apa yang telah mereka bangun itu.

Hikmah:
Sehebat-hebatnya materi dibangun, namun bila ajaran Allah ditinggalkan, perintah sholat berjamaah diremehkan, riba disepelekan, pemimpin kafir direstui, dst.

Serta, semua itu terjadi karena dunia yg lebih diutamakan; bisnis yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi, pembangunan negeri, dll.

Maka, bersiaplah menerima kebinasaan dari Allah. Dan tidak akan berguna semua yang telah diusahakan.

Wallahul musta`an

===============
Petikan Shiroh:

Pemicu terjadinya azab Allah terhadap kaum Tsamud adalah dibunuhnya unta yang dilarang digganggu.

Unta tersebut menjadi mukjizat karena menghasilkan susu yang tidak ada habis-habisnya, dan setiap kaum mendapatkan giliran untuk mendapatkan susu gratis dari unta ini (al-Qamar 27-28).

Sembilan orang yang merasa terganggu dengan kehadiran Nabi Shaleh as dan mukjizatnya pun membuat makar untuk membunuh unta tersebut (an-Naml: 47-48).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Umar bin Khattab dan Anak-Anak Kita

Dalam Hadits Imam Ad-Darimi no. 436, dikisahkan bahwa; Suatu ketika Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia dalam kondisi bersemangat karena mendapatkan salinan Taurat. Namun Nabi justru menampakkan wajah tidak senang, bahkan Umar ditegur dengan keras. Apa persamaannya dengan anak-anak kita sekarang? Sama-sama tidak dianjurkan membaca sembarang sumber, sebelum iman tertanam kuat di dalam jiwa. Betul, anak-anak kita sekolahnya di islam terpadu, ngaji di sekolah setiap hari. Pun ditegakkan aturan menutup aurat selalu. Tapi juga rajin menyerap tontonan artis korea yang tampak glowing dengan busana terbuka, kata-kata kasar di postingan viral, juga bermain game yang padat konten pembunuhan dan pakaian seksi. Jika seorang sekelas Umar yang masih halaqoh langsung dengan sang Nabi saja masih dilarang dulu baca-baca Taurat sembarangan. Apakah seorang anak diperbolehkan "baca-baca" gadget sembarangan hanya karena sudah sek...

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak...

Ulama Ahlus Sunnah Pendukung Maulid

Berikut ini beberapa pendapat imam ahlus sunnah yang pro terhadap peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak dicantumkannya pendapat ulama yang kontra, karena biasanya pendapat tersebut sudah lebih banyak disebar. 1. Imam As-Suyuthi Pertanyaan: “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera untuk hamba pilihanNya, wa ba’d: telah datang pertanyaan tentang perbuatan maulid nabi pada bulan Rabi’ul Awwal, apa hukumnya menurut pandangan syariat? apakah itu terpuji atau tercela? apakah mendapatkan pahala atau tidak, bagi si pelakunya?”  Jawaban: Bagi saya, dasar dari maulid nabi adalah berkumpulnya manusia, membaca yang mudah dari Al Quran, dan membaca kisah-kisah yang warid  tentang konsepsi riwayat kehidupan  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan membaca apa-apa yang terjadi pada hari kelahirannya berupa tanda-tanda kemuliaannya, dan menyediakan makanan buat mereka, lalu selesai tanpa ada tambahan lain, maka itu adalah bid’ah hasanah, dan diberikan ...