Banyak beli takjil, tapi tidak habis termakan, akhirnya tersisa dan terbuang.
Lauk berbuka melimpah, tapi tidak habis dimakan. Sahur maunya ganti lauk, akhirnya sisa berbuka terbuang.
Ada yang coba disimpan, tapi akhirnya tetap basi/expired.
Perbuatan mubadzir termasuk amalan saudaranya setan.
اِÙ†َّ الْÙ…ُبَØ°ِّرِÙŠْÙ†َ ÙƒَانُÙˆْٓا اِØ®ْÙˆَانَ الشَّÙŠٰØ·ِÙŠْÙ†ِ ۗ
"Sungguh para mubadzirin adalah saudaranya setan"
(QS. Al-Isra: 27)
Saking buruknya perbuatan mubadzir, Quran tidak menyebutnya sebagai "temannya" setan, tapi bahkan "saudaranya".
Di bulan Ramadhan yang mulia, jangan sampai setannya diikat, tapi kita terjatuh pada amalan abang dan adiknya setan.
Solusinya?
✅Kurangi jumlah dan jenis takjil,
✅Kurangi porsi menu berbuka,
✅Bersabar tidak ganti lauk kalau masih ada yang tersisa.
Memaksa diri menghabiskan makanan hingga kenyang berlebihan, apalagi sampai mengganggu kesehatan, juga termasuk mubadzir.
Semoga Allah lembutkan hati kita untuk mudah merasa cukup.
Bogor,
3 Ramadhan 1445
Komentar
Posting Komentar