Di antara adab-adab safar adalah:
-> Meninggalkan bekal bagi yang ditinggalkan (khadimat dll).
-> Berdoa terhadap yang ditinggalkan
أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لاَ تَضِيْعُ وَ دَائِعُهُ
"Aku titipkan kamu sekalian kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya." (HR. Ahmad, Hadits hasan)
[doa org yg ditinggal kepada musafir:
أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ وَ أَمَانَتَكَ وَ خَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ
"Aku menitipkan agamamu, amanahmu dan perbuatanmu yang terakhir kepada Allah." (HR Ahmad, hasan) ]
-> Pergi berjamaah.
Doa safar menggunakan lafazh orang jamak, salah satu tanda dianjurkannya safar bersama.
-> Menunjuk salah seorang sbg pemimpin.
-> Berdoa keluar rumah.
"Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja" (HR Abu Dawud da Tirmidzi, shahih)
-> Berdoa naik kendaraan dan doa safar.
اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ, (سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَـهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ) الَلَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا البِرَّ وَالتَّقْوَى ،وَمِنَ العَمَلِ مَا تَرْضَى ، الَلَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، الَلَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِيْ الأَهْلِ ، الَلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالأَهْلِ
"Allah Maha Besar (3X). Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedangkan sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari Kiamat). Ya, Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam perjalanan ini, kami memohon perbuatan yang meridhokanMu. Ya Allah! Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah! Engkau-lah teman dalam bepergian dan yang mengurusu keluarga(ku). Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga".
(HR. Muslim)
Apabila kembali dari perjalanan/safar maka do'a diatas dibaca dan ditambah :
آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
"Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Rabb kami.", (HR. Muslim)
-> Berdoa ketika mampir di suatu daerah
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Aku belindung dengan kalimat Allah yang sempurna secara keseluruhan dan dari kejahatan yang telah diciptakan." (HR. Muslim)
-> Berdoa ketika mampir di pasar/mall
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang masuk ke pasar lalu membaca:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
“(Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah kerajaan, dan kepunyaan-Nyalah segala pujian, Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia Maha Hidup tidak akan mati; di tangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu),
maka Allah mencatat sejuta kebajikan baginya, dan menghapus sejuta dosa darinya, dan Dia tinggikan baginya sejuta derajat dan Dia bangunkan satu rumah baginya di dalam surga”. [HR. Ahmad dan Tirmidzi, hasan]
-> Memperbanyak doa saat safar, krn doa musafir maqbul.
-> Memperhatikan waktu-waktu sholat. Boleh menjama', tapi jangan sampai melalaikannya.
-> Mengqashar sholat selama safar.
-> Menjaga sholat qabliyah subuh dan witir karena Nabi saw tdk meninggalkannya walaupun safar
-> Memperhatikan makanan agar terjaga dari yang haram
Wallahu a'lam
Komentar
Posting Komentar