Langsung ke konten utama

Al Quran Mendahului Sains

Di antara kemukjizatan Al-Qur'an adalah kebenaran ayat-ayatnya yang kemudian terungkap satu per satu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern. Mungkin dalam suatu penggalan sejarah tertentu sains tidak mampu mengungkap kebenaran ini. Di belakang hari baru terbukti, dan menjadi jelaslah bagi manusia bahwa apa yang diberitakan Al-Qur'an adalah benar.


سَنُرِيهِمْآَيَاتِنَا فِي الْآَفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْأَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍشَهِيدٌ

Kami akanmemperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segalawilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi merekabahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnyaTuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushilat : 53).

Al-Qur'an adalah Kitab Hidayah

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi ia adalah kitab hidayah Ilahi bagi perilaku manusia.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ

BulanRamadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjukbagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu danpembeda. (QS. Al-Baqarah : 185)

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 2)

Al-Qur'an Mendahului Ilmu Pengetahuan (Sains)

Al-Qur'anyang merupakan wahyu dari Allah SWT dijamin kebenaran mutlaknya. KetikaAl-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Al-Qur’an mendahului ilmu pengetahuan (sains) sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Al-Qur’an di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.

Contoh-contoh Ayat Al-Qur'an yang Mendahului Ilmu Pengetahuan (Sains)

1. Proses Kejadian Manusia

Di antara contoh ayat Al-Qur'an yang mendahului ilmu pengetahuan (sains) adalah pemberitaan Al-Qur'an mengenai proses kejadian manusia. Allah SWTberfirman :

وَلَقَدْ خَلَقْنَاالْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ * ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِيقَرَارٍ مَكِينٍ * ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَاالْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَاالْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَاللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Dansesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al-Mukminun : 12-14)

Di saat ayat ini turun, ilmu akal manusia pada zaman itu tidak mampu menjangkau fakta ilmiah ini. Demikian pula ilmu pengetahuan yang ada saat itu cukup sederhana untuk sampai pada hakikat yang besar ini.

Di abad modern, fakta ini baru ditemukan setelah kemajuan ilmu biologi dan kedokteran.

Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu :
1.Bermakna lintah.
2.Bermakna sesuatu yang tergantung.
3.Bermakna segumpal darah.

Tidak terdapat perselisihan antar saintis (kedokteran) modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqah ini .

Makna‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusia yang masih berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupasebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperoleh darah dari ibunya ketika hamil.

Ketika membandingkan lintah air tawar dengan embrio pada tahap ‘alaqah, Profesor Moore, seorang profesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas Toronto Kanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliau berkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqah memiliki penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Pada tahap ini, embrio mendapatkan makanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah.

Arti kedua, ‘alaqah adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apa yang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selama tahap ‘alaqah.

Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. ProfessorMoore mengatakan: “kami menemukan penampakan luar embrio selama tahap alaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darah membentuk embrio. Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidak bersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga. Jadi embrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.

Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.


2. Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit

Dulu orang percaya bahwa saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu pengetahuan modern mengungkap kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit. Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.

إِنَّالَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَانَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُواالْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Sesungguhnyaorang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa : 56).

Maksudnya: Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit itu telah hangus mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah swt. Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka tetap merasakan azab.

3. Sesaknya Dada
Parapilot membuktikan tentang semakin sesaknya dada mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai mereka merasa tercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadaroksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada di langit. Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas abad lalu. Allah swt. berfirman:

فَمَنْيُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْيُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَايَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَىالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Al-An’am : 125).

Maksudnya: Barangsiapa disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang buruk dan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanya sempit bila mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam, seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak diketahui manusia yang tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi Muhammad saw. memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang disampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah SWT?

Demikianlah, Al-Qur’an mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan. Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Al-Qur’an semata-mata wahyu Allah SWT kepadaRasul-Nya Muhammad SAW. Al-Qur'an mendahului ilmu pengetahuan (sains). Wallaahu a’lam bish shawab.


Sumber :www.bersamadakwah.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Wali Santri untuk Anak di Pondok

  (… sebutkan nama anak …)  اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ اَللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ اللَّهُمّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ اللَّهُمّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبَهُ، وَنُوْرَ صَدْرَهُ، وَجَلاَءَ حُزْنَهُ، وَذَهَابَ هَمَّهُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لَهُ شَأْنَهُ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْهُ إِلَى نَفْسِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Artinya: “Ya Allah rahmatilah (nama anak), Ya Allah pahamkanlah ia agama-Mu, dan ajarkanlah tafsir kepadanya (1), Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (2), Ya Allah jadikanlah Al-Quran hiburan di hatinya, cahaya di dadanya, penghapus kesedihannya, dan penghilang kegelisahannya (3), Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah segala urusan anakku, jangan serahkan kepada dirinya sendiri walau hanya sekejap mata (4). Ya Rabb, anugerahkanlah aku anak yang ...

PRINSIP TAISIR DALAM FIQIH MENURUT MANHAJ WASATH

Masjid Al Ghiffari IPB 8 Oktober 2017 Kajian rutin Ahad kedua Dr. Taufiq Hulaimi, Lc, MA Link rekaman video di youtube: #1: https://youtu.be/RAu9KP5ihq4 #2: https://youtu.be/ugKbRapphBI #3: https://youtu.be/bfbqMWPrKfM Prinsip pertama dalam manhaj al wasathiyah adalah at taysir. At taysir: *Fiqih dibuat mudah selama masih ada dalil yang mendukungnya.* Kebalikannya: At tasyaddud: Fiqih dibuat keras dan berat. AL WASATHIYAH Al Azhar Mesir mensosialisasikan prinsip al wasathiyah. *Al wasathiyah artinya di tengah.* Sesuatu yang terbaik. Wasathiyah kurang tepat jika diterjemahkan dengan kata 'moderat' tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'yang terbaik.' Manusia ada kecenderungan untuk menjadi terlalu keras atau terlalu cair. Islam tidak keduanya, tetapi di tengah. Dan biasanya *yang terbaik adalah yang di tengah.* Terlalu keras, segalanya tidak boleh, ekstrim kanan. Terlalu cair, segalanya boleh, ekstrim kiri. وَكَذَٰ...

Mahabbatullah II: Pupuk Cinta dan Tanda-Tanda Cinta

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang sebab-sebab Mahabbatullah, kali ini kita akan membahas tentang amalan yang dapat memupuk Mahabbatullah dan tanda-tanda Mahabbatullah dalam diri kita. Di antara amalan pemupuk cinta adalah; 1. Membaca dan merenungi surat-surat cinta-Nya Allah azza wajalla, telah mengirimkan surat-suratNya kepada kita melalui perantaraan utusanNya al Mustofa. Maka jalan pertama untuk mencintai-Nya adalah dengan membaca surat-surat itu. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Baqarah 121) Dan tidak hanya membaca, tapi juga memperhatikan ayat-ayatnya dan mengkajinya. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا...