Langsung ke konten utama

Tips Sederhana Menjaga Imun di Musim Hujan

Belum terlihatnya ujung dari pandemi yang kita hadapi saat ini semakin membutuhkan kesabaran panjang untuk menghadapinya. Di antara kesabaran yang paling penting adalah kesabaran menjaga imunitas tubuh.

 

Memasuki puncak musim hujan di Indonesia, menjaga imunitas menghadapi tantangan tersendiri. Banyak penelitian yang menunjukkan menurunnya imunitas tubuh saat cuaca dingin. Menurunnya imunitas saat cuaca dingin berhubungan dengan hal-hal berikut:

 

  • Menurunnya vitamin D di dalam tubuh

Vitamin D memiliki peran esensial dalam membangun imunitas tubuh. Cuaca dingin dan musim hujan seperti sekarang menjadikan tubuh kekurangan vitamin D karena rendahnya paparan sinar matahari sebagai sumber vitamin D yang utama.

 

  • Suhu rendah melemahkan respon imun

Sebuah studi di Amerika Serikat tahun 2015 yang dilakukan pada tikus menunjukkan menurunnya respon sel imun melawan virus pada kondisi suhu yang lebih rendah.

 

  • Kurang lancarnya peredaran darah

Rendahnya suhu menyebabkan darah tidak beredar dengan baik ke seluruh bagian tubuh, sehingga beberapa bagian tubuh menjadi kekurangan oksigen yang berujung menurunnya daya tahan tubuh.

 

  • Banyak beraktivitas dalam ruangan tertutup

Cuaca dingin dan hujan cenderung membuat kebanyakan orang memilih beraktivitas dalam ruangan tertutup. Hal ini mempengaruhi kualitas sirkulasi udara yang sehat, dan juga meningkatkan kontak erat dengan banyak orang dalam ruangan, sehingga membuka peluang terserang penyakit lebih besar.

 

Memperhatikan beberapa penyebab di atas, berikut tips yang bisa kita lakukan untuk menjaga imunitas tetap tinggi saat cuaca dingin:

  1. Konsumsi makanan dengan vitamin D tinggi seperti kuning telur, ikan tuna, ikan sarden, jamur, susu, dll. Pastikan kebutuhan vitamin D harian tercukupi di masa-masa rendahnya paparan sinar matahari seperti saat ini.

 

  1. Tidur yang cukup sekitar 7-8 jam sehari. Banyak riset yang menunjukkan bahwa tidur adalah aktifitas esensial dalam meningkatkan imunitas yang menurun.

 

  1. Tetap berolahraga walaupun di dalam rumah. Karena olahraga membantu melancarkan peredaran darah dan peredaran sel imun ke bagian-bagian terujung dari tubuh. Paksakan tubuh untuk melakukan pemanasan ringan setiap pagi.

 

  1. Banyak minum air putih. Tercukupinya cairan tubuh akan membantu peredaran darah dan menjadikan sel-sel tubuh berfungsi optimal. Minumlah air putih minimal 2 liter sehari.

 

Inilah 4 tips sederhana yang bisa dilakukan dalam meningkatkan imunitas, khususnya di musim hujan dan cuaca dingin seperti saat ini. Namun, jangan sampai dilupakan, bahwa selain meningkatkan imun, langkah preventif protokol mencegah paparan virus juga sangat penting. Tetap pakai masker, tetap jaga jarak, hindari berkumpul, apalagi sambil makan.

Semoga Allah mudahkan kita berikhtiar maksimal sebagai ibadah di jalan-Nya. (sm)

 

 

Sumber:
http://asamuslim.id/berita/detail/tips-sederhana-menjaga-imun-saat-musim-hujan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Umar bin Khattab dan Anak-Anak Kita

Dalam Hadits Imam Ad-Darimi no. 436, dikisahkan bahwa; Suatu ketika Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia dalam kondisi bersemangat karena mendapatkan salinan Taurat. Namun Nabi justru menampakkan wajah tidak senang, bahkan Umar ditegur dengan keras. Apa persamaannya dengan anak-anak kita sekarang? Sama-sama tidak dianjurkan membaca sembarang sumber, sebelum iman tertanam kuat di dalam jiwa. Betul, anak-anak kita sekolahnya di islam terpadu, ngaji di sekolah setiap hari. Pun ditegakkan aturan menutup aurat selalu. Tapi juga rajin menyerap tontonan artis korea yang tampak glowing dengan busana terbuka, kata-kata kasar di postingan viral, juga bermain game yang padat konten pembunuhan dan pakaian seksi. Jika seorang sekelas Umar yang masih halaqoh langsung dengan sang Nabi saja masih dilarang dulu baca-baca Taurat sembarangan. Apakah seorang anak diperbolehkan "baca-baca" gadget sembarangan hanya karena sudah sek...

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak...

Ulama Ahlus Sunnah Pendukung Maulid

Berikut ini beberapa pendapat imam ahlus sunnah yang pro terhadap peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak dicantumkannya pendapat ulama yang kontra, karena biasanya pendapat tersebut sudah lebih banyak disebar. 1. Imam As-Suyuthi Pertanyaan: “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera untuk hamba pilihanNya, wa ba’d: telah datang pertanyaan tentang perbuatan maulid nabi pada bulan Rabi’ul Awwal, apa hukumnya menurut pandangan syariat? apakah itu terpuji atau tercela? apakah mendapatkan pahala atau tidak, bagi si pelakunya?”  Jawaban: Bagi saya, dasar dari maulid nabi adalah berkumpulnya manusia, membaca yang mudah dari Al Quran, dan membaca kisah-kisah yang warid  tentang konsepsi riwayat kehidupan  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan membaca apa-apa yang terjadi pada hari kelahirannya berupa tanda-tanda kemuliaannya, dan menyediakan makanan buat mereka, lalu selesai tanpa ada tambahan lain, maka itu adalah bid’ah hasanah, dan diberikan ...