Cinta adalah keutamaan terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba. Ketika Allah menjanjikan sebuah amal dengan cinta-Nya maka ini adalah fadhilah yang lebih besar daripada sekedar diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dilancarkan rezeki, dibebaskan dari neraka, dimasukkan ke dalam surga dll.
Cinta adalah puncak dari semua itu. Karenanya, ulama tafsir ketika membahas surat Ash-Shaf ayat 4;
. إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقٰتِلُونَ فِى سَبِيلِهِۦ
Menyebut bahwa jihad adalah puncak amal. Karena Allah mensifati amal ini dengan cinta-Nya.
Jika sekedar cinta saja sudah begitu mulia, maka bagaimana dengan paling dicinta? Bukankah ini kedudukan amal di 10 awal Dzulhijjah?
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab tawaran cinta Allah ini dengan sepenuh jiwa raga;
Sebagaimana diriwayatkan dari sebagian isteri beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ تِسْعَ ذِىْ الْحِجَّةِ، وَيَوْمَ عَاشُوْرَاءَ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرِ، وَأَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيْسَ.
"Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari bulan Dzulhijjah.."
(HR. Abu Dawud no.2437, shahih)
Puasa adalah cara menjawab cinta. Karena ia spesial untuk Allah. Berbeda dengan amal lainnya. Allah sendiri yang berfirman;
"Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya"
(HR. Bukhari no.1761)
Cinta itu perlu bukti.
Sisa beberapa hari sampai Idul Adha.
Mampukah kita tuntaskan puasa?
===
Tepi Barat Kota Bogor
5 Dzulhijjah
Komentar
Posting Komentar