Dikisahkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata :
“Dalam satu majlis Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebelum beliau berdiri (meninggalkan majlis), pernah terhitung seratus kali beliau mengucapkan:
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُور
(Wahai Rabbku, ampunilah dosaku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi taubat dan Maha Pengampun).
[HR. Tirmidzi no.3434]
Pertemuan ikhwah yang disebabkan cinta, adalah pertemuan yang diikuti para malaikat juga. Istighfar di saat seperti itu, adalah istighfar yang istimewa.
Diceritakan oleh Abu Qilabah – seorang ulama tabiin –;
"Ada dua pemuda yang bertemu di pasar. Kemudian yang satu menasehatkan kepada temannya, ’Mari kita memohon ampun kepada Allah di tengah kelalaian manusia.’ Keduanyapun banyak membaca istighfar. Suatu ketika salah satu orang ini meninggal. Tiba-tiba yang hidup bertemu temannya dalam mimpi. Dia berpesan, ’Tahukah kamu, ternyata Allah mengampuni dosa kita sore hari ketika kita bertemu di pasar.’ "
(At-Targhib wa at-Tarhib, no. 2620)
===
Komentar
Posting Komentar