إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ
فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ
إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ
وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa 12
November adalah Hari Ayah Nasional, menjadikannya momentum untuk menguatkan kembali
kesadaran para Ayah akan tanggung jawabnya di rumah. Namun dalam konteks ibadah,
bisa dibilang hari Jumat inilah hari Ayah, harinya para lelaki dikumpulkan,
mewakili keluarganya, demi menguatkan kembali kesadaran bertakwa, dan membawa
pesan takwa itu ke rumah.
Jama’ah sholat Jum’at, para ayah dan calon
ayah rahimakumullah,
Di hari penuh berkah ini, mari kita
mengambil hikmah dari salah satu Ayah Terbaik sepanjang sejarah manusia. Bahkan
ia dikenal dengan ayahnya para Nabi, Abul-Anbiya, dialah Ibrahim ‘alaihissholatu
wassalam.
Dari begitu banyak kutipan kisahnya di
dalam Al-Quran, mari kita perhatikan salah satu episode kehidupannya di Surat
Ibrahim ayat 39 dan 40.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى وَهَبَ لِى عَلَى
ٱلْكِبَرِ إِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ ۚ إِنَّ رَبِّى لَسَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
Ayat ini menceritakan ucapan syukur Nabi
Ibrahim atas anugerah anak yang dinanti-nantikannya, rasa syukur karena ia
menjadi seorang Ayah;
“Segala puji hanyalah milik Allah, yang
telah memberikan aku, di usia senjaku, Ismail dan Ishaq. Sungguh Tuhanku amat
mendengar doa”
Yang menarik adalah, setelah bersyukur
atas anugerah anak ini, doa pertama yang dipanjatkan Ibrahim ‘alaihissalam adalah
sebagaimana lanjutan di ayat 40;
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن
ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
“Tuhanku
jadikanlah aku orang yang selalu menegakkan sholat, dan juga dari anak
keturunanku. Tuhan kami, perkenanlah doa kami.”
Jama’ah sholat Jum’at, para ayah dan calon
ayah rahimakumullah,
Setidaknya ada 3 hikmah yang bisa kita
ambil dari ayat ke-40 Surat Ibrahim ini;
Pertama, pentingnya sholat. Kita bisa
melihat melalui ayat ini, bagaimana sholat menjadi permintaan pertama Sang Nabi
setelah bersyukur atas pemberian Allah berupa anak-anak yang diinginkannya sejak
lama.
Dalam Islam, sholat adalah rukun.
Sedangkan rukun itu adalah sebuah kedudukan ibadah yang lebih tinggi daripada
sekedar wajib. Seorang muslim yang meninggalkan rukun, terancam keluar dari
Islam, murtad, na’udzu billah. Semoga semua kita yang hadir memenuhi masjid
ini, Allah kuatkan niat untuk selalu menjaga sholat 5 waktu tanpa pernah
sekalipun meninggalkannya.
Hikmah kedua yang dapat kita ambil
adalah; pentingnya berdoa meminta istiqamah sholat. Bahkan seorang Nabi
sekalipun, yang dijuluki Ayahnya Para Nabi, bahkan disebut Khalilullah,
kekasih Allah, masih meminta agar diistiqamahkan menegakkan sholat. Maka apalagi
kita yang bukan nabi?
Hati-hati tergoda setan untuk sombong,
bahwa sholat itu gampang. Merasa bahwa kita sudah terbiasa sholat, sehingga
tidak perlu lagi berdoa meminta istiqamah sholat. Ingatlah, bahwa kita tidak
tahu bagaimana kondisi kita di akhir hayat.
Bagi kita yang masih bolong-bolong
sholatnya, marilah bertaubat dan meminta dengan khusyu’ kepada Allah agar dimudahkan
sholat lima waktu. Bagi kita yang sudah konsisten sholat lima waktu, mintalah
kepada Allah dijadikan selalu istiqamah bisa berjamaah di awal waktu. Bagi kita
yang sudah terbiasa berjamaah, mintalah kepada Allah agar dianugerahkan kekhusyuan
yang optimal, istiqamah hingga akhir hayat, dan dihindarkan dari kesombongan
merasa sudah baik sholatnya.
Jama’ah sholat Jum’at, para ayah dan calon
ayah rahimakumullah,
Hikmah ketiga yang bisa diambil
dari doa Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalam adalah; pentingnya mendidik anak
keturunan untuk menegakkan sholat.
Para ayah, para lelaki pemimpin
keluarga, tidak boleh egois dalam beribadah. Tidak boleh merasa cukup bahwa
dirinya saja yang sholat. Wajib bagi kita memperhatikan sholat keluarga kita;
istri kita, anak-anak kita, bahkan mungkin orang tua kita dan kerabat kita.
Ini adalah salah satu pengamalan
dari perintah Allah di Surat At-Tahrim ayat 6;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Wahai orang-orang beriman, jagalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka…”
Meninggalkan sholat lima
waktu, berpotensi mengeluarkan kita dari Islam, sehingga kita berhak tergelincir
ke neraka, na’udzu billah.
Bila anak kita kelaparan,
kita tidak tega membiarkannya sehingga berupaya mencarikan makanan. Ketika anak
kita sakit, kita begitu berjuang mengantarkannya tuk berobat. Maka apakah kita
tega, membiarkan keluarga kita, anak-anak kita kelak dibakar di neraka? Sungguh
itu adalah hal yang paling menyedihkan dan menyakitkan.
Jama’ah sholat Jum’at, para ayah dan calon
ayah rahimakumullah,
Syaikh Abu Bakr Al-Jazairi,
pengajar tafsir di Masjid Nabawi, memberikan ungkapan menarik ketika
menjelaskan makna doa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam di atas. Beliau berkata; “karena
sholat adalah sebab seluruh kehidupan”. Masya Allah.
Sungguh, jika kita renungi
makna sholat baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah, maka kita akan temukan, bahwa
sholat itu memberikan ketenangan jiwa, bahkan juga mempermudah urusan-urusan
keduniaan kita. Sehingga wajar jika para guru kita dahulu, di antara nasihatnya
adalah: “perbaikilah sholat kalian, maka Allah akan perbaiki urusan-urusan
kalian”.
Terkadang, kita sibuk mencari
solusi dari masalah-masalah kita dengan berbagai teori. Padahal pondasi solusi
itu ada di dalam syariat kita, manual resmi dari Allah azza wa jalla, yaitu
perbaiki sholat kita.
Perbaiki wudhu kita sebelum sholat,
jangan-jangan kita hanya asal membasuhnya. Perbaiki niat kita saat sholat. Perbaiki
waktu kita melaksanakan sholat. Perbaiki tempat kita dan pakaian kita saat melaksanakan
sholat. Perbaiki kekhusyuan kita, doa dan zikir kita, dan seterusnya. Semoga
keberkahan terus bertambah dalam hidup kita, keluarga kita, dan anak-anak kita
disebabkan semakin baiknya sholat kita.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Jama’ah sholat Jum’at, para ayah dan calon
ayah rahimakumullah,
Marilah kita menguatkan kembali takwa
kita, menundukkan hati kita, dan berdoa kepada Allah azza wa jallan dengan
penuh harap, agar Allah mengabulkan permintaan kita.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang istiqamah menegakkan sholat,
dan juga istri kami, anak keturunan kami dan seluruh keluarga kami.
Ya Allah, jadikanlah sholat kami sholat orang-orang yang khusyu, niat
kami niat orang-orang yang ikhlas, dan amal kami amal orang-orang yang Engkau
terima, wahai Rabb semesta alam.
Ya Allah dengan sholat-sholat kami yang ikhlas, perbaikilah keluarga
kami, hilangkanlah kegelisahan kami, sembukanlah penyakit-penyakit kami, mudahkanlah
rezeki kami, lunaskanlah hutang-hutang kami, dan kabulkanlah hajat-hajat kami,
baik hajat dunia maupun akhirat.
Ya Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, jika ada di antara kami yang
masih terkadang meninggalkan sholat lima waktu, balikkanlah hatinya agar
bertaubat, dan menjadi teguh menegakkan sholat lima waktu mulai hari ini hingga
Engkau mencabut nyawanya kelak.
Ya Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, jika ada di antara kami yang
masih terkadang kesiangan sholat Subuh, balikkanlah hatinya agar kuat bangun di
awal Subuh, menjawab panggilan-Mu yang mulia, dan istiqamah hingga Engkau
mencabut nyawanya kelak.
Ya Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, sebagaimana Engkau telah menjadikan
hati kami bersatu, memenuhi masjid-Mu dalam sholat Jum’at pada siang hari ini,
tolonglah kami Ya Allah, agar kuat dan semangat untuk juga bersatu, berkumpul,
memenuhi masjid-Mu yang mulia, besok Subuh, dalam sholat Subuh yang diberkahi,
dan jadikan kondisi kami demikian, hingga Engkau mencabut nyawa kami kelak Ya
Allah.
Ya Allah, kuatkanlah kami untuk sholat Subuh berjamaah bersama keluarga
kami di masjid, kuatkanlah kaum muslimin dengan sholat Subuh berjamaah di
masjid, dan menangkanlah kami dengannya atas musuh-musuh-Mu yang zhalim.
Ya Allah, menangkanlah saudara-saudara kami, para pejuang, dan warga yang
terzhalimi di Palestina, di Sudan, dan di seluruh tempat di penjuru dunia. Satukanlah
hati kami seluruhnya, perbaiki pemimpin-pemimpin kami dan jadikan mereka pemimpin
yang takut kepada-Mu, dan anugerahkanlah kami semua, sholat berjamaah di Masjid
Al-Aqsa, dalam kondisi merdeka.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ،
وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Komentar
Posting Komentar