Di sebuah kota kecil di perbatasan Palestina ada sebuah bengkel yang dimiliki oleh seorang Yahudi taat, di mana ia memperkerjakan 2 orang muslim sebagai pegawainya, sebut saja Musa dan Malik.
Suatu ketika di bulan Ramadhan, pemilik bengkel melihat Malik minum air di siang hari, maka ia pun bertanya;
"Kamu tidak puasa hari ini?"
"Agar saya bisa bekerja lebih keras dan lebih baik untuk bengkel ini, pak", jawab Malik dengan santai.
Sementara di bagian lain dari bengkel, Musa terlihat sedang melayani mobil pelanggan yang baru saja datang.
Hari berganti, bulan berlalu, bengkel tersebut mengalami masalah keuangan akibat menurunnya pelanggan sebagai efek krisis ekonomi yang melanda negeri.
Akhirnya pemilik bengkel pun mengungumkan keputusan berat; 1 pegawainya harus dipecat demi efisiensi kinerja.
Ternyata, pemilik bengkel lebih memilih Musa sebagai pegawainya dan memutuskan memecat Malik demi efisiensi.
Malik pun protes;
"Aku telah berkorban banyak untuk bengkel ini. Aku tidak puasa agar bisa kerja maksimal di Bulan Ramadhan, bahkan terkadang aku mendahulukan urusan bengkel daripada sholat. Mengapa engkau malah memilih dia? Ini tidak bisa kuterima!"
Pemilik bengkel pun menjawab;
"Pekerjaan kalian sebenarnya sama baiknya, tapi aku memilih Musa karena ia punya komitmen terhadap prinsip hidupnya. Sedangkan kau, jika Tuhanmu saja berani kau khianati, maka mudah saja bagimu mengkhianati aku suatu hari nanti"
Malik pun tersadar, lalu menyesal. Namun penyesalan itu sudah terlambat.
===
Hikmah:
1. Apapun agama kita, jalankanlah dengan sebaik-baiknya. Itu tanda sebaik apa komitmen kita terhadap diri kita sendiri. Jangan campur adukkan agama.
2. Apapun agama orang lain, pergaulilah mereka dengan sebaik-baiknya. Karena manusia tidak bisa hidup sendiri.
#komitmenberagama
#toleransiberagama
Komentar
Posting Komentar