Nabi shallahu `alaihi wa sallam bersabda :
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya”
(HR. Muslim no. 2878)
Berkata Al-Munaawi, “Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu”
(At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shogiir 2/859)
Nasihat ini menunjukkan bentuknya kembali kemarin, Kamis 27 Jumadil Awal 1441, ketika sebuah kecelakaan motor di Kota Bogor menakdirkan seorang perawat meninggal dunia.
Seketika berita duka menyebar, teman dan koleganya pun memuji kebaikan almarhumah yang sedang puasa hari itu, yang baru saja menyetorkan hafalannya pagi itu.
Demikianlah husnul khotimah mendatangi hamba-hamba pilihanNya.
Sebagaimana juga suul khotimah bisa menjemput mereka yang memilih jalan itu selama hidupnya.
Yang suka mabuk membuka peluang tuk mati saat mabuk. Yang hobi dugem matinya mungkin pulang dugem. Yang meremehkan sholat bisa saja dimatikan dalam keadaan meninggalkan sholat.
Mungkin kita bukan ahli maksiat, tapi jangan-jangan juga tidak punya ibadah andalan yang jadi kebiasaan selama hidup.
Jika tidak ada pegangan yang bisa membawa ke perumahan Surga, bukankah pilihan tempat tinggal yang tersisa hanya Neraka?
Abdullah bin Idris, seorang salafush sholih, ketika menjelang ajalnya, maka putrinya pun menangis, lalu ia pun berkata:
"Wahai putriku, jangan menangis! Sungguh, aku telah mengkhatamkan Al-Quran di rumah ini 4000 kali"
(Taariikh Al-Islaam 13/250, Imam Adz Dzahabi)
Demikianlah mereka yang cerdas, menyiapkan masa depannya yang abadi, dengan menabung kebiasaan baik.
Semoga Allah menolong kita.
Bogor,
H-91 Ramadhan 1441
Komentar
Posting Komentar