Langsung ke konten utama

Tiga Minuman Pengendali Asam Urat


Asamuslim.id- Serangan asam urat adalah hal yang sangat menyakitkan bagi sebagian orang. Serangan ini berawal dari tingginya purin di dalam darah, yang kemudian diubah menjadi asam urat, dan akhirnya mengkristal di sendi.

Bagi penderita asam urat, rutin mengkonsumsi 3 minuman berikut, bisa menjadi opsi untuk menurunkan risiko terjadinya serangan asam urat.

1. Jus Lemon Segar

Riset yang dipublikasikan oleh Scientia Horticulturae pada tahun 2017 menunjukkan bahwa konsumsi jus lemon segar setiap hari dapat menurunkan nilai asam urat dalam darah.

Eksperimen pada subjek manusia dilakukan dengan konsumsi 30ml jus lemon segar (senilai 1 buah lemon) selama 6 pekan.

Lebih jauh lagi, lemon juga disebut-sebut sebagai buah yang mendukung kesehatan ginjal. Sebagaimana studi yang dipublikasi tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi jus lemon segar secara rutin mencegah terbentuknya batu ginjal.

2. Kopi

Penelitian yang dipublikasikan tahun 2016 menunjukkan bahwa minum kopi secara rutin dapat mengontrol tingkat asam urat dalam tubuh.

Jumlah yang direkomendasikan adalah 3-6 cangkir per hari.

Mengutip dari medicinenet.com, kafein dalam kopi dapat menghambat kerja enzim xanthine oxidase yang memetabolisasi purin menjadi asam urat. Kafein juga disebut memiliki struktur serupa dengan allopurinol sehingga membantu mengurai asam urat dari jaringan tubuh.

3. Susu Sapi

Beberapa penelitian membuktikan bahwa produk susu dapat membantu menurunkan risiko serangan asam urat.

Merujuk artikel di situs klinik Ichiwata, Jepang, konsumsi susu sapi akan membantu mengeluarkan asam urat berlebih keluar tubuh. Lebih lanjut dijelaskan, meminum 1 gelas susu sapi per hari, akan menurunkan risiko terjadinya serangan asam urat sebanyak 43%. Konsumsi yogurt juga disebutkan akan memiliki efek serupa.

Hal yang perlu diperhatikan ketika mengkonsumsi 3 minuman di atas adalah; tanpa gula.

Konsumsi minuman manis bergula telah dibuktikan justru meningkatkan risiko serangan asam urat (BMJ, 2019).

Selamat mencoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Umar bin Khattab dan Anak-Anak Kita

Dalam Hadits Imam Ad-Darimi no. 436, dikisahkan bahwa; Suatu ketika Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia dalam kondisi bersemangat karena mendapatkan salinan Taurat. Namun Nabi justru menampakkan wajah tidak senang, bahkan Umar ditegur dengan keras. Apa persamaannya dengan anak-anak kita sekarang? Sama-sama tidak dianjurkan membaca sembarang sumber, sebelum iman tertanam kuat di dalam jiwa. Betul, anak-anak kita sekolahnya di islam terpadu, ngaji di sekolah setiap hari. Pun ditegakkan aturan menutup aurat selalu. Tapi juga rajin menyerap tontonan artis korea yang tampak glowing dengan busana terbuka, kata-kata kasar di postingan viral, juga bermain game yang padat konten pembunuhan dan pakaian seksi. Jika seorang sekelas Umar yang masih halaqoh langsung dengan sang Nabi saja masih dilarang dulu baca-baca Taurat sembarangan. Apakah seorang anak diperbolehkan "baca-baca" gadget sembarangan hanya karena sudah sek...

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak...

Ulama Ahlus Sunnah Pendukung Maulid

Berikut ini beberapa pendapat imam ahlus sunnah yang pro terhadap peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak dicantumkannya pendapat ulama yang kontra, karena biasanya pendapat tersebut sudah lebih banyak disebar. 1. Imam As-Suyuthi Pertanyaan: “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera untuk hamba pilihanNya, wa ba’d: telah datang pertanyaan tentang perbuatan maulid nabi pada bulan Rabi’ul Awwal, apa hukumnya menurut pandangan syariat? apakah itu terpuji atau tercela? apakah mendapatkan pahala atau tidak, bagi si pelakunya?”  Jawaban: Bagi saya, dasar dari maulid nabi adalah berkumpulnya manusia, membaca yang mudah dari Al Quran, dan membaca kisah-kisah yang warid  tentang konsepsi riwayat kehidupan  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan membaca apa-apa yang terjadi pada hari kelahirannya berupa tanda-tanda kemuliaannya, dan menyediakan makanan buat mereka, lalu selesai tanpa ada tambahan lain, maka itu adalah bid’ah hasanah, dan diberikan ...