Langsung ke konten utama

Fatwa Boikot dari Berbagai Sisi

🍃🌸 Menyambut Fatwa MUI Tentang Boikot Produk-Produk Pro Zionis 🌸🍃

💢💢💢💢💢💢💢💢

Pertanyaan dari beberapa orang tentang fatwa MUI berkenaan boikot produk-produk yang dikeluarkan perusahaan yang diduga kuat pendukung zionis

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillahirrahmanirrahim..

- Hukum asal jual beli adalah mubah, baik produk dari muslim dan non muslim. Rasulullah ﷺ dulu pernah beli makanan (gandum) ke Yahudi. (HR. Bukhari)

- Namun hukum asal ini dapat berubah dgn adanya kondisi istitsna'iyah (pengecualian). Seperti dalam kondisi perang.

- Melarang jual beli produk-produk yg ditengarai berpihak kepada Zionis, diposisikan sebagai strategi perang. Bukan krn zat produk itu yg haram. 

- Misalnya, jika ada sebuah warung, yg diketahui dimiliki oleh seorg penjahat yg mana hasil warungnya dipakai untuk kejahatannya. Lalu, masyarakat  memboikot warung tersebut agar penjahat itu menghentikan kejahatannya. Pemboikotan ini dibenarkan. Haram bagi kita beli di warung tersebut, bukan krn  warungnya menjual barang-barang haram, tapi beli di situ sama juga kerjasama dgn pelaku kejahatan.

- Selain itu, Fatwa Boikot juga bagian dr strategi perjuangan untuk menekan pendapatan ekonomi Zionis, seperti perang th 73, ketika Saudi memboikot minyak ke Israel dan dunia Islam kompak memboikot mereka, akhirnya mereka kalah karena pesawatnya tidak bisa beroperasi.

- Maka hendaknya kita ikut menyambut fatwa ini, yg sebenarnya bukan fatwa baru. Fatwa boikot produk-produk zionis sudah lama disuarakan para ulama mujahid seperti Syaikh Yusuf Al Qaradhawi, Syaikh Wahbah az Zuhaili, Syaikh Said Ramadhan al Buthi, Syaikh Farid al Washil, Syaikh Al Albani, Syaikh Nashir as Sa'di, Syaikh Ibnu al Jibrin, dll.

- Khusus barang-barang yang belum ada alternatifnya, yang tersedia hanyalah produk zionis atau pendukungnya, sementara kita pun belum bisa lepas darinya, maka itu kondisi yg dimaafkan untuk tetap memanfaatkannya  sesuai kadar kebutuhan. 

Allah Ta'ala berfirman:

{ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُمۡ وَٱسۡمَعُواْ وَأَطِيعُواْ وَأَنفِقُواْ خَيۡرٗا لِّأَنفُسِكُمۡۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ }

"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu."
 (QS.  At-Taghabun: 16)

 فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi (batas darurat) maka sungguh, Tuhanmu Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS.  Al-An'am: 145)

- Sedangkan Untuk produk-produk zionis dan pendukungnya, yang dapat kita pakai untuk membantu perlawanan jihad juga dibolehkan untuk dimanfaatkan. Misalnya, berbagai platform medsos seperti WA, FB, IG. Hal  ini sama dengan  memanfaatkan senjata musuh untuk melawan musuh. Tidak masalah. Rasulullah ﷺ pun menerima bantuan dari Musyrikin Bani Khuza'ah untuk melawan Musyrikin lainnya.

- Untuk produk yang terlanjur dibeli, dan kita tidak tahu sebelumnya, silahkan dipakai sampai habis dan jangan dibuang karena Islam melarang menyia-nyiakan harta. Tapi, selanjutnya jangan beli itu lagi. Beralih ke produk yang bersih dari Unsur zionis.

- Sampai kapan boikot ini? Sampai Zionist lenyap dari muka bumi. Jika tidak mampu, paling tidak sampai Palestina merdeka secara penuh, jika tidak juga, paling tidak sampai berakhir peperangan saat ini.

- Lalu bagaimana dengan nasib karyawan-karyawan perusahaan yg diboikot? 

Boikot ini ibarat "obat" atas sebuah penyakit. Atau seperti bedah operasi bagi badan yg sakit. Memang pahit, sakit, melukai, dan tidak enak,  tapi untuk kemenangan orang-orang tertindas apalagi saudara seiman, serta untuk bebasnya al Aqsha, maka itulah harga dan pengorbanan yang mesti kita bayar. *Hendaknya semua umat Islam ikut berperan termasuk karyawan-karyawan itu sendiri jika benar-benar mereka muslim yang mengimani betul konsep persaudaraan dan rezeki, lalu bertawakal kepada Allah Ta'ala  Sang Maha Pemberi Rezeki dan meyakini bahwa Allah Ta'ala akan menggantikan dgn yang lebih baik*. Rezeki bukan dari kantor dan pabrik. Ingat, rasionalitas terhadap nasib karyawan juga harus dibungkus oleh iman kepada rezeki dari Allah Ta'ala dan ukhuwah terhadap mukmin yang dizalimi.

Wallahul Musta'an!!

🌳🌿🌷🍃🌸🍀🌻

✍ Farid Numan Hasan
🔈 Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC
🅿️ Fanpage: https://facebook.com/ustadzfaridnuman
❄️ Kunjungi website resmi: alfahmu.id
🎬IG: Instagram: https://instagram.com/faridnumanhasan
Youtube : Farid Nu'man Hasan Official
https://www.youtube.com/channel/UCrzlgP00c4gIVDClPuj9z8g

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Umar bin Khattab dan Anak-Anak Kita

Dalam Hadits Imam Ad-Darimi no. 436, dikisahkan bahwa; Suatu ketika Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia dalam kondisi bersemangat karena mendapatkan salinan Taurat. Namun Nabi justru menampakkan wajah tidak senang, bahkan Umar ditegur dengan keras. Apa persamaannya dengan anak-anak kita sekarang? Sama-sama tidak dianjurkan membaca sembarang sumber, sebelum iman tertanam kuat di dalam jiwa. Betul, anak-anak kita sekolahnya di islam terpadu, ngaji di sekolah setiap hari. Pun ditegakkan aturan menutup aurat selalu. Tapi juga rajin menyerap tontonan artis korea yang tampak glowing dengan busana terbuka, kata-kata kasar di postingan viral, juga bermain game yang padat konten pembunuhan dan pakaian seksi. Jika seorang sekelas Umar yang masih halaqoh langsung dengan sang Nabi saja masih dilarang dulu baca-baca Taurat sembarangan. Apakah seorang anak diperbolehkan "baca-baca" gadget sembarangan hanya karena sudah sek...

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak...

Ulama Ahlus Sunnah Pendukung Maulid

Berikut ini beberapa pendapat imam ahlus sunnah yang pro terhadap peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak dicantumkannya pendapat ulama yang kontra, karena biasanya pendapat tersebut sudah lebih banyak disebar. 1. Imam As-Suyuthi Pertanyaan: “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera untuk hamba pilihanNya, wa ba’d: telah datang pertanyaan tentang perbuatan maulid nabi pada bulan Rabi’ul Awwal, apa hukumnya menurut pandangan syariat? apakah itu terpuji atau tercela? apakah mendapatkan pahala atau tidak, bagi si pelakunya?”  Jawaban: Bagi saya, dasar dari maulid nabi adalah berkumpulnya manusia, membaca yang mudah dari Al Quran, dan membaca kisah-kisah yang warid  tentang konsepsi riwayat kehidupan  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan membaca apa-apa yang terjadi pada hari kelahirannya berupa tanda-tanda kemuliaannya, dan menyediakan makanan buat mereka, lalu selesai tanpa ada tambahan lain, maka itu adalah bid’ah hasanah, dan diberikan ...