Dalam perjalanan ke Masjid, Abi Ihsan melempar kuis kepada ketiga anaknya di mobil; Islam (lk, mondok tahun ketiga), Iman (lk, 5 SD), dan Isyana (pr, 4 SD).
Abi Ihsan: Abi ada pertanyaan nih, yang bisa jawab dapat 10 ribu.
Anak-Anak: Mau, mau...!
Abi Ihsan: Tapi jawabannya harus sesuai yang di kepala Abi ya. Dan Abi beri waktu berpikir sampai kita mendekati masjid, jangan langsung dijawab ya.
Anak-anak: Oke.
Abi Ihsan: Pertanyaannya, apa sih tujuan pendidikan? Atau apa tujuan kalian ikut pendidikan, sekolah, dll.?
Silahkan dipikir dulu ya.
(Ketika sudah mendekati masjid)
Abi Ihsan: Oke, silahkan jawab.
Islam: Untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalilnya firman Allah di surat Al-Qashash, "Dan carilah negeri akhirat dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadamu, dan jangan lupakan bagianmu di dunia"..
Abi Ihsan: Wah jawaban lengkap khas santri nih.. Kalau Iman?
Iman: Agar tidak bodoh, dan untuk kemuliaan akhlak
Abi Ihsan: Alasannya?
Iman: Ada di buku Komik Biografi Hasan Al-Banna. Dan di kisah Imam Malik, kan disuruh ibunya belajar adab dulu sebelum belajar ilmu.
Abi Ihsan: Boleh juga. Kalau Isyana?
Isyana: Untuk diamalkan dan didakwahkan.
Abi Ihsan: Alasannya?
Isyana: Pernah denger aja kayak gitu kalau ga salah.
Abi Ihsan: Oke. Jawabannya hebat-hebat semua, walaupun belum persis seperti yang di kepala abi. Jadi masing-masing dapat 5 ribu ya.
Anak-anak: Alhamdulillah, horee.
Abi Ihsan: Nah, kalau versi abi, tujuan pendidikan, adalah sama seperti tujuan Allah menciptakan kalian; "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu".
Jadi, kalian mengikuti pendidikan di sekolah, atau dididik oleh abi dan umi, tujuannya supaya kalian banyak beribadah kepada Allah, dan lebih baik lagi ibadahnya kepada Allah.
Kalau sekolah tinggi-tinggi, tapi ibadahnya tidak tambah baik, berarti salah tujuan, atau pendidikannya tidak benar.
Nah, sudah terdengar suara qomat tuh, ayo segera masuk shaf, jangan sampai ketinggalan takbiratul ihram.
[Dalam perjalanan pulang, Abi Ihsan semakin yakin bahwa anak-anak itu bisa diajak ngobrol serius. Dan bahwa perjalanan ke masjid bersama itu penting, sebagai sarana dialog bermakna]
Komentar
Posting Komentar