Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Lupa Jalan ke Surga

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu;  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَسِي الصَّلَاةَ عَلَيَّ خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa lupa bershalawat kepadaku, maka ia akan keliru menempuh jalan ke surga. "  [HR Ibnu Majah no. 908, dishahihkan Al-Albani] قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  كلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٍ حَتَّى يُصَلىَّ عَلىَ النَّبِيِّ  Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “Setiap do’a terhalangi sampai sekiranya ia mau bershalawat kepada Nabi (shalallahu ‘alaihi wa sallam)“.  [HR Dailami no: 4754. Dihasankan oleh Al-Albani]. Suatu ketika Ubai bin Ka'ab radhiallahu 'anhu bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang berapa persen dari waktu doanya sebaiknya digunakan untuk bershalawat. Setelah bolak balik menambah persentasenya, akhirnya Ubai bin Ka'ab berkata, “....Apakah saya jadikan seluruh (waktu) doaku untukmu (bersholawat...

Mengisi Hari-Hari Ramadan dengan Doa Pengubah Takdir

Allah azza wajalla berfirman; وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن *لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ*  فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَنَجَّيْنَٰهُ مِنَ ٱلْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُۨجِى ٱلْمُؤْمِنِينَ "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan menakdirkan kesulitan baginya, maka ia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim"." "Maka Kami telah mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya: 87-88) Ulama menyebut doa Nabi Yunus as adalah doa pengubah takdir, karena awalnya Allah menakdirkan kesulitan baginya, lalu Allah ubah takdir tersebut setelah Nabi Yunus as memanjatkan doa ini. Memb...

Betulkah Sunnah Berbuka dengan Kurma?

Hadits menyebut berbukalah dengan kurma basah (ruthob) tepatnya. Kalau tidak ada, maka kurma kering (tamr). Kalau tidak ada maka air putih (HR. Abu Dawud no.2356). Jadi bela-belain berbuka dengan kurma boleh saja dibilang sunnah.  Tapi sunnah berbuka bukan hanya dilihat secara materiil, melainkan juga harus secara immateriil. Sunnah berbuka secara immateriil adalah makan sederhana. Bukan melimpah ruah.  Kurma dan atau air putih. Begitu asholahnya. Sayangnya memang nafsu itu susah dikendalikan. Walaupun sudah berhasil ditahan 14 jam, tapi menahan sebentar di menit-menit berbuka seakan perkara maha sulit. Sayangnya memang nafsu susah dikendalikan. Walaupun ayat-ayat kauniyyah kesehatan sudah bilang kurangi makan tinggi gula dan karbo saat berbuka, tetap kita ahli *membuat berbagai alasan.* Kurma itu sunnah. Tapi kesederhanaan dan menjaga kesehatan dengan sebaik yang kita bisa, juga sunnah. Bahkan lebih utama. Jangan sampai kita memilih-milih sunnah. Ketika Nabi saw m...