Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Investasi Bodong THR Anak-Anak?

Dalam ayat ke-6 surat An-Nisa, Allah memberikan panduan bagaimana memberikan uang pada anak; "Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.." Di antara makna " rusydan " atau cerdas dalam hal harta adalah bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Memprioritaskan kebutuhan, dan tidak menghamburkan harta tuk sekedar keinginan. Di musim lebaran ketika anak-anak banyak mendapat THR, maka mereka perlu diajak berpikir dan merencanakan ke mana akan menggunakannya. Investasi bodong bukanlah ketika THR dititipkan ke orang tuanya. Tapi the real investasi bodong adalah ketika anak dibiarkan belanja barang makruh apalagi haram dengan THR mereka. Apakah sekedar top up game, beli fashion buka aurat ala artis, jajan banyak makanan manis penyebab diabetes, atau bahkan pasang slot di judi online. Bukankah mereka masih ha...

Ibadah Terbaik di Injury Time

Mau banyak sholat, waktunya tinggal segitu-gitu aja. Mau banyak tilawah dan istighfar, waktunya juga tinggal segitu-gitu aja. Tapi ada ibadah, yang cuma perlu 5 menit, tapi kualitasnya bebas kita tentukan sendiri. Transfer sedekah. Mau cuma 50rb atau 1 juta atau lebih dari itu, kita yang tentukan. Sama 5 menitnya tapi nilainya sangat sangat jauh berbeda di sisi Allah. Saldo kita sisa berapa, itulah batasan sebaik apa kita bisa mengakhiri Ramadan. Dahsyatnya ibadah sedekah ini diakui oleh Al-Quran, yaitu ketika seorang hamba bisa dapat perpanjangan waktu hidup, yang mau ia lakukan adalah bersedekah. "Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata:  'Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?' " (QS. Al-Munafiqun: 10) Mungkin kita belum bisa setotalit...

Ngapain Sih Puasa?

Diungkap oleh Pakar Ushul Fiqih, Syaikh Dr. Muntaha, di antara maqashid (tujuan) berpuasa adalah at-taqliil ; bersedikit-sedikit, khususnya dalam hal makan. Hal ini baik di siang harinya, maupun di malam harinya. Jadi bulan Ramadan adalah bulan mengendalikan hawa nafsu, bukan hanya di waktu siang tapi juga malam. Karenanya, hadits tentang sunnah berbuka dengan kurma dan air putih, dari sudut pandang ushul fiqih, memiliki maksud mengajak tuk berbukalah dengan sederhana , dan berbukalah dengan yang mudah, dan berbukalah dengan yang sehat. Sehat, sebagaimana kandungan kurma sudah banyak dikaji ahli gizi. Mudah, karena kurma itu makanan yang paling umum di masyarakat arab, hampir semua rumah punya. Kalau ga ada juga, cukup air putih. Sederhana dan ga pake repot. Mungkin kita belum seideal itu. Tapi minimal kurangilah. Bukan malah ta'jil war. Ini bulan memerangi hawa nafsu. Bukan perang berburu ta'jil. Bersedikit-sedikit dalam urusan makan, akan berefek pada ibadah yang leb...

Apa Yang Menghalangi Kita Berinfaq Lebih Banyak?

Jawabannya; setan. Jadi bukan salah saya. الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ  “Setan menjanjikan kamu fakir dan menyuruh kamu berbuat jahat (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan-Nya dan karunia...”  [Al-Baqarah: 268] Jadi setan menjanjikan bakal miskin bagi yang berinfaq, tapi Allah menjanjikan ampunan dan karunia bagi yang berinfaq. Kita percaya janji siapa? Al-Baqarah 268 ini, sepertinya termasuk ayat yang sangat "mengerikan". Karena selama kita masih lebih menahan harta karena takut miskin, dibanding jor-joran berinfaq, maka jangan2 kita masih kemakan janji setan. 50 ribu buat jajan di mall kekecilan, tapi buat kotak infaq kegedean? 5 juta tiket jalan2 ke Turki terasa murah meriah, tapi buat donasi Gaza jangan dulu dah? Repotnya, di Ramadan setan diikat. Eh, kita masih kemakan juga sama janjinya. Mau nyalahin siapa lagi? Yaa Rabb Yaa Lathiif, Yang Maha Lembut, lembutk...

Lupa Jalan ke Surga

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu;  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَسِي الصَّلَاةَ عَلَيَّ خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa lupa bershalawat kepadaku, maka ia akan keliru menempuh jalan ke surga. "  [HR Ibnu Majah no. 908, dishahihkan Al-Albani] قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:  كلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٍ حَتَّى يُصَلىَّ عَلىَ النَّبِيِّ  Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “Setiap do’a terhalangi sampai sekiranya ia mau bershalawat kepada Nabi (shalallahu ‘alaihi wa sallam)“.  [HR Dailami no: 4754. Dihasankan oleh Al-Albani]. Suatu ketika Ubai bin Ka'ab radhiallahu 'anhu bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang berapa persen dari waktu doanya sebaiknya digunakan untuk bershalawat. Setelah bolak balik menambah persentasenya, akhirnya Ubai bin Ka'ab berkata, “....Apakah saya jadikan seluruh (waktu) doaku untukmu (bersholawat...

Mengisi Hari-Hari Ramadan dengan Doa Pengubah Takdir

Allah azza wajalla berfirman; وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن *لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ*  فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَنَجَّيْنَٰهُ مِنَ ٱلْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُۨجِى ٱلْمُؤْمِنِينَ "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan menakdirkan kesulitan baginya, maka ia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim"." "Maka Kami telah mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anbiya: 87-88) Ulama menyebut doa Nabi Yunus as adalah doa pengubah takdir, karena awalnya Allah menakdirkan kesulitan baginya, lalu Allah ubah takdir tersebut setelah Nabi Yunus as memanjatkan doa ini. Memb...

Betulkah Sunnah Berbuka dengan Kurma?

Hadits menyebut berbukalah dengan kurma basah (ruthob) tepatnya. Kalau tidak ada, maka kurma kering (tamr). Kalau tidak ada maka air putih (HR. Abu Dawud no.2356). Jadi bela-belain berbuka dengan kurma boleh saja dibilang sunnah.  Tapi sunnah berbuka bukan hanya dilihat secara materiil, melainkan juga harus secara immateriil. Sunnah berbuka secara immateriil adalah makan sederhana. Bukan melimpah ruah.  Kurma dan atau air putih. Begitu asholahnya. Sayangnya memang nafsu itu susah dikendalikan. Walaupun sudah berhasil ditahan 14 jam, tapi menahan sebentar di menit-menit berbuka seakan perkara maha sulit. Sayangnya memang nafsu susah dikendalikan. Walaupun ayat-ayat kauniyyah kesehatan sudah bilang kurangi makan tinggi gula dan karbo saat berbuka, tetap kita ahli *membuat berbagai alasan.* Kurma itu sunnah. Tapi kesederhanaan dan menjaga kesehatan dengan sebaik yang kita bisa, juga sunnah. Bahkan lebih utama. Jangan sampai kita memilih-milih sunnah. Ketika Nabi saw m...