1. Menggabungkan antara riwayah (berdasarkan hadis/atsar) dan dirayah (berdasarkan analisa pikiran dan bahasa)
2. Menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran
3. Menafsirkan Al-Quran dengan As-Sunnah
4. Memanfaatkan Tafsir Sahabat dan Tabi'in
5. Mengikuti Kaidah Bahasa Arab
6. Memerhatikan Siyaq Kalimah (keterkaitan kalimat tersebut dengan ayat-ayat sebelum atau sesudahnya)
7. Memerhatikan Asbabun Nuzul
8. Memosisikan Al-Quran sebagai Asal dan Rujukan
Semua masalah dan analisis harus dikembalikan kepada Al-Quran sebagai standar dan rujukan. Bukan sebaliknya, ayat Al-Quran mengikuti pikiran-pikiran seseorang bahkan ayat Al-Quran digunakan untuk mendukung mazhab dan aliran tertentu.
(Disarikan dari "Ushul Fikih Muamalah", Dr. Oni Sahroni MA)
Komentar
Posting Komentar