Langsung ke konten utama

Bisakah Puasa Mengobati Flu?


Akhir-akhir ini sering mendapat kabar tentang teman atau tetangga yang katanya "flu berat".

Mudah-mudahan segera sembuh ya, bi idznillah... (dan ga usah PCR 🫢).

Nah, menjawab pertanyaan pada judul, perlu dipahami bahwa segala kesembuhan itu dari Allah, manusia hanya berikhtiar.

Puasa sendiri, telah disebut sebagai obat, bahkan sejak zaman Yunani Kuno di era Hippocrates of Kos, (460~370 SM).

Di Jerman bahkan, ada Buchinger Wilhelmi Clinic, yang telah memformulasikan terapi puasa sebagai pengobatan, sejak 1920, dan telah mempublikasikan banyak jurnal hingga sekarang.

Lalu apakah puasa juga bermanfaat ketika tubuh terserang flu?

Mengutip dari clevelandclinicabudhabi.ae, riset ilmiah membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan imunitas tubuh. Dan sudah umum diketahui bahwa meningkatkan imunitas adalah cari paling utama melawan flu.

Lebih jauh lagi, dari artikel terverifikasi medis di healthline.com, manfaat puasa melawan flu dapat dirangkum sebagai berikut:

Flu adalah penyakit akibat infeksi virus. Namun, terinfeksi virus ini menurunkan pertahanan Anda terhadap bakteri, dan ini meningkatkan peluang Anda terkena infeksi bakteri pada saat yang bersamaan. 

Menariknya, diperkirakan bahwa kurangnya nafsu makan yang sering Anda rasakan selama beberapa hari pertama sakit adalah adaptasi alami tubuh Anda untuk melawan infeksi.

Selama sakit, sistem kekebalan Anda melepaskan bahan kimia yang dikenal sebagai sitokin (misalnya, IL-18), yang meningkatkan peradangan.  Karena beban yang ditimbulkan pada tubuh Anda, hal itu dapat meningkatkan perasaan lelah dan berkurangnya rasa lapar.

Kurangnya rasa lapar juga berujung pada sedikitnya makan sehingga mengurangi energi yang dibutuhkan untuk pencernaan.  Efek ini memungkinkan tubuh untuk fokus hanya melawan infeksi.

Peneliti lain berteori bahwa tidak makan juga membatasi pasokan nutrisi yang dapat "memberi makan" virus/bakteri, sehingga mencegahnya bertahan.

Sebagian ahli juga berpendapat bahwa kurangnya nafsu makan yang sering menyertai infeksi adalah cara untuk mendorong autofagi – pembuangan sel-sel yang tidak sehat dan produksi sel-sel baru yang sehat.

Demikianlah sekilas manfaat puasa dalam melawan flu.

Adapun jenis puasa yang dianjurkan sebagian ahli tuk melawan flu adalah puasa panjang 16~20 jam, dengan tetap minum air putih.

Di atas itu semua, tentu saja para ahli bisa berbeda pendapat, dan ilmu juga tentu terus berkembang.

Namun kalau melihat praktik 14 abad lalu dari Nabi Muhammad saw, yang sering puasa dan jarang sakit, rasa-rasanya kita umat Islam lebih berhak untuk mempraktikkan kunci rahasia kesehatan ini, dalam kehidupan sehari-hari.


Selamat membaca!
Selamat hari Kamis!


#syiarmuharram
#puasamuharram
#puasabulannyaAllah


===
Bogor, akhir Muharram 1444

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Wali Santri untuk Anak di Pondok

  (… sebutkan nama anak …)  اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ اَللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ اللَّهُمّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ اللَّهُمّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبَهُ، وَنُوْرَ صَدْرَهُ، وَجَلاَءَ حُزْنَهُ، وَذَهَابَ هَمَّهُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لَهُ شَأْنَهُ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْهُ إِلَى نَفْسِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Artinya: “Ya Allah rahmatilah (nama anak), Ya Allah pahamkanlah ia agama-Mu, dan ajarkanlah tafsir kepadanya (1), Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (2), Ya Allah jadikanlah Al-Quran hiburan di hatinya, cahaya di dadanya, penghapus kesedihannya, dan penghilang kegelisahannya (3), Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah segala urusan anakku, jangan serahkan kepada dirinya sendiri walau hanya sekejap mata (4). Ya Rabb, anugerahkanlah aku anak yang ...

PRINSIP TAISIR DALAM FIQIH MENURUT MANHAJ WASATH

Masjid Al Ghiffari IPB 8 Oktober 2017 Kajian rutin Ahad kedua Dr. Taufiq Hulaimi, Lc, MA Link rekaman video di youtube: #1: https://youtu.be/RAu9KP5ihq4 #2: https://youtu.be/ugKbRapphBI #3: https://youtu.be/bfbqMWPrKfM Prinsip pertama dalam manhaj al wasathiyah adalah at taysir. At taysir: *Fiqih dibuat mudah selama masih ada dalil yang mendukungnya.* Kebalikannya: At tasyaddud: Fiqih dibuat keras dan berat. AL WASATHIYAH Al Azhar Mesir mensosialisasikan prinsip al wasathiyah. *Al wasathiyah artinya di tengah.* Sesuatu yang terbaik. Wasathiyah kurang tepat jika diterjemahkan dengan kata 'moderat' tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'yang terbaik.' Manusia ada kecenderungan untuk menjadi terlalu keras atau terlalu cair. Islam tidak keduanya, tetapi di tengah. Dan biasanya *yang terbaik adalah yang di tengah.* Terlalu keras, segalanya tidak boleh, ekstrim kanan. Terlalu cair, segalanya boleh, ekstrim kiri. وَكَذَٰ...

Mahabbatullah II: Pupuk Cinta dan Tanda-Tanda Cinta

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang sebab-sebab Mahabbatullah, kali ini kita akan membahas tentang amalan yang dapat memupuk Mahabbatullah dan tanda-tanda Mahabbatullah dalam diri kita. Di antara amalan pemupuk cinta adalah; 1. Membaca dan merenungi surat-surat cinta-Nya Allah azza wajalla, telah mengirimkan surat-suratNya kepada kita melalui perantaraan utusanNya al Mustofa. Maka jalan pertama untuk mencintai-Nya adalah dengan membaca surat-surat itu. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Baqarah 121) Dan tidak hanya membaca, tapi juga memperhatikan ayat-ayatnya dan mengkajinya. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا...