Gadget itu seperti pisau. Dengannya anak bisa melukai dirinya sendiri, melukai orang lain, tapi juga bisa memberi manfaat buat orang lain; membantu ayah di dapur misalnya. Gadget juga begitu. Bisa dipakai tuk merusak dirinya dengan menyerap pornografi, sadisme, gaya hidup mewah dll. Bisa dipakai tuk merusak orang lain dengan menyebarkan kebohongan, fitnah, gossip, dll. Tapi juga bisa dipakai tuk menebar manfaat, bagi dirinya dengan menyerap info2 yang baik, dan bagi orang lain dengan menyebarkan kebaikan. Ibarat pisau, orang tua harus yakin terlebih dahulu bahwa anaknya bisa menghandle potensi negatif pisau sebelum dibebaskan memegang pisau. Maka, gadget pun sama. Ortu harus yakin bahwa anaknya bisa menghandle potensi negatif gadget sebelum dibebaskan memegang gadget. Masalahnya, pisau itu ya gitu2 aja. Bentuk dan fungsinya ketahuan, dan tidak akan berubah2. Tapi gadget tidak. Informasi dalam gadget, fungsinya, dunia di dalamnya (internet) terus berkembang,...