Kuncinya ada di pendidikan kemandirian dan tanggung jawab sejak dari rumah.
Kenapa dari rumah?
Karena anak itu hakikatnya tanggungan orang tua. Bukan tanggungan guru, sekolah, apalagi gadget (dikasih gadget aja biar anteng).
Bagi para ortu, mungkin tips berikut bisa membantu memperkecil gap baligh fisik dan baligh mental dalam pertumbuhan anak;
1. Melatih anak membersihkan kotorannya sendiri.
Mulai dari mainan berantakan, lantai kotor, piring kotor dll harus jadi tanggung jawab pribadi anak. Next levelnya adl bergantian mengurus kekotoran bersama; mengepel ruang tamu, menyikat kamar mandi dll.
2. Melatih anak mandiri bangun subuh.
Sholat adalah penentu surga neraka. Dan subuh adl solat terberat orang munafik (neraka paling bawah). Maka melatih anak mandiri bangun subuh adalah latihan paling pas tuk pendidikan tanggung jawab atas komitmen keislamannya.
3. Melatih anak membiayai hidupnya sendiri.
Usia 18 sepertinya usia yang tepat tuk membiarkan anak membiayai hidupnya sendiri.
Kalaupun belum bisa membiayai makan dan kuliahnya sendiri, minimal anak bisa diminta membiayai hobi/mainnya sendiri.
Beli sepatu bola, nongkrong sama teman, beli baju terbaru, biarkan pakai uangnya hasil usahanya sendiri. Apakah dari part time job, atau proyek tertentu dari ortu, dsb.
Jangan sampai anak bebas having fun dengan uang sumbangan (ortu), sedangkan bapak ibunya masih sibuk mikirin nafkah dan urusan rumah.
Rezeki anak itu sudah dijamin Allah. Ibarat sepiring nasi, apakah disuapi dari tangan ortunya, atau dia makan pakai tangan sendiri, sama saja porsi makannya.
Biarkan dia mulai bertanggung jawab terhadap rezekinya sendiri.
Semoga Allah menolong kita dan anak-anak kita.
Bagi para ortu, mungkin tips berikut bisa membantu memperkecil gap baligh fisik dan baligh mental dalam pertumbuhan anak;
1. Melatih anak membersihkan kotorannya sendiri.
Mulai dari mainan berantakan, lantai kotor, piring kotor dll harus jadi tanggung jawab pribadi anak. Next levelnya adl bergantian mengurus kekotoran bersama; mengepel ruang tamu, menyikat kamar mandi dll.
2. Melatih anak mandiri bangun subuh.
Sholat adalah penentu surga neraka. Dan subuh adl solat terberat orang munafik (neraka paling bawah). Maka melatih anak mandiri bangun subuh adalah latihan paling pas tuk pendidikan tanggung jawab atas komitmen keislamannya.
3. Melatih anak membiayai hidupnya sendiri.
Usia 18 sepertinya usia yang tepat tuk membiarkan anak membiayai hidupnya sendiri.
Kalaupun belum bisa membiayai makan dan kuliahnya sendiri, minimal anak bisa diminta membiayai hobi/mainnya sendiri.
Beli sepatu bola, nongkrong sama teman, beli baju terbaru, biarkan pakai uangnya hasil usahanya sendiri. Apakah dari part time job, atau proyek tertentu dari ortu, dsb.
Jangan sampai anak bebas having fun dengan uang sumbangan (ortu), sedangkan bapak ibunya masih sibuk mikirin nafkah dan urusan rumah.
Rezeki anak itu sudah dijamin Allah. Ibarat sepiring nasi, apakah disuapi dari tangan ortunya, atau dia makan pakai tangan sendiri, sama saja porsi makannya.
Biarkan dia mulai bertanggung jawab terhadap rezekinya sendiri.
Semoga Allah menolong kita dan anak-anak kita.
Komentar
Posting Komentar