Hari-hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat berdakwah di Thaif termasuk hari-hari terberat dalam hidup beliau.
Ketika Ibunda Aisyah radhiallahu 'anha bertanya kepada sang manusia terbaik, "Apakah pernah datang kepadamu satu hari yang lebih berat dibandingkan dengan saat perang Uhud?"
Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawabnya dengan kisah dakwahnya di Thaif (HR. Muslim no.1795).
Kitab-kitab Sirah menceritakan bagaimana para tokoh masyarakat Thaif menolak beliau dengan perkataan dan cara yang buruk, bahkan menyuruh anak-anak kecil Thaif melempari beliau dengan batu hingga berdarah.
Luka beliau tidak lebih parah daripada dahsyatnya luka perang Uhud. Tapi hati beliau seolah pilu sehingga merasa hari tersebut lebih berat daripada peristiwa Uhud.
Di tengah pilunya hati dan tetesan darah, beliau malah menolak tawaran Malaikat Jibril yang ingin menimpakan 2 gunung kepada kaum Thaif.
Lisan mulia Al-Mustofa shallallahu 'alaihi wasallam justru berdoa;
اللّهُمّ إلَيْك أَشْكُو ضَعْفَ قُوّتِي ، وَقِلّةَ حِيلَتِي ، وَهَوَانِي عَلَى النّاسِ، يَا أَرْحَمَ الرّاحِمِينَ ! أَنْتَ رَبّ الْمُسْتَضْعَفِينَ وَأَنْتَ رَبّي ، إلَى مَنْ تَكِلُنِي ؟ إلَى بَعِيدٍ يَتَجَهّمُنِي ؟ أَمْ إلَى عَدُوّ مَلّكْتَهُ أَمْرِي ؟ إنْ لَمْ يَكُنْ بِك عَلَيّ غَضَبٌ فَلَا أُبَالِي ، وَلَكِنّ عَافِيَتَك هِيَ أَوْسَعُ لِي ، أَعُوذُ بِنُورِ وَجْهِك الّذِي أَشْرَقَتْ لَهُ الظّلُمَاتُ وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الدّنْيَا وَالْآخِرَةِ مِنْ أَنْ تُنْزِلَ بِي غَضَبَك ، أَوْ يَحِلّ عَلَيّ سُخْطُكَ، لَك الْعُتْبَى حَتّى تَرْضَى ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوّةَ إلّا بِك”
"Ya Allah kepadamu kuadukan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya kesanggupanku, kerendahan diriku berhadapan dengan manusia.
Wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang! Engkau adalah Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkau juga Pelindungku, kepada siapakah diriku hendak Engkau serahkan?
Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku? Ataukah kepada musuh yang akan menguasai urusanku?
Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, semuanya itu tak kuhiraukan, karena sungguh besar nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku.
Aku berlindung pada sinar wajah-Mu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat, dari murka-Mu yang hendak Engkau tumpahkan kepadaku.
Hanya Engkaulah yang berhak menegur dan mempersalahkan diriku hingga Engkau Ridha (kepadaku), dan tiada daya dan kekuatan apa pun selain atas perkenan-Mu."
(HR. Thabrani /Sirah Ibnu Hisyam 1/420).
Allaahumma shalli wa sallim 'alaa habiibinaa Muhammad...
===
Timur Pulau Jawa
Tengah Jumadal Ula 1444
Komentar
Posting Komentar