Langsung ke konten utama

Usia Berapa Sebaiknya Anak Mulai Nyantri?



Merantau tuk belajar hidup, telah menjadi petuah peradaban sejak zaman dahulu, di berbagai bangsa.

Di Jepang misalnya, ada peribahasa;

可愛い子には旅させよ
Kawaii ko ni wa tabi saseyo

Terjemah bebasnya; Kalau sayang anak, suruhlah dia merantau

Filosofinya: karena sayang anak, maka orang tua ingin anaknya sukses. Anak sukses itu artinya bisa hidup tanpa orang tua. Solusinya, dilatih merantau.

Di Indonesia sendiri, salah satu bentuk merantau tuk belajar hidup adalah nyantri.

Jadi usia berapa sebaiknya anak mulai nyantri?

Membaca sejarah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ternyata beliau sudah dilepas merantau oleh sang ibunda sejak baru lahir :)

Hidup terpisah dari ibunda, di kampung Bani Sa'ad, sampai usia 4 atau 5 tahun.

Jadi anak bisa nyantri dari sejak bayi?

Ya tidak begitu juga, Ferguso.

Usia anak mulai nyantri akan kondisional di setiap keluarga.

Yang menarik dari sejarah hidup Nabi saw di atas adalah, di Kota Mekkah masa jadul pun, para orang tua punya kebiasaan memisahkan anaknya dari hingar bingar kehidupan kota, tuk belajar hidup di desa.

Para ulama sejarah menyebutkan bahwa di antara tujuan Muhammad saw kecil  "merantau" adalah tuk menguatkan kesehatannya dengan kehidupan alam non polusi, dan membiasakannya dengan tutur bahasa halus masyarakat desa.

Jadi merantau itu ditujukan tuk membangun imunitas anak, baik dari segi fisik maupun dari segi akhlak.

Jadi usia berapa anak mulai nyantri?

Kembali ke masing-masing keluarga. Tapi, nyantri ini harus dikondisikan. 

Tidak bisa ujug-ujug anak usia 12 tahun ditanyakan; "Kakak mau masuk pesantren ga?"

Orang tua yang memiliki visi anaknya nyantri, maka perlu mengkondisikan anaknya dengan bacaan, tontonan, dialog, dll, yang dapat menumbuhkan keinginan sang anak tuk nyantri. Hingga nanti ketika tiba waktunya, dia akan nyantri dengan keinginan sendiri, dan siap menjalani perjuangan di dalamnya.

Allah-lah sebaik-baik Penolong.


===
Bogor,
4 Dzulqa'dah 1444

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Wali Santri untuk Anak di Pondok

  (… sebutkan nama anak …)  اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ اَللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ اللَّهُمّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ اللَّهُمّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبَهُ، وَنُوْرَ صَدْرَهُ، وَجَلاَءَ حُزْنَهُ، وَذَهَابَ هَمَّهُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لَهُ شَأْنَهُ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْهُ إِلَى نَفْسِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Artinya: “Ya Allah rahmatilah (nama anak), Ya Allah pahamkanlah ia agama-Mu, dan ajarkanlah tafsir kepadanya (1), Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (2), Ya Allah jadikanlah Al-Quran hiburan di hatinya, cahaya di dadanya, penghapus kesedihannya, dan penghilang kegelisahannya (3), Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah segala urusan anakku, jangan serahkan kepada dirinya sendiri walau hanya sekejap mata (4). Ya Rabb, anugerahkanlah aku anak yang ...

PRINSIP TAISIR DALAM FIQIH MENURUT MANHAJ WASATH

Masjid Al Ghiffari IPB 8 Oktober 2017 Kajian rutin Ahad kedua Dr. Taufiq Hulaimi, Lc, MA Link rekaman video di youtube: #1: https://youtu.be/RAu9KP5ihq4 #2: https://youtu.be/ugKbRapphBI #3: https://youtu.be/bfbqMWPrKfM Prinsip pertama dalam manhaj al wasathiyah adalah at taysir. At taysir: *Fiqih dibuat mudah selama masih ada dalil yang mendukungnya.* Kebalikannya: At tasyaddud: Fiqih dibuat keras dan berat. AL WASATHIYAH Al Azhar Mesir mensosialisasikan prinsip al wasathiyah. *Al wasathiyah artinya di tengah.* Sesuatu yang terbaik. Wasathiyah kurang tepat jika diterjemahkan dengan kata 'moderat' tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'yang terbaik.' Manusia ada kecenderungan untuk menjadi terlalu keras atau terlalu cair. Islam tidak keduanya, tetapi di tengah. Dan biasanya *yang terbaik adalah yang di tengah.* Terlalu keras, segalanya tidak boleh, ekstrim kanan. Terlalu cair, segalanya boleh, ekstrim kiri. وَكَذَٰ...

Mahabbatullah II: Pupuk Cinta dan Tanda-Tanda Cinta

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang sebab-sebab Mahabbatullah, kali ini kita akan membahas tentang amalan yang dapat memupuk Mahabbatullah dan tanda-tanda Mahabbatullah dalam diri kita. Di antara amalan pemupuk cinta adalah; 1. Membaca dan merenungi surat-surat cinta-Nya Allah azza wajalla, telah mengirimkan surat-suratNya kepada kita melalui perantaraan utusanNya al Mustofa. Maka jalan pertama untuk mencintai-Nya adalah dengan membaca surat-surat itu. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Baqarah 121) Dan tidak hanya membaca, tapi juga memperhatikan ayat-ayatnya dan mengkajinya. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا...