Langsung ke konten utama

Meruqyah Anak Sendiri



Ditinggalkannya sunnah-sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, menjadi salah satu penyebab seorang anak tidak tumbuh dalam kebaikan sesuai harapan orang tuanya. Demikian kira-kira pesan Syaikh Abdurrahman Dahy.

Dalam kitabnya; Tauritsu Al-Iltizam, beliau mengangkat bab khusus tentang sunnah-sunnah yang ditinggalkan para orang tua.

Di antaranya adalah: sunnah "Meruqyah Anak Sendiri".

Bukan berarti anak kemasukan jin sehingga perlu diruqyah. Tapi secara umum meminta anak dilindungi dari setan dan gangguan. Sunnah ini beliau pisahkan dengan sunnah mendoakan anak.

Syaikh Abdurrahman Dahy mengangkat hadits;

Nabi saw membaca doa perlidungan untuk Al-Hasan dan Al-Hussain seraya berkata,
“Sesungguhnya bapak kalian (Ibrahim) mendoakan perlidungan untuk Ismail dan Ishak seraya membaca:

أعوذ بكلمات الله التامة من كل شيطان وهامة ومن كل عين لامة

A’udzu bikalimatillahi at-tammati min kulli syaithan wa hammatin wa min kulli ‘ainin lammah

Artinya: Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dari segala ancaman setan dan segala binatang berbisa dan segala kejahatan mata.
[Hr. Bukhari no. 3371]

Sunnah ruqyah ini ternyata sudah sejak zaman Nabi Ibrahim 'alaihissalam!

Bahkan kalau kita membaca surat Ali 'Imran ayat 36, Allah juga mengabadikan ruqyah yang serupa yang dibaca Istri 'Imran untuk anak mereka; Maryam.

Masya Allah.

Jika sekarang, anak-anak kita terasa sulit diatur, akhlaknya kurang memuaskan kita, banyak terkena pengaruh buruk gadget (setan gepeng?), bisa jadi karena kita meninggalkan sunnah para Nabi ini; meruqyah anak sendiri.

Mari kita amalkan. Sering-seringlah kita baca untuk anak-anak kita. Baik dalam tahajud kita, atau sambil mengusap-usap kepala anak kita.

Syaikh Abdurrahman Dahy juga mengatakan doa ini bisa diganti Al-Falaq dan An-Nas yang kita bacakan, dengan niat sebagai ruqyah untuk anak-anak kita.

Semoga Allah melindungi kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Wali Santri untuk Anak di Pondok

  (… sebutkan nama anak …)  اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ اَللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ اللَّهُمّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ اللَّهُمّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبَهُ، وَنُوْرَ صَدْرَهُ، وَجَلاَءَ حُزْنَهُ، وَذَهَابَ هَمَّهُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لَهُ شَأْنَهُ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْهُ إِلَى نَفْسِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Artinya: “Ya Allah rahmatilah (nama anak), Ya Allah pahamkanlah ia agama-Mu, dan ajarkanlah tafsir kepadanya (1), Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (2), Ya Allah jadikanlah Al-Quran hiburan di hatinya, cahaya di dadanya, penghapus kesedihannya, dan penghilang kegelisahannya (3), Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah segala urusan anakku, jangan serahkan kepada dirinya sendiri walau hanya sekejap mata (4). Ya Rabb, anugerahkanlah aku anak yang ...

PRINSIP TAISIR DALAM FIQIH MENURUT MANHAJ WASATH

Masjid Al Ghiffari IPB 8 Oktober 2017 Kajian rutin Ahad kedua Dr. Taufiq Hulaimi, Lc, MA Link rekaman video di youtube: #1: https://youtu.be/RAu9KP5ihq4 #2: https://youtu.be/ugKbRapphBI #3: https://youtu.be/bfbqMWPrKfM Prinsip pertama dalam manhaj al wasathiyah adalah at taysir. At taysir: *Fiqih dibuat mudah selama masih ada dalil yang mendukungnya.* Kebalikannya: At tasyaddud: Fiqih dibuat keras dan berat. AL WASATHIYAH Al Azhar Mesir mensosialisasikan prinsip al wasathiyah. *Al wasathiyah artinya di tengah.* Sesuatu yang terbaik. Wasathiyah kurang tepat jika diterjemahkan dengan kata 'moderat' tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'yang terbaik.' Manusia ada kecenderungan untuk menjadi terlalu keras atau terlalu cair. Islam tidak keduanya, tetapi di tengah. Dan biasanya *yang terbaik adalah yang di tengah.* Terlalu keras, segalanya tidak boleh, ekstrim kanan. Terlalu cair, segalanya boleh, ekstrim kiri. وَكَذَٰ...

Mahabbatullah II: Pupuk Cinta dan Tanda-Tanda Cinta

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang sebab-sebab Mahabbatullah, kali ini kita akan membahas tentang amalan yang dapat memupuk Mahabbatullah dan tanda-tanda Mahabbatullah dalam diri kita. Di antara amalan pemupuk cinta adalah; 1. Membaca dan merenungi surat-surat cinta-Nya Allah azza wajalla, telah mengirimkan surat-suratNya kepada kita melalui perantaraan utusanNya al Mustofa. Maka jalan pertama untuk mencintai-Nya adalah dengan membaca surat-surat itu. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Baqarah 121) Dan tidak hanya membaca, tapi juga memperhatikan ayat-ayatnya dan mengkajinya. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا...