Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Tirmidzi 1455, dan dishahihkan Al-Albani).
Hadits ini menunjukkan betapa tingginya nilai nyawa seorang beriman di sisi Allah. Bahkan dunia dan seisinya ini lebih remeh daripada terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.
Maka, sudah sangat seharusnya seorang muslim berempati pada kematian manusia-manusia beriman, di manapun mereka, siapa pun mereka. Bukan bersikap tidak peduli apalagi sampai sinis dan nyinyir.
Bahkan Allah menyiratkan bahwa empati itu tidak saja untuk mereka yang muslim, tapi untuk seluruh manusia.
Dalam Surat Al Maidah ayat 32 disebutkan bahwa membunuh satu manusia tanpa hak disamakan dengan membunuh seluruh manusia.
Ketika pembunuhan seorang manusia tanpa hak dianggap biasa saja oleh masyarakatnya, maka itulah awal kehancuran peradaban.
Hal ini sekaligus menjadi dalil bahwa Islam mengharamkan terorisme. Dan jalan menuju terorisme itu berawal dari sikap meremehkan pembunuhan, walaupun hanya 1 orang.
Bogor, 23 Ramadhan 1440
Komentar
Posting Komentar