[Belajar Muamalah-007]
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: « التَّاجِرُ الأَمِينُ الصَّدُوقُ الْمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ – وفي رواية: مع النبيين و الصديقين و الشهداء – يَوْمَ الْقِيَامَةِ » رواه ابن ماجه والحاكم والدارقطني وغيرهم
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).”
[HR. Tirmidzi no.1209, hadits hasan]
Hadits ini, selain menunjukkan betapa Islam memperhatikan hal-hal duniawi seperti perdagangan, juga menunjukkan kedudukan mulia para pedagang secara khusus; bersama para Nabi.
Syaratnya adalah jujur dan amanah.
Ringan dibaca, tapi kenyataannya berat dipraktikkan, karena godaan harta memang salah satu godaan terbesar bagi manusia.
Demi kelancaran transaksi, seseorang bisa menutupi sebagian aib barang jualannya, tidak menginformasikan spek barang sepenuhnya.
Demi menarik pelanggan, seseorang bisa menyebut produknya terbaik dan nomor satu, tanpa data dan fakta.
Demi mendapatkan keuntungan dalam proyek, seseorang rela melakukan risywah (sogok) yang merupakan dosa besar.
Semua itu dan hal semisalnya, adalah bentuk-bentuk ketidakjujuran dan ketidakamanahan.
Hadits di awal, harusnya bisa menahan para pedagang dari tindakan tidak jujur dan tidak amanah sekecil apapun.
Relakah kita, para pedagang, mengorbankan kebersamaan dengan para Nabi `alaihimussalam di akhirat, demi keuntungan dunia yang tidak seberapa?
Semoga Allah menolong kita untuk selalu memilih kejujuran dan amanah, di jalan muammalah yang penuh godaan.
Komentar
Posting Komentar