Cukup 3 saja. Mudah dihapalkan. Tinggal dipraktikkan. 😁
1. Teladan
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.."
[Al Ahzab: 21]
Manusia adalah pembelajar peniru. Pertama kali belajar dengan meniru sekelilingnya.
Kalau mau anak jadi perokok, rajin-rajinlah merokok di depan mereka. Kalau mau anak malas mengaji, jangan pernah mengaji di depan mereka. Kalau lagi ingin banget mengaji, sembunyilah.
2. Dialog
Al Quran banyak memuat contoh dialog orang tua dan anak. Mulai dari Ibrahim dan Ismail, Ya`qub dengan anak-anaknya, bahkan Luqman, yang bukan nabi bukan rasul tapi dialog detilnya dengan si buah hati diabadikan dalam satu surat khusus.
Teladan saja memang tidak cukup. Perlu dialog.
Hanya dengan tidak pernah minum bir di hadapan anak tidak cukup. Harus ada dialog kenapa bir tidak baik dan tidak boleh.
Hanya dengan terlihat mondar-mandir ke masjid 5x sehari juga tidak cukup. Harus ada dialog kenapa dan untuk apa ke masjid.
3. Doa
Praktik doa untuk anak dan keturunan yang paling militan dicontohkan oleh Nabi Ibrahim `alayhissalam.
Mulai dari Al-Baqarah 126, Ibrahim 35, Ibrahim 40-41, dan Ash Shaffat 100.
Pun, Al Quran masih menambahkan teks doa lain yang dicontohkan para orang tua shalih untuk anak-anak mereka.
Doa adalah bentuk _bonding_ psikologis yang sangat kuat antara orang tua dan anak.
Juga, doa merupakan pamungkas dari segala ikhtiar yang bisa dilakukan manusia.
Manusia banyak keterbatasan. Dalam mendidik, orang tua pun pasti demikian. Doa menkaver segala keterbatasan.
Wallahul musta`an
===
Kota Hujan,
13 Syawal 1440
Komentar
Posting Komentar