Langsung ke konten utama

Spirit Haji Wada; Estafet Dakwah

Hikmah dari Tausiyah
Ustadz Abdul Somad dan
Ustadz Syuhada Bahri
Asrama Haji Pondok Gede
12-12-2018

Diriwayatkan oleh Ustadz Syuhada Bahri, dari seorang petugas rohani di salah satu RS Islam di Yogyakarta, bahwa ternyata hanya 7% pasien yang mampu mengucapkan "Laa ilaaha illallah" di akhir hayatnya. Sedangkan yang 93%, walaupun muslim, ternyata gagal mengucapkannya.

Di antara penyebab hal tersebut adalah pola pikir pragmatis materialistik. Mengumpulkan materi tapi untuk orientasi dunia.

Karenanya, di antara penyesalan terbesar manusia saat sakaratul maut adalah kurangnya bersedekah.

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
[QS. Al-Munafiqun: 10]

Di antara sedekah terbaik adalah sedekah untuk dakwah.

Kalau Anda sedang menabung untuk haji kedua, segera cairkan dan masukkan dananya ke sedekah dakwah pedalaman Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia.

Madinah itu memang ada Raudhoh, yang disebut Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sebagai salah satu taman surga.

Tapi, kalau kita lihat sahabat radhiallahu `anhum, mereka tidak memilih jalan hidup untuk di Raudhoh terus sampai meninggal.

Mereka menyebar ke penjuru bumi, untuk berdakwah!

Itu menandakan betapa tingginya nilai dakwah di sisi Allah!

Kalau kita belum bisa merasakan nikmatnya bersedekah 30 juta untuk dakwah pedalaman sebagaimana kita merasakan nikmatnya melunasi 30 juta untuk haji, bisa jadi keikhlasan berhaji kita bermasalah.

Nabi shallallahu `alaihi wasallam hanya berhaji sekali seumur hidupnya.

Tidak perlu beralasan; "Yang kemarin itu belum puas, stadz"

Haji mabrur itu bukan masalah puas tidaknya saat beribadah di Mekkah, tapi bagaimana amal kita setelah pulang dari Mekkah.

Jangan sampai kita semangat haji dan umroh, sebenarnya karena jalan-jalannya dan oleh-olehnya.

Sedangkan sedekah untuk dakwah kurang semangat karena memang tidak ada embel-embelnya.

Inilah salah satu bentuk orientasi dunia. Pola pikir pragmatis materialistik.

Jika dalam urusan belanja ibadah (haji) saja kita bisa bersifat materialistik maka apalagi dalam urusan pekerjaan, belanja dunia, dll?

Tidak takutkah kita kalau-kalau nanti saat sakaratul maut kita gagal mengucapkan syahadat?

Sedekahlah segera. Untuk dakwah. Sekarang juga.

===

Rekening Infaq Dakwah:

Bank Muamalat – 301.007.1846
BNI Syariah – 018.446.3322
Bank Syariah Mandiri – 700.132.7733
an. Lazis Dewan Dakwah

Konfirmasi via WA:
https://bit.ly/2SJLGvc

===
*Tulisan di atas telah dimaknai ulang dengan bahasa sendiri oleh Abu Abdussalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Wali Santri untuk Anak di Pondok

  (… sebutkan nama anak …)  اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ اَللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ اللَّهُمّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ اللَّهُمّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبَهُ، وَنُوْرَ صَدْرَهُ، وَجَلاَءَ حُزْنَهُ، وَذَهَابَ هَمَّهُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لَهُ شَأْنَهُ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْهُ إِلَى نَفْسِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Artinya: “Ya Allah rahmatilah (nama anak), Ya Allah pahamkanlah ia agama-Mu, dan ajarkanlah tafsir kepadanya (1), Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (2), Ya Allah jadikanlah Al-Quran hiburan di hatinya, cahaya di dadanya, penghapus kesedihannya, dan penghilang kegelisahannya (3), Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah segala urusan anakku, jangan serahkan kepada dirinya sendiri walau hanya sekejap mata (4). Ya Rabb, anugerahkanlah aku anak yang ...

PRINSIP TAISIR DALAM FIQIH MENURUT MANHAJ WASATH

Masjid Al Ghiffari IPB 8 Oktober 2017 Kajian rutin Ahad kedua Dr. Taufiq Hulaimi, Lc, MA Link rekaman video di youtube: #1: https://youtu.be/RAu9KP5ihq4 #2: https://youtu.be/ugKbRapphBI #3: https://youtu.be/bfbqMWPrKfM Prinsip pertama dalam manhaj al wasathiyah adalah at taysir. At taysir: *Fiqih dibuat mudah selama masih ada dalil yang mendukungnya.* Kebalikannya: At tasyaddud: Fiqih dibuat keras dan berat. AL WASATHIYAH Al Azhar Mesir mensosialisasikan prinsip al wasathiyah. *Al wasathiyah artinya di tengah.* Sesuatu yang terbaik. Wasathiyah kurang tepat jika diterjemahkan dengan kata 'moderat' tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'yang terbaik.' Manusia ada kecenderungan untuk menjadi terlalu keras atau terlalu cair. Islam tidak keduanya, tetapi di tengah. Dan biasanya *yang terbaik adalah yang di tengah.* Terlalu keras, segalanya tidak boleh, ekstrim kanan. Terlalu cair, segalanya boleh, ekstrim kiri. وَكَذَٰ...

Mahabbatullah II: Pupuk Cinta dan Tanda-Tanda Cinta

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang sebab-sebab Mahabbatullah, kali ini kita akan membahas tentang amalan yang dapat memupuk Mahabbatullah dan tanda-tanda Mahabbatullah dalam diri kita. Di antara amalan pemupuk cinta adalah; 1. Membaca dan merenungi surat-surat cinta-Nya Allah azza wajalla, telah mengirimkan surat-suratNya kepada kita melalui perantaraan utusanNya al Mustofa. Maka jalan pertama untuk mencintai-Nya adalah dengan membaca surat-surat itu. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Baqarah 121) Dan tidak hanya membaca, tapi juga memperhatikan ayat-ayatnya dan mengkajinya. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا...