ألا تسمَعون، ألا تسمَعون، إنَّ البذاذةَ منَ الإيمانِ، إنَّ البذاذةَ منَ الإيمانِ
"Apakah tidak kalian dengar? Apakah tidak kalian dengar? Sungguh kesederhanaan itu bagian dari iman. Sungguh kesederhanaan itu bagian dari iman"
(Shahih Abu Dawud, no. 4161).
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengulang-ngulang perkataannya menunjukkan kuatnya pesan ini.
Di tengah flexing dan pamer dunia yang mewabah di zaman ini, sabda Nabi saw di atas seolah teguran keras bagi umatnya.
Semoga Ramadhan menjadi momentum tuk kita sederhana dalam urusan dunia.
Sederhana dalam makan sahur dan makan berbuka. Sederhana dalam acara buka bersama hingga tidak terlewat sholat jamaah di masjid.
Sederhana dalam pakaian, gaya hidup, atau mengeluarkan uang tuk kesenangan pribadi.
Sebaliknya, semoga Ramadhan menjadi momentum kita tuk royal dalam beribadah. Royal dalam tilawah. Royal dalam bersedekah. Dibalut ikhlas luar biasa, tanpa perlu ada yang tahu berapa banyak ibadah kita.
Semoga peringatan Nabi saw bermanfaat tuk kita, sebelum Allah datangkan azab-Nya.
وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا
"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu)."
[QS. Al-Isra' : 16]
===
Bogor,
1 Ramadhan 1444
Komentar
Posting Komentar