Mereka yang telah mengenal Allah (ma'rifatullah), maka akan segera sadar, bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Mencinta, dan paling pantas dicinta. Bagaimana tidak? Semua kebaikan dan kesempurnaan itu kembali padaNya. Maka jiwa yang lurus dan mengikuti fitrah, tentu akan mencintai kebaikan dan kesempurnaan itu. Bahkan, Allah-lah al-Wadud (Maha Mencintai dan Dicintai), yang mana di antara maknanya ialah Dia memudahkan hamba-hambaNya yang beriman untuk mencintaiNya. Imam Ibnul Qayyim dalam Thaariqul Hijratayn berkata: “Rasa cinta ditinjau dari faktor yang membangkitkannya terbagi menjadi dua: 1. Cinta yang timbul dari faktor kebaikan, menyaksikan banyaknya nikmat dan anugerah yang dilimpahkan. 2. Cinta yang timbul dari faktor kesempurnaan dan keindahan. Kita bahas satu per satu ya... Faktor pertama... Sebagai manusia memiliki banyak keterbatasan, tentu kita dengan mudah memahami banyaknya kebaikan, nikmat, dan anugerah yang kita terima tanpa bersusah payah. Li...