Ulama menjelaskan bahwa di antara hakikat hari raya bagi orang-orang beriman adalah sebagai berikut;
1. Hari saat kita melewati satu hari tanpa kemaksiatan sedikit pun.
Inilah kemenangan sejati seorang muslim terhadap musuh sejatinya; setan.
Karenanya, jangan sampai di waktu-waktu berhari raya ini, ada kemaksiatan yang kita lakukan; melalaikan sholat, berkata jorok, bohong walau bercanda, akhlak tercela, dll.
2. Hari saat kita mati dengan husnul khatimah. Saat ucapan terakhir kita di dunia adalah Laa ilaaha illalLaah.
Mari ringankan lisan kita selama hidup untuk berdzikir kepada Allah, agar saat sakaratul maut Allah ringankan lisan kita untuk menyebut kalimat thayyibah.
3. Hari saat kita bisa melewati ash-shirath (jembatan di atas neraka) dengan lancar.
Ulama menasehati bahwa latihan agar langkah menjadi ringan saat di shirath nanti adalah dengan banyak meringankan langkah shalat berjamaah ke masjid.
Bagaimana mau lancar berjalan di atas shirath , sedangkan berjalan menuju masjid saja terasa berat?
4. Hari saat dibukakan untuk kita pintu surga dan kita berjumpa dengan Allah azza wa jalla.
Puasa adalah amalan yang memiliki balasan spesifik yang luar biasa, yaitu berjumpa Allah azza wajalla. Ini sulit ditemukan dalam dalil tentang amal-amal lain.
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
"Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiran ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika berjumpa Rabbnya," (HR Muslim).
Bagi yang tidak cukup besar cintanya kepada Allah, mungkin sulit membayangkan betapa agungnya balasan ini. Namun bagi para pecinta Allah sejati, maka tidak ada yang bisa melebihi balasan ini.
Menariknya, hadits ini tidak menyebut puasa Ramadhan secara khusus.
Karenanya, para pecinta Allah sejati, juga berpuasa Syawal, puasa Senin-Kamis, dll, sebagai bentuk persiapan menyambut hari raya terbesar, hari berjumpa dengan Allah.
"...Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya..."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini sejatinya, menjadikan puasa sebagai ibadah yang very personal, berdua saja dengan Allah azza wa jalla.
Eid mubarak!
===
Jayakarta,
H+2 Ramadhan 1443
Komentar
Posting Komentar