Di grup jamaah masjid, ribut membahas tanggal berapa lebaran, saling menyalahkan. Alasannya menyampaikan kebenaran.
Di grup warga komplek, ketika musim natalan, tidak ada satupun yang berani mengkritik kesalahan tanggal lahir Isa Al-Masih. Alasannya toleransi.
Di grup sesama muslim, ketika ada yang mengucapkan selamat maulid maka disalah-salahkan, padahal masalah khilafiyah.
Giliran di grup sesama tetangga yang heterogen, ada yang mengucapkan selamat nyepi, tidak ada satupun yang berani angkat suara tuk menyatakan kesesatannya.
Allah azza wa jalla berfirman;
"... maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang beriman, yang bersikap tegas terhadap orang-orang kafir.."
[QS. Al-Maidah: 54]
Bukan berarti orang beriman harus ribut dengan non muslim terkait ibadah mereka.
Tapi kalau kepada mereka kita bisa menjunjung tinggi toleransi, justru harus lebih diterapkan kepada saudara seiman, bukan?
Insya Allah, husnuzhan terhadap pendapat ulama yang berbeda dengan kelompok kita, tidak mendatangkan apapun kecuali kasih sayang sesama saudara dan pahala dari Allah ta'ala.
Semoga Allah menganugerahkan kelembutan pada hati kaum muslimin.
===
Bogor
Menanti Dzulhijjah 1444
Komentar
Posting Komentar