Langsung ke konten utama

Bukan Menghindari Makanan Berlemak, Berikut Trik Menurunkan Kolesterol dari dr. Akiko


Melalui kanal youtube pribadinya, dr. Akiko Yamashita Sp.N. menjelaskan bahwa trigliserida, salah satu unsur kolesterol, merupakan bentuk penumpukan lemak yang berawal dari konsumsi gula/karbohidrat berlebihan.

Karbohidrat yang tidak habis terbakar sebagai energi akan diubah menjadi lemak dan menjadi trigliserida. Trigliserida tinggi akan mengakibatkan Kolesterol LDL mudah menempel di pembuluh darah dan menyebabkan berbagai penyakit berbahaya.

Lalu bagaimana cara menurunkan trigliserida yang efektif? Berikut ini 5 trik yang diringkas dari penjelasan dr. Akiko;

1. Kurangi makan nasi dan karbohidrat lain
Karena sumber utama lemak trigliserida adalah kelebihan karbohidrat, maka menguranginya adalah langkah pertama. Ganti piring nasi dengan piring lebih kecil, dan kurangi cemilan bertepung. Sebaliknya makanan hewani seperti daging malah tidak mengapa, karena rendah karbohidrat.

2. Hindari minuman bergula
Gula adalah sumber lemak ketika tidak habis terpakai. Terlebih gula dalam minuman kemasan seperti fruktosa termasuk yang sangat mudah diubah menjadi trigliserida. Selalu pilih minuman tawar jika membeli minum di perjalanan dll.

3. Jauhi alkohol
Alkohol secara umum dapat meningkatkan trigliserida. Bagi yang muslim, saran ini sudah sejalan dengan syariat Islam, jadi lebih mudah diamalkan.

4. Perbanyak makan serat
Serat makanan seperti terdapat pada sayuran, akan memperlambat penyerapan gula oleh tubuh, sehingga gula tidak mudah diubah menjadi trigliserida.

5. Perbanyak makan ikan
Ikan mengandung lemak yang membantu mengurai trigliserida menjadi energi seperti DHA dan EPA. Karenanya, banyak mengkonsumsi ikan akan membuat tubuh lebih mudah membakar lemak.

Demikianlah cara efektif menurunkan kolesterol, khususnya trigliserida, dari dr. Yamashita Akiko Sp.N. 

Selamat mencoba!


===

Referensi: https://youtu.be/TaSwj76dQKw

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Umar bin Khattab dan Anak-Anak Kita

Dalam Hadits Imam Ad-Darimi no. 436, dikisahkan bahwa; Suatu ketika Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia dalam kondisi bersemangat karena mendapatkan salinan Taurat. Namun Nabi justru menampakkan wajah tidak senang, bahkan Umar ditegur dengan keras. Apa persamaannya dengan anak-anak kita sekarang? Sama-sama tidak dianjurkan membaca sembarang sumber, sebelum iman tertanam kuat di dalam jiwa. Betul, anak-anak kita sekolahnya di islam terpadu, ngaji di sekolah setiap hari. Pun ditegakkan aturan menutup aurat selalu. Tapi juga rajin menyerap tontonan artis korea yang tampak glowing dengan busana terbuka, kata-kata kasar di postingan viral, juga bermain game yang padat konten pembunuhan dan pakaian seksi. Jika seorang sekelas Umar yang masih halaqoh langsung dengan sang Nabi saja masih dilarang dulu baca-baca Taurat sembarangan. Apakah seorang anak diperbolehkan "baca-baca" gadget sembarangan hanya karena sudah sek...

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak...

Ulama Ahlus Sunnah Pendukung Maulid

Berikut ini beberapa pendapat imam ahlus sunnah yang pro terhadap peringatan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tidak dicantumkannya pendapat ulama yang kontra, karena biasanya pendapat tersebut sudah lebih banyak disebar. 1. Imam As-Suyuthi Pertanyaan: “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera untuk hamba pilihanNya, wa ba’d: telah datang pertanyaan tentang perbuatan maulid nabi pada bulan Rabi’ul Awwal, apa hukumnya menurut pandangan syariat? apakah itu terpuji atau tercela? apakah mendapatkan pahala atau tidak, bagi si pelakunya?”  Jawaban: Bagi saya, dasar dari maulid nabi adalah berkumpulnya manusia, membaca yang mudah dari Al Quran, dan membaca kisah-kisah yang warid  tentang konsepsi riwayat kehidupan  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan membaca apa-apa yang terjadi pada hari kelahirannya berupa tanda-tanda kemuliaannya, dan menyediakan makanan buat mereka, lalu selesai tanpa ada tambahan lain, maka itu adalah bid’ah hasanah, dan diberikan ...