Langsung ke konten utama

Tips Mendoakan Anak Saat I'tikaf


I'tikaf adalah saat-saat yang panjang berada di dalam rumah Allah. Doa-doa khusus untuk anak bisa menjadi variasi ibadah yang penting, di waktu-waktu tersebut. Terlebih di sepertiga malam akhir di mana Allah mendekat ke langit dunia.

Di antara cara berdoa terbaik adalah dengan Sholat Hajat.

Niatkan 1 sholat hajat khusus untuk kebaikan satu anak kita. Jika ada 7 anak kita, maka sholat hajat dilakukan 7 kali.

Sebut namanya saat mendoakannya dalam sujud. Terlebih jika ada anak kita yang sedang mendapatkan masalah tertentu, atau ada perbaikan yang kita inginkan terhadapnya, maka hajatkan secara khusus.

Bisa dengan ucapan;
Allahummarham (fulan)
"Ya Allah sayangilah (fulan)"

atau

Allahumma ashlih (fulan)
"Ya Allah sholihkanlah/perbaikilah fulan"

Mendoakan urusan anak melalui sholat sudah dicontohkan oleh Nabi Zakariya 'alaihissalam.

Ketika Nabi Zakariya 'alaihissalam di mihrabnya berdoa meminta anak yang sholih (QS. Ali Imran: 38), maka para malaikat pun diutus menyampaikan pengabulan doa tersebut, padahal beliau masih dalam kondisi berdiri sholat (QS. Ali Imran: 39).

Demikian luar biasanya mercurhatkan hajat dalam sholat, hingga doapun dikabulkan cepat, padahal belum tuntas sholatnya.

Mungkin sholat kita belum seperti sholat Nabi Zakariya 'alaihissalam. Tapi kalau kita istiqomah di malam-malam akhir Ramadhan, semoga ada sholat hajat kita, yang terkoneksi dengan berkah Lailatul Qadar, sehingga kualitasnya dinilai lebih dari 1000x lipat.

Kalaupun kita berhalangan i'tikaf, sholat hajat tetap bisa kita lakukan di mana saja, khususnya di akhir malam. Semoga ada sholat kita yang terkoneksi dengan keberkahan seribu bulan.

Ya Rabb, tolong mudahkan.


===
Bogor,
Babak Final Ramadhan 1444

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Wali Santri untuk Anak di Pondok

  (… sebutkan nama anak …)  اَللّٰهُمَّ ارْحَمْ اَللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ اللَّهُمّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ اللَّهُمّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبَهُ، وَنُوْرَ صَدْرَهُ، وَجَلاَءَ حُزْنَهُ، وَذَهَابَ هَمَّهُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لَهُ شَأْنَهُ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْهُ إِلَى نَفْسِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ Artinya: “Ya Allah rahmatilah (nama anak), Ya Allah pahamkanlah ia agama-Mu, dan ajarkanlah tafsir kepadanya (1), Ya Allah ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya (2), Ya Allah jadikanlah Al-Quran hiburan di hatinya, cahaya di dadanya, penghapus kesedihannya, dan penghilang kegelisahannya (3), Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon, perbaikilah segala urusan anakku, jangan serahkan kepada dirinya sendiri walau hanya sekejap mata (4). Ya Rabb, anugerahkanlah aku anak yang ...

PRINSIP TAISIR DALAM FIQIH MENURUT MANHAJ WASATH

Masjid Al Ghiffari IPB 8 Oktober 2017 Kajian rutin Ahad kedua Dr. Taufiq Hulaimi, Lc, MA Link rekaman video di youtube: #1: https://youtu.be/RAu9KP5ihq4 #2: https://youtu.be/ugKbRapphBI #3: https://youtu.be/bfbqMWPrKfM Prinsip pertama dalam manhaj al wasathiyah adalah at taysir. At taysir: *Fiqih dibuat mudah selama masih ada dalil yang mendukungnya.* Kebalikannya: At tasyaddud: Fiqih dibuat keras dan berat. AL WASATHIYAH Al Azhar Mesir mensosialisasikan prinsip al wasathiyah. *Al wasathiyah artinya di tengah.* Sesuatu yang terbaik. Wasathiyah kurang tepat jika diterjemahkan dengan kata 'moderat' tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'yang terbaik.' Manusia ada kecenderungan untuk menjadi terlalu keras atau terlalu cair. Islam tidak keduanya, tetapi di tengah. Dan biasanya *yang terbaik adalah yang di tengah.* Terlalu keras, segalanya tidak boleh, ekstrim kanan. Terlalu cair, segalanya boleh, ekstrim kiri. وَكَذَٰ...

Mahabbatullah II: Pupuk Cinta dan Tanda-Tanda Cinta

Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang sebab-sebab Mahabbatullah, kali ini kita akan membahas tentang amalan yang dapat memupuk Mahabbatullah dan tanda-tanda Mahabbatullah dalam diri kita. Di antara amalan pemupuk cinta adalah; 1. Membaca dan merenungi surat-surat cinta-Nya Allah azza wajalla, telah mengirimkan surat-suratNya kepada kita melalui perantaraan utusanNya al Mustofa. Maka jalan pertama untuk mencintai-Nya adalah dengan membaca surat-surat itu. الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (al Baqarah 121) Dan tidak hanya membaca, tapi juga memperhatikan ayat-ayatnya dan mengkajinya. كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا...