Ada seorang pedagang yang masih terus sibuk dengan dagangannya, padahal Ramadhan tinggal kurang dari setengah. Malah, menjelang lebaran makin sibuk dengan berbagai orderan. Ia iri, melihat teman-temannya yang sibuk itikaf di masjid, berlama-lama tilawah quran, tarawih pun selalu berjamaah.
Di sisi lain, ada jamaah masjid, yang tidak pernah tinggal sholat fardhu dan tarawih berjamaah. Halaman-halaman Quran pun sudah bolak-balik dilahap tanpa sisa. Namun setiap melihat mereka yang sibuk bekerja dan tak hadir dalam ibadah, terlintas dalam pikirannya; "Sudah mau habis bulan Ramadhan, masih aja sibuk dengan kerjaan. Gimana sih". Bisikan hati yang merendahkan.
Mungkin ada saudara kita yang hidupnya tergantung dari hasil jualan hari ke hari, atau memiliki keluarga yang harus diurus dan diperhatikan, sehingga ia disibukkan dari banyak tilawah dan ke masjid beribadah. Tapi hatinya dihinggapi rasa iri terhadap ibadah banyak saudaranya, sembari terus berharap Allah terima amalnya yang sedikit.
Di sisi lain, mungkin ada di antara kita, yang merasa banyak ibadah, tapi lupa gelisah, apakah Allah terima atau tidak ibadahnya. Pikirannya malah mencibir orang-orang yang masih sibuk urusan dunia, tanpa tahu latar belakang mereka.
"Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain."
(HR. Muslim no. 91)
Semoga Allah jaga kita, hati kita, dan amal-amal kita.
===
Bogor,
18 Ramadhan 1444
Komentar
Posting Komentar