Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Tanda Tanda Kiamat Kecil

Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib, hanya Allah Yang tahu. Tidak satu pun dari makhluk-Nya mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman 34) Hal ini dikuatkan dengan hadits shahih dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam, ketika Jibril yang berwujud pemuda datang kepadanya, dan bertanya kapankah kiamat, maka dijawab oleh Nabi saw; "yang ditanya tidak lebih mengetahui daripada yang bertanya".   Maknanya, Nabi saw dan Jibril as pun tidak mengetahui kapan pastinya.   Karena itu, jika ada manusia yang mencoba mengira-ngira kiamat akan terjadi pada tahun tertentu dengan alasan-alasan tertentu, maka sunggu itu tidaklah benar.   Bagaimana seorang manusia atau sekelompok manusia biasa bisa memperkirakan dengan pasti kapan hari kiamat, sedangkan Nabi terbaik dan Malaikat terbaik saja tidak mengetahuinya?   Namun demikian, Allah

Iman Kepada Hari Akhir

Iman kepada hari akhir hukumnya wajib dan kedudukannya dalam agama merupakan salah satu di antara rukun iman yang enam. Dalam banyak hadits, sering sekali Allah Ta’ala menggandengkan antara iman kepada Allah dan iman kepada hari akhir, ini menunjukkan pentingnya kedudukan iman kepada hari akhir. Orang yang tidak beriman dengan hari akhir tidak akan beramal, karena seseorang tidak akan beramal kecuali dia mengharapkan kenikmatan di hari akhir dan takut terhadap adzab di hari akhir. Disebut hari akhir karena pada hari itu tidak ada hari lagi setelahnya, saat itu merupakan tahapan yang terakhir dari kehidupan manusia. Keimanan yang benar  terhadap hari akhir mancakup tiga hal pokok yaitu mengimani adanya hari kebangkitan, mengimani adanya hisaab (perhitungan) dan jazaa’ (balasan), serta mengimani tentang surga dan neraka. Selain itu, keimanan pada hari akhir termasuk juga mengimani segala peristiwa yang akan terjadi setelah kematian seperti fitnah kubur, adzab kubur

Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman yang telah ditentukan oleh Allah dalam al Quran dan hadis Rasul-Nya. Allah Ta`ala  berfirman ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِ “ Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya…. ” (QS. Al-Baqarah: 285) Rasulullah ketika ditanya oleh Jibril  `alaihis salam  tentang iman, beliau menjawab: “( Iman yaitu) Engkau beriman dengan Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman dengan takdir yang baik dan buruk. ” (Muttafaq `alaih) Barangsiapa yang ingkar dengan keberadaan malaikat, maka dia telah kafir, keluar dari Islam. Allah  Ta`ala  berfirman وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْم