Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Terbunuhnya Seorang Ulama Salaf di Tangan Pemimpin Zhalim

Telah mayshur dalam sejarah peristiwa pembunuhan rakyat secara besar-besaran di era pemerintahan Hajaj bin Yusuf. Pembunuhan dilakukan kepada mereka yang tidak mendukung Hajaj bin Yusuf ketika terjadi pemberontakan Abdurrahman bin Asy'ats. Di antara korban kezhaliman tersebut, juga terdapat seorang ulama besar; Said bin Jubair. Ulama yang bahkan diakui ke'alimannya oleh sahabat Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, sehingga bila ada penduduk Kufah yang meminta fatwa kepada Ibnu Abbas, maka dijawab; "Bukankah di antara kalian ada Ibnu Ummu Ad-Duhama (Said bin Jubair)?". Pada tahun 95 H, setelah bersembunyi selama ±12 tahun, akhirnya Said bin Jubair ditangkap dan dibawa ke hadapan Hajaj bin Yusuf. Berikut cuplikan rekaman percakapan Hajjaj dan Said bin Jubair menjelang hukuman mati sang ulama. Hajjaj: “Bagaimana pendapatmu tentang diriku?” Sa’id: “Engkau lebih tahu tentang dirimu sendiri.” Hajjaj: “Aku ingin mendengarkan pendapatmu.” Sa’id: “Itu akan menyakitkan dan menjeng

Cara Cepat Menurunkan Imun Selama #Dirumahaja

Mungkin Anda termasuk yang bosan dengan tips-tips menaikkan imun di masa pandemi ini. Berikut tips-tips buat Anda yang suka anti mainstream: 1️⃣ Siapkan jadwal acara TV favorit atau game hingga larut malam Tidur telah banyak diteliti sebagai aktifitas vital dalam meningkatkan imun, resparasi sel rusak, dll. Riset yang dipimpin Dr. Nathaniel Watson dari Harborview Medical Center menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur memiliki imunitas yang lebih rendah. Dr. Nathaniel juga merekomendasikan tidur sekitar 7 jam sehari untuk mendapatkan kesehatan yang optimal. Karenanya, ketika waktu Subuh sekitar jam 4, jangan mau disuruh tidur jam 9 malam. Tetaplah bertahan hingga larut malam dengan aneka tontonan, game, atau kegiatan lain, agar esok hari bisa menyambut pagi dengan imunitas rendah. 2️⃣  Isi penuh lemari dapur dan kulkas dengan aneka cemilan dan minuman kemasan Sebuah riset yang dipublikasi tahun 1973 menunjukkan bagaimana konsumsi karbohidrat/gula dalam jumlah tertentu  bisa memperlema

Jalur Utama Penularan COVID19? Studi Kasus Provinsi Hiroshima

Gubernur Hiroshima Jepang pada 12 Desember lalu menyampaikan himbauan khusus terkait penyebaran Covid19 di wilayahnya, dikarenakan penambahan kasus positif yang sudah jauh di atas indikasi Stage 4 (kondisi darurat). Nah, hasil riset mereka dari data November, ditemukan bahwa jalur penularan terbesar adalah via kegiatan makan bareng: 34%. Selain itu penularan via anggota keluarga juga cukup tinggi di angka 23%. Bisa jadi penularan di internal keluarga ini dibawa oleh anggota yang makan bareng di luar rumah. Makan bareng memang biasanya tidak jaga jarak, dan pastinya tidak pakai masker .  Plus ada ngobrolnya. Jadi semakin logis sebagai jalur penularan. Merujuk blog dari Prof Erinbromage (Massachusetts), ngobrol mampu melepas 200 virus partikel/menit, atau sekitar 10x lipat dari sekedar bernafas. Si profesor juga bilang bahwa *ngobrol 4 menit berhadapan tanpa masker, sudah cukup untuk membuat seseorang terinfeksi.* So, sebagai langkah preventif di pandemi yang belum tampak puncaknya ini,

Imunitas Menurun Saat Konsumsi Gula?

https://www.huffpost.com/entry/sugar-weaken-immune-system_l_5e74ca2cc5b6f5b7c542a3be/amp === Di antara info yang dimuat artikel di atas: ⭕Mengkonsumsi sejumlah gula dapat menurunkan imunitas selama beberapa jam. ⭕Kandungan gula darah yang tinggi akan membuat tubuh lebih mudah terpapar Covid19. === FYI, gula darah meningkat dengan konsumsi karbohidrat, dari mana pun sumbernya. Ketika kita sedang dalam kondisi memerlukan imunitas tinggi, ada baiknya asupan karbo ditekan atau dikurangi maksimal. Apalagi karbo kosong seperti gula, atau tepung2an. #maskerselalu #jagajarakselalu #kurangikarbo #perbanyaksedekah