Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Bid'ah Hasanah dari Zaman Salaf Hingga Khalaf

Ulama berbeda pendapat mengenai arti bid’ah. Ada yang memaknai semuanya sesat, ada pula yang menganggap terbagi dua antara yang baik (hasanah) dan yang buruk (sayyi-ah/dholalah). Berikut ini adalah praktek bid’ah hasanah dari zaman salaf hingga khalaf. Sebagiaannya diperdebatkan oleh para pendukung “semua bid’ah adalah sesat”. Dalam hal ini kita kembalikan pada perkataan al-Imam Malik di hadapan kubur Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “setiap orang bisa diterima atau ditolak pendapatnya, kecuali pemilik kubur ini” Saya awali dengan sedikit membahas hadis “kullu bid’atin dholalah” (segala bid’ah adalah sesat). Kata “kullu” tidak selalu mencakup seluruh. Ini terbukti di dalam al-Quran وجعلنا من الماء كل شىء حي “Dan telah Kami (Allah) ciptakan segala (kullu) sesuatu yang hidup dari air yang hidup” (Q.S. al Anbiya’: 30) Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: كل شىء خلق من الماء (رواه ابن حبان Maknanya: “Segala (kullu) sesuatu diciptakan dari ai

Utang bukan Gaya Hidup Kita

“Wahai guru, bagaimana kalau mengarang kitab tentang zuhud ?” ucap salah seorang murid kepada Imam Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani. Maka beliau menjawab : “Bukankah aku telah menulis kitab tentang jual-beli?” Mari renungkan sedikit dialog Imam Abu Hanifah dengan muridnya ini. Selama ini imajinasi zuhud kita terbuai dalam aura peribadatan kental, dalam panjangnya solat, banyaknya puasa, wajah yang tawadhu, dan mungkin dahi yang menghitam. Tapi bagaimana dengan muamalah kita? Bukankah darah dan daging yang dipakai tuk ibadah kepadaNya terbentuk dari transaksi kerja dan usaha kita? Bahkan, rumah dan kendaraan, yang mungkin, selalu kita niatkan untuk ibadah, juga terbayar dari catatan aktvitas muamalah kita. Di zaman modern ini, salah satu bentuk muamalah yang paling sering dijumpai adalah utang. Bahkan, utang telah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian kita. Kita mudahnya berutang untuk berbagai hal, mulai dari yang sangat mahal, sampai sekedar hp atau belanjaan di

Adab-Adab di Pasar

Pasar, termasuk mall, supermarket, mini market dan tempat perbelanjaan lainnya adalah pusat berkumpulnya aktivitas dunia. Agak berkebalikan dengan masjid sebagai   pusat berkumpulnya aktivitas akhirat. Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:   أ حب البلا د إلى الله مساجدها وأبغض البلا د إلى الله أ سواقها ” Tempat yang paling disukai oleh Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar.”[Shahih Muslim] Bukan berarti Islam melakukan sekularisasi antara urusan-urusan dunia dan urusan akhirat, namun hati manusia memiliki kecenderungan mengikuti kondisi sekitarnya. Ketika wujud zahir lingkungannya adalah perburuan dunia, maka hatinya cenderung lupa akhirat, dan ketika wujud zahir lingkungannya adalah perburuan akhirat, maka jiwanya menggelora seakan surga di hadapannya. لا تكونن إن استطعت أول من يدخل السوق ولا آخر من يخرج منها فإنها معركة الشيطان وبها ينصب رايته ” Janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk

Dzikir, antara Menyendiri dan Berjamaah

Dzikir antara Menyendiri dan Berjamaah Di antara kenikmatan dunia adalah lisan yang terus berdzikir. Bagaimana tidak, bukankah dzikr itu sumber ketentraman hati? Di manakah arti harta, jabatan, keluarga dan anak-anak, jika pemiliknya tidak memiliki ketenteraman hati? Allah Azza wa Jalla berfirman: الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ١٣:٢٨ "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati-hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah-lah, hati akan menjadi tenteram". [ar Ra'd / 13 : 28]. Dalam mencari ketenteraman hati ini, ada yang melakukannya secara bersama-sama, ada pula yang menyendiri. Islam memfasilitasi keduanya sebagaimana dijelaskan dalam dalil dan pengamalan para salafush sholeh. Dalam kitab al-Adzkar karya Abu Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi , disebutkan hadits-hadits keutamaan m