Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Tawazun, Keseimbangan dalam Beragama

Tawazun berarti seimbang. Allah telah menjadikan alam beserta isinya berada dalam sebuah keseimbangan.  ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (al Mulk:3) Hal ini menjadi isyarat bagi manusia untuk hidup dalam keseimbangan pula. Atau bisa dikatakan bahwa keseimbangan adalah fitrah dalam kehidupan manusia. Namun keseimbangan hidup tidak terjadi begitu saja. Hidup seimbang harus diciptakan. Kemampuan itu akan tumbuh dari buah pengetahuan terhadap hakikat kehidupan dan pengetahuan terhadap batasan-batasan, tujuan-tujuan serta manfaat dari kehidupan itu. Islam mengajarkan hidup yang seimbang, karena Islam sendiri merupakan paket dalam penciptaan

Amalan di Bulan Rajab

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah , dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram ( syahral haram ) " (QS. Al Maidah: 2) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:   " Setahun ada 12 bulan, di antaranya terdapat 4 bulan haram: tiga yang awal adalah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan Muharam. Sedangkan Rajab yang penuh kemuliaan antara dua jumadil dan sya’ban." (HR. Bukhari No. 3025) Tidak sedikit umat Islam yang meyakini keutamaan amal-amal khusus di bulan Rajab seperti puasa, sholat, dan lain-lain. Namun sayangnya, keutamaan-keutamaan amal tersebut tidak dilandaskan pada dalil yang shahih. Di antara ulama yang menerangkan bahwa hadits-hadits tentang keutamaan amal di bulan Rajab adalah lemah bahkan palsu adalah; Imam Ibnu Hajar al Asqalani, Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah, Imam al Munawi, dan lain-lain.

Kebaikan Daging Domba

Banyak orang mungkin merasa daging domba atau kambing tidak bagus untuk kesehatan. Nyatanya, daging domba ternyata lebih baik daripada daging ayam atau sapi. Berikut adalah 3 keunggulan daging domba yang mungkin jarang diketahui. 1. Lemak pada daging domba lebih sulit diserap tubuh. Lemak pada daging hewan memiliki titik cair yang berbeda-beda. Semakin tinggi titik cairnya, maka semakin sulit lemak itu diserap oleh tubuh, dan akhirnya ia akan dibuang kembali bersama kotoran. Suhu tubuh rata-rata manusia adalah 36 derajat celcius, sedangkan titik cair lemak pada daging domba adalah 44 derajat celcius. Ada 8 derajat perbedaan yang membuatnya sulit diserap tubuh. Sebagai informasi, titik cair lemak daging sapi adalah 40 derajat, sedangkan daging ayam adalah 30 derajat. 2. Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi. Berbeda dengan daging sapi dan ayam, kandungan asam lemak tak jenuh pada daging domba sangat tinggi. Asam lemak tak jenuh ini biasanya terkandung pada jenis ik

Ikhtilaf dan Adab-Adabnya

Ikhtilaf atau perbedaan dalam masalah fikih, khususnya di cabang-cabangnya adalah suatu keniscayaan. Dikhususkan pada bagian cabang, karena hal-hal yang prinsip dalam agama ini telah diberikan dalil yang jelas dan disepakati para ulama, sehingga yang berselisih dalam hal prinsip, maka ditolak pendapatnya secara mutlak. Adapun penyebab ikhtilaf dalam masalah cabang/furu', ulama merumuskan latar belakangnya sebagai berikut: Perbedaan kemampuan akal para ulama dalam menyimpulkan ayat atau hadits yang multi interpretatif. Perbedaan informasi dan ilmu yang dimiliki para ulama. Perbedaan lingkungan situasi dan kondisi. Perbedaan ketentraman hati dalam menilai suatu riwayat hadits. Perbedaan dalam menempatkan dalil yang haru didhulukan dari yang lain. Berdasarkan kondisi-kondisi di atas maka wajarlah terjadi ikhtilaf. Bahkan ikhtilaf dalam permasalahan cabang dari agama ini telah terjadi di antara para sahabat sejak zaman Nabi saw. Salah satu kisahnya yang populer adalah kis