Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Sungkan Ngajarin Anak Birrul Walidain?

Orang tua yang baik mungkin ada yang sungkan blak-blakan ngedidik anaknya tuk birrul walidain. Kesannya kayak jadi pengen ngeboss gitu kan. Memakai dalil dari Quran, Sunnah, logika dll agar anak taat dan bakti kepada dirinya. Conflict of interest 😅. Tapi ya namanya bagian dari pendidikan wajib , birrul walidain tetap perlu disampaikan. Apalagi di jaman now. Mungkin ada yang mikir; biarin aja anaknya melihat ayah ibunya berkorban untuk dia sehari-hari, nanti dalam hatinya juga akan tumbuh rasa tuk berbakti. Iya, itu kan dulu ya. Kita menonton langsung bagaimana ayah lelah pulang kerja, ibu mondar-mandir dari dapur ke tempat jemuran, dll. Kalau sekarang, mungkin anak-anak lagi menonton tiktok pas ibunya lagi sibuk masak. Atau asyik mabar, ga merhatiin bapaknya pulang kerja tepar. Mungkin ada ortu yang sungkan tuk mengarahkan langsung anaknya bahwa harus taat, hormat, dan sayang ke ayah ibunya. Padahal orang asing di dunia maya tidak pernah sungkan tuk selalu membujuk anaknya; "Lik

Ternyata Begitu....

"Saya heran terhadap para ulama salaf, bagaimana mereka bisa menyibukkan diri dengan Al-Quran dalam waktu yang panjang tanpa merasa bosan sedikitpun. Namun, semenjak saya melihat banyak orang sibuk dengan Handphone, keheranan saya pun hilang...." Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktunya dengan gadget/smartphone selama 5,5 jam sehari (Riset 2015). Mungkin saking hobinya "membaca" informasi, kebanyakan kita jadi suka ngecek status teman, seleb dan idola, nontonin tiktok/YT, belum lagi ribuan chat WA yang rutin dilahap sehari-hari. Padahal dulu, sebelum ada smartphone, kita tidak sebegitu kepo tuk dikit-dikit update info. Sarananya juga ga ada. Dan hidup kita baik-baik saja.  Seandainya, rasa kepo itu kita sisihkan dikit tuk update status halaman tilawah kita, kira-kira bagaimana ya? Bangun tidur sebelum kepoin info di grup WA, coba kepoin halaman tilawah hari ini. Abis sholat fardhu, sebelum buka aplikasi lain, coba buka aplikasi Quran. Sebelum tidur, jadikan Q

Anak Belum Khitan Tidak Boleh di Shaf Depan?

"Udah Sunat Belom?" Kira-kira begitulah kenangan saya, tentang interogasi bapak-bapak jamaah masjid ke anak kecil yang mengambil shaf shalat di bagian depan, dulu. Memang apa hubungannya sunat dan shaf shalat di depan? Adakah dalil yang melarang kalau belum sunat ga boleh di depan? Ternyata ada.  Menurut Mazhab Syafii, air kencing yang tersisa di Qulfah (kulit penutup kemaluan pria) adalah najis, sehingga lelaki yang belum dikhitan atau tidak bisa membuka Qulfahnya untuk dibersihkan/cebok, berada dalam keadaan membawa najis. Dalam kondisi seperti itu shalatnya tidak sah, dan memutus kesempurnaan shaf shalat berjamaah.  Namun perlu dipahami  bahwa ada perbedaan di kalangan ulama terkait hal ini.  Mungkin ada yang bertanya, bukankah Nabi saw juga pernah menggendong cucunya dalam shalat? Betul beliau menggendong cucunya, tapi ada riwayat bahwa Nabi saw mengkhitan Hasan dan Husein di hari ketujuh. Dan di Mazhab Syafii sendiri memang disebutkan sunnah khitan di hari ketujuh kelah

Bisakah Puasa Mengobati Flu?

Akhir-akhir ini sering mendapat kabar tentang teman atau tetangga yang katanya "flu berat". Mudah-mudahan segera sembuh ya, bi idznillah... (dan ga usah PCR 🫢). Nah, menjawab pertanyaan pada judul, perlu dipahami bahwa segala kesembuhan itu dari Allah, manusia hanya berikhtiar. Puasa sendiri, telah disebut sebagai obat, bahkan sejak zaman Yunani Kuno di era Hippocrates of Kos, (460~370 SM). Di Jerman bahkan, ada Buchinger Wilhelmi Clinic, yang telah memformulasikan terapi puasa sebagai pengobatan, sejak 1920, dan telah mempublikasikan banyak jurnal hingga sekarang. Lalu apakah puasa juga bermanfaat ketika tubuh terserang flu? Mengutip dari clevelandclinicabudhabi.ae, riset ilmiah membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan imunitas tubuh. Dan sudah umum diketahui bahwa meningkatkan imunitas adalah cari paling utama melawan flu. Lebih jauh lagi, dari artikel terverifikasi medis di healthline.com, manfaat puasa melawan flu dapat dirangkum sebagai berikut: Flu adalah penyakit ak

Life Style Masa Depan: Puasa dan Sedikit Makan

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7877980/ Clinical and animal studies have clearly indicated that modulating diet and meal frequency, as well as application of fasting patterns, e.g. intermittent fasting, periodic fasting, or long-term fasting are part of a new lifestyle approach leading to increased life and health span, enhanced intrinsic defences against oxidative and metabolic stresses, improved cognition, as well as a decrease in cardiovascular risk in both obese and non-obese subjects. Studi klinis dan hewan telah dengan jelas menunjukkan bahwa mengatur pola makan dan frekuensi makan, serta penerapan pola puasa, mis.  puasa intermiten, puasa periodik, atau puasa jangka panjang adalah bagian dari pendekatan gaya hidup baru yang mengarah pada peningkatan rentang hidup dan kesehatan, peningkatan pertahanan intrinsik terhadap stres oksidatif dan metabolik, peningkatan kognisi, serta penurunan risiko kardiovaskular pada obesitas dan non-obesitas.

Kisah Dokter yang Mencoba Bunuh Diri dengan Puasa

Dalam presentasi sebuah kajian kesehatan di Jakarta, Desember 2020, seorang dokter bercerita tentang seorang dokter di masa lalu, yang memiliki komplikasi penyakit dan sudah menyerah mengobati dirinya, setelah berbagai cara ditempuh. Akhirnya sang dokter "mewakafkan" dirinya untuk penelitian dengan tema; "berapa hari manusia akan mati jika tidak makan". Setelah mengalami masa-masa sulit di hari pertama dan kedua, ternyata di hari ketiga sang dokter malah merasa lebih baik, keluhan kesehatannya terus berkurang, sehingga akhirnya tidak jadi bunuh diri. Shahih atau tidaknya cerita ini silahkan mengecek ke buku rujukan yang tercantum pada foto. Di sisi lain, riset-riset ilmiah yang menunjukkan puasa (bi idznillah) dapat membantu pasien diabetes lepas insulin, membantu mengobati kanker, dll terus bermunculan. Di antaranya bisa dicek di sini: Referensi Riset-riset ini seakan membuka tabir rahasia puasa yang masih tersembunyi. Tidak salah rasanya jika dibilang

Solusi Teknis Berbagai Masalah Kesehatan

Ini adalah bagian dari halaman-halaman awal kitab Ath Thibbun Nabawy, karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Sebelum membahas satu per satu jenis makanan alami dan manfaatnya untuk terapi kesehatan, Ibnul Qayyim terlebih dahulu membuat bab hanya satu halaman, hanya satu hadits, tanpa penjelasan panjang. Isinya jelas dan tegas; jangan kebanyakan makan. Seolah ingin menegaskan bahwa sumber penyakit yang utama itu kebanyakan makan. Hal ini pun masih sangat sesuai dengan fakta medis di zaman sekarang. Penyakit jantung, sebagai "pembunuh" no.1 dunia versi WHO, disebabkan oleh penumpukan plak di pembuluh darah, yang disebabkan oleh makanan. Demikian juga diabetes yang menurut statistik "membunuh" 1,5 juta manusia per tahun, juga disebabkan oleh makanan. Belum lagi kanker yang juga bisa dipicu dari jenis makanan karsinogen. Dan berbagai masalah kesehatan lain yang sumber awalnya dari kelebihan makanan. Luar biasanya, solusi teknis dari masalah ini dijelaskan Nabi saw

Tanggung Jawab Pendidikan Anak Dakwah di Tangan Ayah

Sebagaimana kisah pendidikan anak di dalam Al-Quran didominasi oleh para Ayah; Nabi Ibrahim as, Nabi Nuh as, Nabi Ya'kub as, dan Luqman, maka demikian juga seharusnya para ayah da'iyah mengambil peran dalam mendidik anak-anak mereka. Tanpa mengecilkan peran pengasuhan oleh ibu, pendidikan anak-anak dakwah memerlukan peran besar seorang ayah. Metode pendidikan dari ayah yang dicontohkan Al-Quran adalah dialog dan doa. Karenanya, seorang ayah da'iyah bertanggung jawab meluangkan waktu-waktu khusus untuk berdialog tentang dakwah bersama anak-anaknya. Dan, tidak melupakan wajah mereka dalam rabithah yang dipanjatkan setiap pagi. === Bogor, Muharram 1444

Tingkatan Puasa Muharram Tertinggi

Ibarat kerjaan dan bisnis, ketika ada pilihan kerjaan bernilai 1xlipat dan 3xlipat maka kita cenderung ambil kerjaan dengan nilai lebih besar. Maka demikian juga dengan puasa Muharram. Jika mampu, kenapa tidak pilih yang lebih baik? “Puasa ‘Asyura terdiri atas tiga tingkatan: 1️⃣ Paling rendah yakni berpuasa sehari saja -tanggal 10-. (HR. Tirmidzi no.755) 2️⃣ Puasa hari ke-9 dan ke-10. (HR. Ahmad no.3213) 3️⃣ Paling tinggi puasa hari ke-9, 10, dan ke-11.  (HR. Ahmad no.2154) [Lihat Fiqhus Sunnah oleh Sayyid Sabiq, 1/450] 9, 10, 11 Muharram tahun ini bertepatan dengan 7, 8, 9 Agustus (Ahad sd Selasa). Berani ambil semua? :) #syiarmuharram #puasamuharram #bulannyaALLAH === Bogor, 7 Muharram 1444