Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

"Sembilan Naga" dan Nabi Shaleh as

وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul, وَآتَيْنَاهُمْ آيَاتِنَا فَكَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya, وَكَانُوا يَنْحِتُونَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا آمِنِينَ dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُصْبِحِينَ Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi, فَمَا أَغْنَىٰ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan. (QS Al Hijr: 80-84) Penduduk Negeri Hijr membangun negeri mereka dengan luar biasa. Gunung batu pun mampu mereka ubah menjadi rumah-rumah yang nyaman. Pembangunan fisik yang luar biasa itu mereka wujudkan sekitar 4000 tahun yang lalu. Namun, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah hancurkan mereka, dan tidak

Kewajiban Agama

Kewajiban seorang muslim terhadap agamanya ada 4; 1. Meyakininya 2. Mengamalkannya 3. Mendakwahkannya 4. Membelanya Kebanyakan muslim, hanya menjalankan kewajiban pertama dan kedua. Hanya sedikit, yang melaksanakan kewajiban ketiga, apalagi yang keempat. Kewajiban keempat, adalah kewajiban yang menunjukkan posisi seorang muslim. Pengejewantahan dari kalimat "wa ana minal muslimin" (dan aku adalah bagian dari kumpulan orang-orang Islam). Sebaliknya, jika ada seorang muslim yang tidak memilki rasa pembelaan terhadap agamanya, bahkan cenderung membela pihak-pihak yang memusuhi Islam, maka ia mengeluarkan dirinya sendiri dari kumpulan orang-orang Islam. Wallahul musta`an

Bersama Ulama

Dalam kitab Nashahiul `Ibad karya asy-Syaikh Nawawi al Bantani, ulama mekkah asal nusantara, disebutkan bahwa; Akan datang suatu zaman kepada umat ini di mana ulama ditinggalkan Maka Allah timpakan 3 musibah kepada mereka; 1. Keberkahan dicabut dari usaha dan pekerjaan mereka 2. Kepemimpinan mereka diserahkan kepada orang zhalim 3. Meninggal dunianya mereka dalam keadaan tanpa iman. Di zaman ini, ketika pihak-pihak yang berseberangan dengan ulama begitu jelas, maka membersamai ulama, dan menghindar dari musibah Allah adalah jalan yang terang benderang bagi seorang Muslim. Jangan mementingkan ekonomi di atas kebersamaan dengan ulama, karena keberkahan ekonomi itu akan dicabut. Jangan tertipu dengan citra baik penentang ulama, karena kezhaliman adalah sifat alami para musuh ulama. Jangan sampai menjual iman selama hidup di dunia, karena hidup setelah dunia itu justru yang kekal abadi. #bersama.ulama #bersama.ilmu #bersama.islam ________ Mutiara Tausiyah Subuh Masjid Baitus

Gemuk yang Dicela

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, خَيْرُ أُمَّتِى الْقَرْنُ الَّذِينَ بُعِثْتُ فِيهِمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ… ثُمَّ يَخْلُفُ قَوْمٌ يُحِبُّونَ السَّمَانَةَ، يَشْهَدُونَ قَبْلَ أَنْ يُسْتَشْهَدُوا “Sebaik-baik umatku adalah masyarakat yang aku diutus di tengah mereka (para sahabat), kemudian generasi setelahnya. Kemudian datang kaum yang suka menggemukkan badan, mereka bersaksi sebelum diminta bersaksi.” (HR. Muslim 6636 dan Ahmad 7322) Imam al-Qurthubi ketika menyebutkan hadis di atas, beliau mengatakan, "Hadits ini adalah celaan bagi orang gemuk. Karena, gemuk yang bukan bawaan penyebabnya banyak makan, minum, santai, foya-foya, selalu tenang, dan terlalu mengikuti hawa nafsu. Ia adalah hamba bagi dirinya sendiri dan bukan hamba bagi Tuhannya, orang yang hidupnya seperti ini pasti akan terjerumus kepada yang haram…" Allah mencela orang kafir yang hidupnya hanya makan, seperti binatang. Allah berfirman, وَالَ