Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Konsep Simpel Rezeki Ala Anak-Anak

Ilyas baru pulang main bola di lapangan komplek. Setelah mengucap salam, melihat Ayahnya di teras, ia langsung semangat bercerita. Ilyas: Yah, tadi abis maen bola kan haus, tapi ga bawa uang jajan. Eh, pas ngerogoh kantong bawah celana ternyata ada duit 5 ribu. Alhamdulillah rezeki, jadi bisa beli minum. Ayah: Masya Allah. Padahal itu uang Ilyas sendiri kan ya. Ilyas: Iya, ya. Hehe... Dulu pernah lupa kali. Ayah: Mungkin begitu juga konsep rezeki dari Allah, Yas. Rezeki itu sudah ada, ditetapkan Allah atas nama kita. Cuma kitanya aja belum nemuin. Kalau rezeki Ilyas tadi ternyata ada di kantong, di lain waktu mungkin rezeki Ilyas ada di Ayah, atau ada di pembeli kalau Ilyas jadi pedagang. Atau rezekinya ketemu ketika banyak ibadah, ya bisa aja. Ilyas: Betul juga ya, Yah. Tinggal ditemuin aja sebenarnya. Rezekinya sudah pasti. Ayah: Yap. Karena rezekinya sudah pasti, tinggal cara nemuinnya aja kita pastikan cara halal. Karena pake cara haram pun, rezeki kita ya itu-itu aja.

Beda Kata itu Urusannya Berat

Contoh paling berat; syahadat. Cuma 1 kalimat. Tapi bisa bikin masuk surga. Walaupun setelah syahadat, hidupnya diisi maksiat. Tetap masih bisa masuk surga. Beda dengan yang tidak mengucapkannya. Contoh lain akad nikah. Beda kata-kata bisa dianggap tidak sah. Jadilah zina jika terus berhubungan suami istri kalau kata2 akadnya salah. Ada orrang tua berani menikahkan putrinya dengan kata-kata: "Saya izinkan engkau hidup bersama dengan anak saya.."? Demikian juga kalau ada yang bilang bahwa Bank Syariah cuma beda kata akad aja (walaupun sebenarnya beda UU, beda Pencatatan Akuntansi, dan banyak beda lainnya). So, beda kata itu konsekuensinya berat dalam agama. Bisa surga atau neraka. === Mengurai hikmah kajian subuh, 7 Dzulqa'dah 1444

2 Rahasia Kenapa Bulan Dzulqa'dah Perlu Banyak Ibadah

1. Karena ia bulan yang terlupakan Setelah Syawal yang masih menyisakan energi Ramadhan dan perintah puasa sunnah. Dzulqa'dah seakan blass gitu aja. Padahal termasuk bulan haram yang dimuliakan Allah. Di sinilah rahasia pertama, perbanyak ibadah di saat orang-orang lupa. Wasiat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ “Beribadah di waktu [haraj], adalah seperti hijrah kepadaku.” (HR. Muslim no.2948) Di antara makna "haraj" menurut Imam Nawawi adalah waktu di mana orang-orang lalai. Jadi mengingat Allah di saat kebanyakan manusia lupa, pahalanya seperti ikut hijrah menuju Rasul. Luar biasa ya. 2. Karena sebentar lagi Dzulhijjah 10 hari pertama Dzulhijjah adalah 10 hari terbaik untuk beramal, bahkan lebih baik daripada jihad (HR. Bukhari). Sebagian ulama menganggapnya lebih baik dari hari-hari Ramadhan! Karenanya, Dzulqa'dah menjadi bulan persiapan agar bisa ngegass langsung nanti di awal Dzulhijjah. Kalau Ramadh

Usia Berapa Sebaiknya Anak Mulai Nyantri?

Merantau tuk belajar hidup, telah menjadi petuah peradaban sejak zaman dahulu, di berbagai bangsa. Di Jepang misalnya, ada peribahasa; 可愛い子には旅させよ Kawaii ko ni wa tabi saseyo Terjemah bebasnya; Kalau sayang anak, suruhlah dia merantau Filosofinya: karena sayang anak, maka orang tua ingin anaknya sukses. Anak sukses itu artinya bisa hidup tanpa orang tua. Solusinya, dilatih merantau. Di Indonesia sendiri, salah satu bentuk merantau tuk belajar hidup adalah nyantri. Jadi usia berapa sebaiknya anak mulai nyantri? Membaca sejarah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ternyata beliau sudah dilepas merantau oleh sang ibunda sejak baru lahir :) Hidup terpisah dari ibunda, di kampung Bani Sa'ad, sampai usia 4 atau 5 tahun. Jadi anak bisa nyantri dari sejak bayi? Ya tidak begitu juga, Ferguso. Usia anak mulai nyantri akan kondisional di setiap keluarga. Yang menarik dari sejarah hidup Nabi saw di atas adalah, di Kota Mekkah masa jadul pun, para orang tua punya kebiasaan memisahk

Infaq War di Perang Tabuk

Bukan karena mau rebutan dengerin lagu "Paradise", tapi karena rebutan mau masuk "Paradise". 💰Utsman tercatat paling banyak dengan 900 unta, 100 kuda, dan uang lebih dari 1000 dinar! (estimasi 25M++) 💰Umar menginfakkan setengah hartanya! 💰Abu Bakr seluruh hartanya! 💰Abdurrahman bin Auf 200 uqiyah perak! (estimasi 800 jutaan) 💰Ashim bin Adi 90 wasaq kurma (lebih dari 1 ton!) 💰Para shahabiyah menginfakkan cincin, kalung, dan anting mereka! Allahu akbar! Semoga Allah lembutkan hati kita tuk ikut "war" seperti mereka, radhiallahu 'anhum. Btw, sebentar lagi musim kurban, yuk siapkan tabungan.❤‍🔥 #infaqwar #infaqtiaphari #infaqtanparagu === Sumber bacaan:  Shirah Nabawiyah Al-Mubarakfuri

Bagaimana Menghadapi Anak "Keras Kepala"

Ciri-cirinya: 1. Banyak argumentasi dan susah dibujuk 2. Suka ngetes melanggar aturan ortu 3. Terlihat susah diatur Coba 4 tips ini; 1. Pilih arena pertarungan kita. Jangan semua isu dibahas. Pilih yang paling prioritas dan yang bisa kita kendalikan. 2. Berikan otoritas/kontrol pada anak kita terhadap suatu hal selama memungkinkan. 3. Jangan pakai ancaman, tapi gunakan empati. 4. Puji kebaikan mereka. Anak-anak dengan strong-will , lebih challenging tuk dihadapi, tapi mereka berpotensi menjadi pemimpin dan agen perubahan. Semoga Allah menolong kita === Referensi: IG Ishinna Phd, pakar parenting dari India

Ketika Imam Syafi'i Dimarahi Ibunda

Saat menginjak usia 20 tahun, Imam Syafi'i berniat menimba ilmu ke Madinah karena di sana ada Imam Malik yang terkenal keulamaannya. Ia pun meminta kepada Gubernur Mekkah agar menuliskan surat rekomendasi untuk perjalanannya ke Madinah. Imam Syafi'i sangat gembira ketika Gubernur Mekkah mengeluarkan surat tersebut, yang berarti akan memudahkan perjalanannya menuntut ilmu ke Darul Hijrah. Saking gembiranya, Asy-Syafi'i pun pulang ke rumah ibunya tuk memberi kabar, tapi ia mengetuk pintu terlalu keras, hingga terdengar jawaban sang ibu; "Siapa itu yang mengetuk pintu keras-keras?" "Ibu, ini saya, Asy-Syafi'i", jawab sang imam. "Silahkan engkau pergi lagi untuk belajar sopan santun, lalu baru kembali ke rumah", ibunda menegurnya dengan keras. Imam Syafi'i langsung menyadari kesalahannya tersebut, dan meminta maaf kepada ibunya, hingga ibunya pun memaafkannya. Kisah ini terus terkenang oleh Imam Syafi'i, dan ia sang

Memahami Dalil, Antara Tekstual dan Olah Akal

2 metode besar ini sudah ada sejak zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Yang paling terkenal adalah kisah Shalat Ashar Bani Quraizhah. Sebagian sahabat bersikukuh pada tekstual sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tuk tidak Shalat Ashar sebelum sampai Kampung Bani Quraizhah. Walaupun akhirnya sebagian mereka melaksanakan Shalat Ashar di waktu Isya hari itu. Sedangkan sebagian sahabat lain mencoba memahami dengan akal mereka, bahwa sabda Nabi saw adalah "kinayah" agar pasukan bergerak cepat ke kampung Bani Quraizhah, yang akhirnya mereka melanggar larangan Shalat Ashar di tengah perjalanan agar bisa tetap shalat pada waktunya. Ketika kedua metode ini diadukan kepada Nabi saw, beliau tidak menyalahkan salah satunya. Artinya, keduanya diterima. Akal, pada dasarnya adalah ayat-ayat kekuasaan Allah yang dianugerahkan kepada manusia. Memakai akal dengan benar untuk memahami dalil, adalah salah cara yang dilakukan para ulama fiqih dari masa ke masa. Suatu

Tips Agar Anak Menyukai Membaca

1. Berikan anak-anak buku yang melimpah.  Saat liburan hadiahkan buku. Saat ultah hadiahkan buku. Saat Ramadan hadiahkan buku. Tiap bulan hadiahkan buku. Cicil terus hingga punya koleksi 100 atau 200 buku anak. Alhamdulillah banyak pilihan buku islami yang bagus sekarang. Mulai dari komik ulama yang bikin ketagihan, fabel pembentuk akhlak yang seru, bahkan novel sejarah khalifah yang bikin penasaran. Memang anggaran buku jadi luar biasa. Tapi ini adalah infaq di jalan Allah, membayar tuk ilmu. Mulailah koleksi perlahan. Opsi lain, sering meminjam dari perpus. 2. Jika anak belum bisa membaca, atau sedang malas membaca, ortunya bacakan saja buku dengan suara keras.  Tabiat manusia menyukai kisah. Karenanya Al-Quran sepertiganya berisi kisah. Jadi kalau tetiba di meja makan atau di ruang tamu ada yang berkisah, anak bisa kepo tuk dengerin. Mereka pun akan semakin tahu betapa menariknya buku. 3. Batasi penggunaan gadget di rumah. Ketika waktu main gadget yang terbat

Puncak Teori Parenting

Doa kepada Allah. Berserah, memohon sepenuh hati kepada Penguasa setiap hati, Maha Pemberi hidayah, Maha Pembentuk karakter. Agar anak menjadi sholih رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ  [Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku anak yang termasuk orang-orang yang sholih.] (QS. Ash-Shaffat: 100) Agar anak rajin sholat رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ  [Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak keturunanku orang-orang yang benar-benar mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.] (QS. Ibrahim: 40) Agar anak berakhlak mulia dan menjadi teladan ketakwaan رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا  [Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menyejukkan pandangan, dan jadikanlah kami teladan orang-orang yang bertakwa] (QS. Al-Furqon: 74) Agar anak dilindungi dari pengaruh buruk أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ