Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Meruntuhkan Bangunan Kebaikan Saat Liburan

Anak, selama sekolah dilatih untuk berwudhu yang baik, sholat dhuha atau sholat zuhur berjamaah, membaca iqro, mengaji, mencuci piring habis makan, membersihkan kelas dll. Namun saat libur, ternyata orang tuanya membiarkan saja anak tidak dhuha, tidak sholat lima waktu, tidak membaca Al-Quran, tidak mencuci piring bekas makannya, dll. Alasannya; masih anak-anak, ga papa. Anak pun berpikir; "Oh ternyata ga papa ga sholat, ga mengaji, ga mencuci piring..." Akhirnya, pembiasaan kebaikan yang telah dibangun di sekolah, dihancurkan di rumah, oleh orang tua. Saat masuk sekolah lagi, maka bangunan kebaikan itu harus dibuat ulang lagi. Siap-siap dihancurkan lagi saat liburan berikutnya. Buang-buang waktu, tenaga dan SPP (^_^;). Hal ini terjadi karena orang tua di rumah tidak mau repot sebagaimana para guru di sekolah. Tidak mau repot membersamai anak sholat, tidak mau repot membersamai anak mengaji, tidak mau cuci piring bersama anak, dst. Memang anaknya siapa sih? Kok guruny

Memohon Kemudahan dan Pertolongan

🌿 Mari Berdoa اللهُمَّ يَا مُيَسِّرْ كُلَّ عَسِيْرٍ, وَ يَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ, وَيَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ, وَيَا مُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ, وَيَا مُقَوِّيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ, وَيَا مَأمَنَّ كُلِّ مَخِيْفٍ, يَسِّرْ عَلَيْنَا كُلَّ عَسِيْرٍ, فَتَيْسِيْرُ العَسِيْرِ عَليْكَ يَسِيْرٌ. اللهُمَّ يَامَنْ لاَ يَحْتَاجُ إليَ البَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ حَاجَاتُنَا إليْكَ كَثِيْرٌ وَأنْتَ عَالِمٌ بِهَا وَبَصِيْرٌ. Ya Allah Dzat Yang Maha mempermudah segala yang sulit, dan Dzat Yang Maha merekatkan yang terpecah belah, dan Dzat Yang Maha menemani yang sendirian, dan Dzat Yang Maha Memperkaya setiap yang faqir, dan Dzat Yang Maha Memperkuat setiap yang lemah, dan Dzat Yang Maha memberi keamanan pada setiap yang ketakutan, berilah kemudahan kepada kami atas segala yang sulit, karena sesungguhnya mempermudah yang sulit, bagi-Mu adalah sangat mudah. Ya Allah Dzat Yang tidak membutuhkan penjelasan dan penafsiran, (sungguh) hajat kami kepada-Mu sangatlah banyak, dan Engkau Maha Mengetahui semua

Yang Salah Bukan Gawai

Gadget (gawai) hanyalah alat, bisa baik bisa buruk. Yang salah adalah yang memberikan gawai tanpa memahami potensi yang dikandungnya. Kesalahan pemahaman orang tua pemberi gawai ke anak, setidaknya ada 2; Pertama, anak diberi gawai supaya orang tua tidak perlu repot. Anak nangis, dikasih gawai. Orang tua tidak bisa menemani anak bermain, dikasih gawai. Orang tua ada urusan keluar rumah, anak tidak diajak, dikasih gawai. Jadi, memberikan gawai ke anak dianggap solusi agar orang tua tidak repot. Padahal sejatinya, memberikan gawai ke anak justru menjadi tambahan beban komitmen bagi orang tua agar lebih repot, lebih sabar, dan lebih kreatif mendidik anak. Ibarat ada anak mau main perang2an; antara memberi pedang mainan (risiko rendah) dan pedang beneran (risiko tinggi), kira2 lebih repot mengawasi yang mana? Adapun kesalahan kedua adalah, anak hanya dijadikan konsumtif terhadap gawai. Anak diberi gawai cuma jadi penonton yutub, pemain game, pengintip instagram, dll. Akibatnya j

Dzikir Paling Dicinta

Kitab Al-Adzkar, Bab Keutamaan Dzikir dan Dorongan untuk Berdzikir (Hadits no. 1412)  Dari Abu Dzar  radhiyallahu ‘anhu , “Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  berkata kepadaku, ألاَ أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الكَلاَمِ إِلَى اللهِ ؟ إنَّ أَحَبَّ الكَلاَمِ إِلَى اللهِ : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ "Maukah aku beritahukan kepadamu perkataan yang paling dicintai oleh Allah?  Sesungguhnya perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah, ‘SUBHANALLAH WA BIHAMDIH’ (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya) ." [HR. Muslim, no. 2731]  

Dilarang Parkir/Ngetem Sembarangan

[Seri Belajar Muamalah - 014] Di antara kemuliaan syariat Allah adalah penjagaan hak-hak manusia, dan larangan pelanggaran terhadap hal tersebut. Di antara bentuk hak yang sangat dijaga dalam Islam adalah hak atas tanah, sehingga pelanggaran terhadapnya diancam dengan sangat keras; مَنْ ظَلَمَ مِنَ اْلأَرْضِ شَيْئًا طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِيْنَ. "Barangsiapa mengambil sejengkal tanah dengan cara yang zhalim, maka (Allah) akan mengalungkan kepadanya dari tujuh lapis bumi." (HR. Bukhari no.2452, dan Muslim no.1610) Bayangkan, sejengkal tanah ancamannya tujuh lapis bumi! Di antara hikmah besarnya ancaman dalam hal ini adalah, karena tingginya potensi masalah terkait tanah di masyarakat. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Ombudsman tahun 2018, sengketa pertanahan termasuk jenis laporan masyarakat dengan jumlah tertinggi. Hadits di atas harusnya menjadi petunjuk agar manusia ekstra hati-hati menggunakan tanah yang bukan haknya. Termasuk menggunakan tanah yang mer

Hukum Pergi ke Mall Hari Jumat

[Seri Belajar Muamalah-013] Pergi ke mall pada hari jumat dalam syariat terkait dengan suatu bahasan fiqih: Jual beli saat sholat Jumat Allah telah melarang jual beli saat sholat Jumat melalui firman-Nya; يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli . Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al-Jumua’h : 9) Jumhur ulama berpendapat bahwa larangan ini menunjukkan haramnya jual beli saat adzan (kedua) sholat Jumat berkumandang sampai dengan selesainya sholat. Namun larangan ini tidak berlaku bagi wanita, anak-anak, maupun musafir, karena mereka bukanlah golongan yang wajib sholat Jumat. Tetapi, bila misalnya seorang muslimah bertransaksi dengan muslim yang wajib jumatan, ulama mengh

Ngapain Sih Dagang?

[Seri Belajar Muamalah-012] Mungkin di antara teman kita ada yang sudah jadi manajer atau yang kayaknya punya penghasilan besar tapi kelihatan suka jualan di grup. Jualannya pun terkadang yang perintilan, paling harga 5-6 digit. Sampai-sampai terkadang bikin orang lain berpikir "Ngapain sih jualan?" Jangan salah, alasan orang jualan bisa macam-macam, di luar keuntungan sesaat. Bisa jadi dia lagi membangun bisnisnya, karena berencana pensiun dini nanti. Bisa jadi, dia memang hobinya jualan. Lumayan dapat receh. Daripada hobi jalan-jalan yang bisa ngabisin bukan hanya receh aja. Bisa jadi, dia senang aja berinteraksi dengan orang melalui jualan. Ibarat arisan ibu-ibu, bukan undiannya yg dicari, tapi ngerumpinya. Dan berbeda dengan itu semua, ada lagi alasan jualan yang lain; yaitu untuk join grupnya para Nabi, dan para syuhada. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang muslim yang jujur dan

Zakat by System

[Seri Belajar Muamalah-011] Zakat adalah satu-satunya Rukun Islam yang secara eksplisit berhubungan langsung dengan kehidupan muamalah seorang muslim. Karena kentalnya rasa muamalah dalam zakat, sebagian ulama meluaskan objek harta  zakat, tidak membatasi pada apa-apa yang ada pada zaman Nabi shallallahu `alaihi wasallam saja. Dimulai dari Umar bin Khattab yang mengambil zakat dari kuda, padahal Nabi saw tidak pernah melakukannya. Demikian juga Umar bin Abdul Aziz yang memotong zakat dari gaji pegawai kerajaan. Termasuk juga Imam Ahmad bin Hambal yang mewajibkan zakat dari madu hasil ternak lebah, dan seterusnya para ulama hingga saat ini yang melihat zakat secara kontekstual. Di antara dalil mereka adalah keumumuman ayat: وَيَسۡ‍َٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَۖ قُلِ ٱلۡعَفۡوَۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلۡأٓيَٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَتَفَكَّرُونَ "...Dan mereka bertanya kepadamu tentang apa yang harus diinfaqkan. Katakanlah: 'yang lebih dari keperluan.'... "

Sahkah Hewan Qurban yang Cacat setelah Dibeli?

Sudah mafhum bahwa tidak ada pembeli qurban yang memilih hewan cacat ketika membeli. Tetapi saat pengiriman atau penurunan dari kendaraan, bisa saja ada kecelakaan yang membuat hewan cedera atau cacat. Ulama berpendapat bahwa hewan dalam kondisi ini tetap sah bagi pembeli sebagai hewan qurban. Ibnu Qudamah mengatakan, “Jika seseorang telah menentukan hewan yang sehat dan bebas dari cacat untuk qurban, kemudian mengalami cacat yang seharusnya tidak boleh untuk dikurbankan, maka dia boleh menyembelihnya dan hukumnya sah sebagai qurban. Keterangan ini merupakan pendapat Atha’, Hasan Al-Bashri, An-Nakha’i, Az-Zuhri, At-Tsauri, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Ishaq bin Rahuyah.” (Al-Mughni, 13:373). Disebutkan dalam sebuah riwayat dari Al-Baihaqi, dari Ibnu Zubair radliallahu ‘anhu, bahwa hewan qurban berupa unta yang buta sebelah didatangkan kepadanya. Kemudian ia mengatakan, “Jika hewan ini mengalami cacat matanya setelah kalian membelinya maka lanjutkan berqurban dengan hewan ini. Namun

Hadiah untuk Pegawai

[Seri Belajar Muamalah - 010] Begitu pentingnya hal ini sehingga para ulama memberikan bab khusus dalam pembahasannya. Di antaranya adalah Imam Bukhari yang membuat bab khusus dengan judul: Hadayal 'Ummal (hadiah-hadiah bagi para pegawai). Hukum asal hadiah adalah sunnah, dianjurkan. Namun hukum asal hadiah bagi pegawai karena pekerjaannya adalah haram. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda; “Ada apa dengan seorang pengurus zakat yang kami utus, lalu ia datang dengan mengatakan; 'Ini untukmu dan ini hadiah untukku!' Cobalah ia duduk saja di rumah ayahnya atau rumah ibunya, dan cermatilah, apakah ia menerima hadiah ataukah tidak? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang datang dengan mengambil hadiah seperti pekerja tadi melainkan ia akan datang dengannya pada hari kiamat, lalu dia akan memikul hadiah tadi di lehernya. Jika hadiah yang ia ambil adalah unta, maka akan keluar suara unta. Jika hadiah yang ia ambil adalah sapi betina, maka

Terpaksa Bermuamalah Haram?

[Seri Belajar Muamalah-009] Kita hidup di zaman yang memang tidak ideal. Sehingga tidak bisa dipungkiri terkadang seorang beriman terpaksa melanggar aturan yang ditetapkan Azza wa jalla. Al-Quran telah memberikan panduan bagi manusia muslim yang berada dalam keterpaksaan seperti itu. إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Al Baqarah:173] Ayat ini menjadi dalil kaidah fiqih: "Kondisi darurat membolehkan hal yang terlarang" Syaratnya 2, sebagaimana

Bahaya Risywah

[Seri Belajar Muamalah - 008] Risywah adalah suap. Dalam Islam, risywah termasuk dosa besar. Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Laknat Allah kepada pemberi suap dan penerima suap”. [HR. Ahmad no. 6984, shahih] Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu’alaihi wa sallam melaknat pemberi suap dan penerima suap. [HR. Ahmad no. 6532, shahih] Dosa-dosa memiliki berbagai tingkatan, dan yang lebih besar wajib diprioritaskan lebih utama untuk dihindari. Disebutkannya laknat Allah dan laknat Rasulullah terhadap amalan risywah menunjukkan dosanya yang sangat besar dan buruknya hal tersebut dalam pandangan Islam. Apa yang dimaksud dengan risywah? Risywah terjadi dalam 2 kondisi berikut: 1. Dijanjikan/dipersyaratkan 2. Mengambil yang bukan haknya atau menzhalimi hak orang lain Untuk lebih memahaminya mari kita ambil contoh risywah dalam pengurusan SIM. Dalam mengurus SIM, sebagian orang memilih menggunakan &qu

Tepatkah Larangan Memotong Kuku dan Rambut bagi Pequrban?

Oleh : Ust Dr Muntaha, doktor fiqih dari International Islamic University Malaysia, sekarang dosen di Malaysia Menyikapi Hadits Larangan Memotong Kuku dan Rambut Sebelum Qurban Akhir-akhir ini, setidaknya ketika akses internet mulai merebak, terutama di kalangan terpelajar dan professional dan seiring dengan keinginan mereka menimba ilmu agama, mulai banyak beredar dakwah (ajakan) dan juga peringatan dari beberapa orang agar orang yang hendak berqurban jika sudah masuk tanggal satu Dzul Hijjah agar tidak memotong rambut dan kukunya sehingga setelah hewan qurban disembelih. Jika ditelusuri dasar pilihan hukum di atas adalah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA yang dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya. عَنْ أُمِّ سَلَمةَ رضِيَ اللَّه عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ، فَإِذا أُهِلَّ هِلالُ ذِي الحِجَّة، فَلا يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْره وَلا منْ أَظْفَارهِ شَيْئاً حَتَّى يُضَحِّيَ “

Banyak Jalan Menuju Juru Bahasa Freelancer

1. Yakin Rezeki sudah ada yang ngatur. Mau jadi karyawan atau freelancer, yakinlah rezekinya sudah ada dari Dia. Kuda Nil yang kerjaannya cuma berkubang aja badannya makmur, masa kita yang manusia ga yakin dengan rezeki dari-Nya. 2. Usaha Maksimal Sayangnya kita bukan Kuda Nil, yang usaha maksimalnya adalah berkubang di empang. Potensi 素晴らしい yang ada pada manusia, menuntut usaha yang keren dan sepadan. With great power comes great responsibility 😎 Beberapa contoh memaksimalkan usaha disebutkan di bawah. 3. Asanebo wa Kinmotsu Menjadi freelancer bukan untuk meningkatkan skill asanebo. Kalo jadi karyawan aja harus selalu bangun pagi dan kerja sampai sore, masa freelancer berharap penghasilan lebih baik tapi bangun kesiangan. 冗談じゃない。 Mulailah ikhtiar sebagai freelancer sedari pagi. 4. Siapkan Sertifikat N Khususnya bagi pemula, sertifikat N2 apalagi N1 akan mempengaruhi calon user untuk memilih kita. Ini bagian ikhtiar yang penting.  Jangan ragu luangkan waktu tuk belajar da

3 Bercanda yang Dilarang

1⃣ Bercanda Dusta وَيْلٌ لِلَّذِى يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ “Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Tirmidzi no. 3315, hasan) Di antara contoh candaan seperti ini jaman sekarang misalnya candaan resep nasi biryani dalam teks bahasa India, padahal setelah digoogle translate isinya bukan resep nasi biryani. Dan berbagai contoh candaan lain yang intinya kebohongan untuk sekedar mengundang tawa. Mungkin dianggap hal kecil, padahal ancaman "celaka" diulang sampai 3x oleh Nabi shallallahu `alaihi wasallam. 2⃣ Bercanda Menakut-nakuti لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا “Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR. Ahmad 23064, shahih) Di antara bentuknya di zaman sekarang adalah berbagai bentuk _prank_ yang menakut-nakuti orang lain demi mengundang tawa penonton. Termasuk juga bercanda  pura-pura ingin

Menjauh dari Al-Quran

Sejak 1400an tahun yang lalu Allah azza wajalla telah menceritakan tentang datangnya zaman ketika kaum muslimin menjauh dari Al-Quran. Menjauh artinya tidak membacanya, mempelajarinya, apalagi mengamalkannya. Allah azza wa jalla berfirman: وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini sesuatu yang dijauhi.” (QS. Al-Furqan: 30) Di antara akibat dari menjauh dari Al-Quran adalah; kehidupan yang sempit . Hal ini Allah azza wajalla tegaskan dalam firman-Nya: وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, ... (QS. Tha-Ha: 124) Maksud dari "berpaling dari peringatan-Ku" adalah berpaling dari Al Qur'an. Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: Yaitu menyelisihi perintah-Ku dan menyelisihi apa-apa yang Aku turunkan kep

Tiga Prinsip Dasar Pendidikan

Cukup 3 saja. Mudah dihapalkan. Tinggal dipraktikkan. 😁 1. Teladan لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.." [Al Ahzab: 21] Manusia adalah pembelajar peniru. Pertama kali belajar dengan meniru sekelilingnya. Kalau mau anak jadi perokok, rajin-rajinlah merokok di depan mereka. Kalau mau anak malas mengaji, jangan pernah mengaji di depan mereka. Kalau lagi ingin banget mengaji, sembunyilah. 2. Dialog Al Quran banyak memuat contoh dialog orang tua dan anak. Mulai dari Ibrahim dan Ismail, Ya`qub dengan anak-anaknya, bahkan Luqman, yang bukan nabi bukan rasul tapi dialog detilnya dengan si buah hati diabadikan dalam satu surat khusus. Teladan saja memang tidak cukup. Perlu dialog. Hanya dengan tidak pernah minum bir di hadapan anak tidak cukup. Harus ada dialog kenapa bir tidak baik dan tidak boleh. Hanya dengan terlihat mondar-mandir ke masjid 5x sehari juga tidak cuku

Para Pedagang dan Para Nabi

[Belajar Muamalah-007] عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: « التَّاجِرُ الأَمِينُ الصَّدُوقُ الْمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ – وفي رواية: مع النبيين و الصديقين و الشهداء –  يَوْمَ الْقِيَامَةِ » رواه ابن ماجه والحاكم والدارقطني وغيرهم Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasuluillah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat (nanti).” [HR. Tirmidzi no.1209, hadits hasan] Hadits ini, selain menunjukkan betapa Islam memperhatikan hal-hal duniawi seperti perdagangan, juga menunjukkan kedudukan mulia para pedagang secara khusus; bersama para Nabi. Syaratnya adalah jujur dan amanah. Ringan dibaca, tapi kenyataannya berat dipraktikkan, karena godaan harta memang salah satu godaan terbesar bagi manusia. Demi kelancaran transaksi, seseorang bisa menutupi sebagian aib barang jualannya, tidak menginformasikan spek

Dua Solusi untuk Riba

[Belajar Muamalah-006] Problematika Riba di zaman ini begitu kompleks, menyelesaikannya tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam juga telah bersabda: “Suatu saat nanti manusia akan mengalami suatu masa, yang ketika itu semua orang memakan riba. Yang tidak makan secara langsung, akan terkena debunya.” (HR. Nasa`i no. 4455, namun dinilai dhaif oleh al-Albani) Walaupun haditsnya dhaif, namun maknanya dapat dibenarkan. Dan bisa jadi itulah zaman kita sekarang, ketika sistem ekonomi sebuah negara dibangun dengan sistem bank sentral. Namun demikian, janganlah kita pasrah atau bahkan menikmati riba begitu saja karena merasa sudah tidak bisa menghindarinya. Wajib bagi setiap orang beriman untuk menghindari riba sekuat tenaga mereka, karena riba termasuk dosa besar. Tentu berbeda kedudukan orang yang bermandikan debu riba dan menikmatinya dengan yang sekedar terciprat debu setelah berusaha menghindarinya. Untuk itu, Allah azza wa jal

Cinta Rasul

Dari Ibunda kita Aisyah -semoga Allah meridhainya- , dia berkata: Tatkala aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang lapang, aku berkata: "Ya Rasulallah, doakanlah aku." Beliau pun bersabda: "Allahummaghfir li Aisyah maa taqaddama min dzanbihaa wa maa ta-akhkhara, wa maa asarrat wa maa a'lanat" (Ya Allah, ampunilah Aisyah, atas dosa yang terdahulu maupun yang akan datang, dosa yang sembunyi-sembunyi maupun yang terang-terangan) Maka Aisyahpun tertawa sampai kepalanya rebah di pangkuan Rasulullah saw karena tawanya. Beliau bersabda: "Apakah doaku membuatmu bahagia? Maka Aisyah berkata: Bagaimana mungkin aku tidak bahagia dengan doamu? Beliau bersabda: " Demi Allah, itu adalah doaku untuk ummatku pada setiap waktu shalat ." [HR. Al-Bazzar, dihasankan oleh Al-Albani] 🎯 Di antara bentuk rasa saling cinta antar suami istri  adalah saling mendoakan dan saling meminta didoakan. 🎯Di antara doa yang paling dibutuhkan manus

Manisan Yang Tidak Membatalkan Puasa

🍏🍓🍑🍊 “Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.” [HR. Bukhari dan Muslim] Ternyata iman itu ada rasanya; manis. Resepnya ada 3: Allah dan RasulNya lebih dicintai dari selainnya Allah adalah pencipta dan pemberi _seluruh_ rizki kita. Bagaimana mungkin kita tidak mencintai Dzat yang begitu pemberi? Jika kita senang ketika ditraktir orang, ketika digaji bos, ketika diberi proyek oleh klien, ketika sembuh dari sakit, ketika dapat istri baik anak sholih dll, maka kesenangan kita terhadap Allah harus jauuuh melebihi semua hal itu. Atau kita sudah tidak percaya bahwa semua itu sejatinya dari Allah? Fyi, cinta Allah dan cinta Rasul

Nilai Nyawa Seorang Beriman

Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Tirmidzi 1455, dan dishahihkan Al-Albani). Hadits ini menunjukkan betapa tingginya nilai nyawa seorang beriman di sisi Allah. Bahkan dunia dan seisinya ini lebih remeh daripada terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak. Maka, sudah sangat seharusnya seorang muslim berempati pada kematian manusia-manusia beriman, di manapun mereka, siapa pun mereka. Bukan bersikap tidak peduli apalagi sampai sinis dan nyinyir. Bahkan Allah menyiratkan bahwa empati itu tidak saja untuk mereka yang muslim, tapi untuk seluruh manusia. Dalam Surat Al Maidah ayat 32 disebutkan bahwa membunuh satu manusia tanpa hak disamakan dengan membunuh seluruh manusia. Ketika pembunuhan seorang manusia tanpa hak dianggap biasa saja oleh masyara

Dialog Ayah dan Anak di Akhir Hayat

Allah ta`ala berkisah di dalam Al-Quran: أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ "Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: 'Apa yang kamu sembah sepeninggalku?' Mereka menjawab: 'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya'." [QS. Al-Baqarah: 133] Di usianya yang ke-147, di saat menjelang kematiannya, ternyata dialog keimananlah yang mewarnai percakapan Nabi Ya`qub dengan anak-anaknya yang telah dewasa. Dialog keimanan antara ayah dan anak ternyata tidak mengenal batas-batas usia. Dewasanya sang anak tidak menjadikan dialog ini hilang antara ia dan ayahnya. Dialog keimanan adalah bukti kasih s

Dievaluasi Al-Quran

Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda: إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat sebagian kaum dengan kitab ini (Al Qur’an) dan merendahkan sebagian kaum yang lain dengan kitab ini.” [HR. Muslim no. 817, dari ‘Umar bin Al Khattab] Mari melihat ke dalam diri kita; apakah kita termasuk golongan yang dimuliakan dengan Al-Quran? Jika tidak, maka pasti kita termasuk golongan yang satunya lagi; dihinakan dengan Al-Quran. Sayangnya tidak ada golongan tengah. Mari segera amankan posisi. Semoga Allah menolong kita. #AyoLebihBaik

Jangan Mau Ditakut-takuti Setan

Allah azza wa jalla berfirman: الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ "Setan menjanjikan kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui." (QS. Al Baqarah: 268) Ada dua janji bagi orang yang menyedekahkan hartanya; 1. Janji setan; sedekah akan mengurangi harta (miskin). 2. Janji Allah; sedekah mendatangkan ampunan dan karunia. Menurut kita janji manakah yang hoax? Pasti semua sepakat jawabannya adalah janji setan. Tapi, apa yang menahan kita dari bersedekah lebih banyak? Merasa punya banyak kebutuhan lain? Khawatir mengganggu cash flow tabungan? Takut ga bisa have fun dan jalan-jalan? Ternyata walaupun yakin janji setan itu hoax, sadar atau tidak sadar , kita masih takut jangan-jangan dia benar. Nabi shallallahu `alahi wasallam

Mengapa Kita Harus Berjamaah

1⃣ Manusia adalah makhluk sosial Manusia normal akan hidup berjamaah, minimal dengan berkeluarga. Tanpa keluarga manusia akan punah. Maka segala bentuk perilaku yang merusak tatanan keluarga (LGBT, zina dll), bertentangan dengan kemanusiaan. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An Nisa: 1) 2⃣ Sholat itu Berjamaah Sholat adal

Al Quran dan Dermawan

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنه قَالَ: كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه و سلم أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ ، يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ صلى الله عليه و سلم الْقُرْآنَ ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ. متفق عليه “Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, ia mengisahkan: “Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan masalah kebaikan (harta benda), dan kedermawanan beliau mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan di saat berjumpa dengan Malaikat Jibril. Dan dahulu Malaikat Jibril ‘alaihissalam biasanya senantiasa menjumpai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap malam di bulan Ramadhan hingga akhir bulan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca Al Qur’an di hadapannya. Bila beliau telah berjum

Puasa Bikin Rugi

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالْعَطَشُ “ Betapa banyak orang yang puasa, hanya mendapatkan darinya lapar dan dahaga” [HR. Ahmad 2/441] "Betapa banyak" menunjukkan sangat banyak mereka yang berpuasa tapi tidak mendapat apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Sebaliknya, hanya sedikit dari mereka yang mendapatkan pahala puasa sebenarnya, dan taqwa. Hal ini dikarenakan karena banyaknya orang yang berpuasa tapi tidak meninggalkan perbuatan dusta, lelucon jorok, perkataan kasar, dan perbuatan sia-sia. "Puasa bukanlah (menahan) dari makan, minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji..." [HR. Ibnu Khuzaimah 1996] Pertanyaannya sekarang adalah; setelah bertahun-tahun berpuasa, apakah kita masih termasuk golongan "betapa banyak", atau sudah berhasil upgrading ke golongan sebaliknya? Semoga Allah menolong kita. #AyoLebihBaik

Bentar Lagi Ramadhan, Bro!

Bulan Sya`ban dah tanggal Enam Belas, Ramadhan tinggal ngitung hari, dah siap blom bro? Kalau Nabi shallallahu `alaihi wasallam nih ya, bulan Sya`ban tuh banyak puasa. Kayak pemanasan gitu lah. Dari Aisyah ra; "...Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa (sunnah) yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban .” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156 Gimana, dah berapa banyak latihan puasa kita bulan ini? Berat ya? Nah, ini ada satu amal pengganti buat yang masih suka kelewat puasa sunnah. Allah ta`ala berfirman: {وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ} "Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) agar menunaikan fidyah , (yaitu) memberi makan seorang mi

Sudah Masuk Sya`ban

Ayo persiapkan diri menyambut Ramadhan🔥 #AyoLebihBaik ===== Definisi Sya’ban Imam Ibnu Manzhur Rahimahullah menjelaskan dalam Lisanul ‘Arab: "Dinamakan Sya’ban, karena saat itu dia menampakkan (menonjol) di antara dua bulan, Ramadhan dan Rajab. Jamaknya adalah Sya’banat dan Sya’abin." (Lisanul ‘Arab, 1/501) Dia juga bermakna bercabang (asy-Sya’bu) atau berpencar (At-Tafriq), karena banyaknya kebaikan pada bulan itu. Kebiasaan pada zaman dahulu, ketika bulan Sya’ban mereka berpencar mencari sumber-sumber air. Dianjurkan Banyak Berpuasa Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya: "...Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasanya selama satu bulan kecuali Ramadhan, dan saya tidak pernah melihat dia berpuasa melebihi banyaknya puasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1868) Apa sebab dianjurkan puasa Sya’ban? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bulan Sya’ban, ada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, bany