Langsung ke konten utama

Bahaya Risywah

[Seri Belajar Muamalah-008]

Risywah adalah suap. Dalam Islam, risywah termasuk dosa besar.

Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“Laknat Allah kepada pemberi suap dan penerima suap”.
[HR. Ahmad no. 6984, shahih]

Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu’alaihi wa sallam melaknat pemberi suap dan penerima suap.
[HR. Ahmad no. 6532, shahih]

Dosa-dosa memiliki berbagai tingkatan, dan yang lebih besar wajib diprioritaskan lebih utama untuk dihindari.

Disebutkannya laknat Allah dan laknat Rasulullah terhadap amalan risywah menunjukkan dosanya yang sangat besar dan buruknya hal tersebut dalam pandangan Islam.

Apa yang dimaksud dengan risywah?

Risywah terjadi dalam 2 kondisi berikut:

1. Dijanjikan/dipersyaratkan
2. Mengambil yang bukan haknya atau menzhalimi hak orang lain

Untuk lebih memahaminya mari kita ambil contoh risywah dalam pengurusan SIM.

Dalam mengurus SIM, sebagian orang memilih menggunakan "jalur cepat", bahkan tanpa tes, dengan membayar lebih mahal.

Kondisi pertama jelas terpenuhi, karena yang mengambil "jalur cepat" sudah saling berjanji; harga tertentu untuk percepatan urusan tertentu.

Kondisi kedua, juga terpenuhi, karena pengambil "jalur cepat" mengambil yang bukan haknya, karena tidak diketahui dia sebenarnya layak dapat SIM atau tidak. Bahkan terkadang belum cukup umur, dll.

Beda halnya bagi seseorang yang sudah cukup umur lalu berusaha dengan ikut les menyetir, tes di samsat, tapi dipersulit, akhirnya memilih "jalur cepat".

Dia bisa berdalil nanti di hadapan Allah bahwa dia melakukan risywah untuk mengambil apa yang menjadi haknya, bukan sebaliknya.

Budaya risywah juga sangat berbahaya karena menjadikan hukum dilaksanakan dengan tidak adil. Dan fitrah manusia adalah menolak ketidakadilan.

Bukankah kita tidak mau ketika dizhalimi orang lain, lalu melapor ke polisi, tapi malah kita yang ditangkap karena orang yang kita laporkan menyogok polisi?

Risywah adalah bibit kehancuran peradaban, karena menciptakan ketidakadilan.

Sebagaimana disampaikan para ulama; kehancuran peradaban ditandai dengan tidak adanya keadilan di dalam hukum.

Allahul musta`an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Orang Tua Dulu Bisa Mengasuh Anak Tanpa Ilmu Parenting?

Ada banyak versi jawaban terkait hal ini. Berikut ini hanya salah satunya saja, versi pribadi. Bisa jadi sangat kontroversial. Silahkan diskip jika tidak sepakat. Atau disebarkan, jika manfaat. Mungkin, pengasuhan orang tua kita zaman dulu berhasil, tanpa ikut seminar parenting, karena kesholihan mereka. Suksesnya pengasuhan seorang anak itu karena hidayah Allah. Bukan karena keahlian orang tuanya, atau keahlian konsultan, psikolog, dsb. Jika demikian, maka cara utama tuk mengasuh anak adalah dengan mendekat ke Sang Pemilik Hidayah. Menjadi orang tua sholih. Sholih bukan hanya terbatas rajin sholat, rajin sedekah, rajin ke masjid dll. Tapi sholih yang utama juga termasuk ibadah hati berupa tulus ikhlas, syukur, dan sabar. Mungkin orang tua kita zaman dulu tidak banyak jumlah ngaji dan sholatnya. Tapi bisa jadi setiap kalinya dilakukan dengan hati penuh ikhlas, syukur, dan sabar. Maka itulah penyebab datangnya hidayah Allah, dalam pertumbuhan anak-anak mereka. Atau juga mung

Bahaya Hidup Sederhana bagi Anak?

Menurut Psikolog David J Bredehoft PhD, anak yang tidak terdidik hidup sederhana akan mengakibatkan, di antaranya; 1. Selalu ingin hadiah segera 2. Tidak mampu mengendalikan diri 3. Makan berlebihan 4. Tidak bertanggung jawab 5. Tidak paham apa itu "cukup", dll. Dalam islam sendiri, ajaran hidup sederhana erat kaitannya dengan pembentukan karakter syukur. Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia juga tidak akan mensyukuri yang banyak.  [HR. Ahmad, 4/278] Anak yang tidak bisa mensyukuri makan nasi tempe tahu, akan sulit mensyukuri makanan yang lebih mewah daripada itu. Anak yang tidak bisa mensyukuri jatah gadget 15 menit sehari, akan sulit bersyukur dikasih jatah gadget berapa lama pun. Anak yang tidak bisa mensyukuri liburan murah meriah, akan sulit bersyukur ketika diajak liburan mewah. Akhirnya anak tidak tahu apa itu cukup, dan sulit bahagia kecuali level rewardnya dinaikkan terus. Dalam mendidik kesederhanaan, orang tua harus menjadi teladan.

Doa Menolak Wabah Penyakit

اللهم إن هذا المرض جند من جنودك Allahumma inna hadzal marodho jundun min junuudika تصيب به من تشاء وتصرفه عمن تشاء Tushiibu bihi man tasyaaa', wa tashrifuhu 'an man tasyaaa' اللهم فاصرفه عناوعن بيوتنا وعن والدينا وازواجنا واهلنا وبلادنا وبلادالمسلمين و كل بلاد Allahumma fashrifhu 'annaa wa 'an buyuutinaa wa 'an waalidiinaa wa azwajinaa wa ahlinaa wa bilaadinaa wa bilaadil muslimiin wa kulli bilaad وحفظها مما نحافه ونحذر Wahfazhnaa mimmaa nakhoofuhu wa nahdzar فانت خير حافظ وانت ارحم الراحمين Fa Anta khoirun haafizho Wa Anta arhamur raahimiin Ya Allah, sesungguhnya penyakit ini adalah salah satu tentaramu Engkau timpakan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hindarkan darinya siapa saja yang Engkau kehendaki Ya Allah, hindarkanlah penyakit ini dari kami, dari rumah-rumah kami, hindarkan dari orang tua kami, pasangan-pasangan kami, keluarga kami, dari negeri kami dan negeri kaum muslimin dan dari seluruh negeri. Dan lindungilah kami d