Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Perlukah Azan Saat Sholat Di Rumah?

🍂🌱🌴 Perlu. Disunnahkan. "Saya lihat, kamu suka menggembala kambing dan berada di tempat yang jauh dari pemukiman. Ketika kamu jauh dari pemukiman, (saat masuk waktu shalat), lakukanlah adzan dan keraskan suara adzanmu. Karena semua jin, manusia atau apapun yang mendengar suara muadzin, akan menjadi saksi kelak di hari kiamat. Seperti itu yang aku dengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam." [HR. Bukhari no.3296] Inilah faidah pertama dari azan walau sholat sendirian; semua makhluk (benda) yang mendengarnya akan menjadi saksi (kebaikan) bagi kita di akhirat nanti. Kedua; diampuni dosa. "Rabb kalian begitu takjub terhadap si pengembala kambing di atas puncak gunung yang mengumandangkan azan untuk shalat dan ia menegakkan shalat. Allah pun berfirman, 'Perhatikanlah hamba-Ku ini, ia berazan dan menegakkan shalat (karena) takut kepada-Ku. Karenanya, Aku telah mengampuni dosa hamba-Ku ini dan aku masukkan ia ke dalam surga'. " [HR. Abu Daud no. 120

Ikhtiar Melawan Wabah: Banyak Bersedekah

حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ ، وَدَاوَوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ ، وَأَعِدُّوا لِلْبَلاءِ الدُّعَاءَ _ Jagalah harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah, dan hadapilah bencan dengan doa _ (HR. Ath Thabrani dalam Mu'jam Al-Ausath no.1963) Walaupun hadits ini diperselisihkan keshahihannya, namun maknanya dishahihkan para ulama. Sebagaimana dikatakan Ibnul Qayyim; "Sedekah memiliki pengaruh yang ajaib dalam mencegah berbagai bala’, walaupun sedekah dari seorang fajir (ahli maksiat) atau dzalim bahkan dari orang kafir. Karena Allah mencegah dengan sedekah berbagai bala’. Hal ini telah diketahui oleh manusia baik yang awam ataupun tidak. Penduduk bumi mengakui hal ini karena mereka telah membuktikannya" (Al Wabilus Syayyib, hal.49) Karenanya, dalam situasi wabah seperti sekarang, selain terus berikhtiar secara ilmiah dan banyak berdoa, ada satu amalan yang juga harus kita gencarkan; * banyak bersedekah * . Anggapl

Saatnya Mengamalkan Sunnah Yang Hilang

Sunnah ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dan banyak dicantumkan dalam kitab-kitab ulama yang populer, namun masih jarang diamalkan, bahkan mungkin kita hampir tidak pernah mendengarnya. Dari Nafi’, beliau menceritakan: أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَذَّنَ بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ فَقَالَ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ ذَاتُ مَطَرٍ يَقُولُ « أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ ». “Ibnu Umar pernah beradzan ketika shalat di waktu malam yang dingin dan berangin. Kemudian beliau mengatakan أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ Alaa sholluu fir rihaal   [shalatlah di rumah kalian]. Kemudian beliau mengatakan,”Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mu’adzin ketika keadaan malam itu dingin dan berhujan, untuk mengucapkan Alaa sholluu fir rihaal [hendaklah kalian shalat di rumah kalian].” (HR. Muslim no. 1632 dan Abu Daud no. 1063) Ini adalah sunnah penamb

Yuk Qunut Nazilah Di Rumah

Walaupun sholat fardhu berpindah ke rumah, mari tetap amalkan Qunut Nazilah, sebagai bentuk iman dan kebergantungan kita kepada Allah dalam menghadapi wabah. Teks qunut nazilah bisa macam-macam, tapi di sini akan diringkaskan teks yang mudah diamalkan. اللهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الغَلا وَالوَبَاء وَالمِحَن بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِينَ Allahummarfa' 'annal gholaa, wal wabaa-a, wal mihan Birahmatika Ya Arhamarrahimiin Ya Allah angkatlah dari kami segala penyimpangan, wabah penyakit, dan bencana. Dengan kasih sayang-Mu, wahai Sebaik-baik Dzat Yang Penyayang. Ini bisa dibaca berulang2, sambil dihayati maknanya. Di antara makna doa ini adalah taubat. Karenanya, sebelum minta diangkatnya wabah, yang terlebih dulu diminta adalah diangkatnya penyimpangan. Karena penyimpangan2 yg terjadi di bumi adalah salah satu latar belakang diturunkannya wabah. Qunut nazilah ini dibaca saat i`tidal sebelum sujud di rakaat terakhir. Dibaca dengan suara keras saat sholat Shubuh, Magr

Sejenak Dzikir Menolak Wabah

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِيْ الْأَرْضِ وَلَا فِيْ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ  BISMILLAAHILADZII LAA YADHURRU MA’AS-MIHI SYAI-UN FIL-ARDHI WA LAA FIS-SAMAA-I WA HUWAS-SAMII’UL ‘ALIIM Artinya: “Dengan nama Allah yang bila disebut, tidak ada sesuatu di bumi dan langit yang mampu menimbulkan bahaya, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Dalam hadits hasan riwayat Tirmidzi disebutkan bahwa apabila seseorang *membacanya 3 kali setiap pagi dan setiap petang*, maka tidak akan ada yang dapat membahayakannya. Bahaya di sini bisa bermakna wabah itu sendiri, atau bila pun terkena, maka hal itu tidak membuatnya jauh dari Allah. Karena bahaya terbesar bagi makhluk adalah ketika dia jauh dari Penciptanya. #Dirumahaja #IkhtiardanDoa === Bogor H-33 Ramadhan 1441H

Doa Menolak Wabah Penyakit

اللهم إن هذا المرض جند من جنودك Allahumma inna hadzal marodho jundun min junuudika تصيب به من تشاء وتصرفه عمن تشاء Tushiibu bihi man tasyaaa', wa tashrifuhu 'an man tasyaaa' اللهم فاصرفه عناوعن بيوتنا وعن والدينا وازواجنا واهلنا وبلادنا وبلادالمسلمين و كل بلاد Allahumma fashrifhu 'annaa wa 'an buyuutinaa wa 'an waalidiinaa wa azwajinaa wa ahlinaa wa bilaadinaa wa bilaadil muslimiin wa kulli bilaad وحفظها مما نحافه ونحذر Wahfazhnaa mimmaa nakhoofuhu wa nahdzar فانت خير حافظ وانت ارحم الراحمين Fa Anta khoirun haafizho Wa Anta arhamur raahimiin Ya Allah, sesungguhnya penyakit ini adalah salah satu tentaramu Engkau timpakan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hindarkan darinya siapa saja yang Engkau kehendaki Ya Allah, hindarkanlah penyakit ini dari kami, dari rumah-rumah kami, hindarkan dari orang tua kami, pasangan-pasangan kami, keluarga kami, dari negeri kami dan negeri kaum muslimin dan dari seluruh negeri. Dan lindungilah kami d

Praktik Isolasi di Masa Gubernur Amr bin Ash Berhasil Menyetop Wabah

https://m.kiblat.net/2018/09/01/melihat-wabah-rubella-dengan-kacamata-wahyu/ Social distancing ternyata sudah pernah dipraktikkan di abad ketujuh masehi, saat terjadi wabah penyakit Thoun di Syam. Abu Ubaidah ra, gubernur Syam wafat karena wabah tsb. Gubernur penggantinya Muadz bin Jabal ra pun wafat karena wabah yang sama. Barulah di masa Amr bin Ash menjadi gubernur, beliau ra melihat bahwa social distancing adalah solusi tuk menyetop wabah, maka diinstruksikan warga Syam tuk berpencar ke gunung2, saling menjauh, dan akhirnya dg izin Allah wabah Thoun di Syam berakhir.

Tidak Boleh Membahayakan Diri Sendiri dan Membahayakan Orang Lain

Ini adalah salah satu kaidah fikih terbesar dari 5 kaidah besar fikih yang dirumuskan para ulama dari begitu banyak dalil Al-Quran dan Hadits. Rumusan ini menunjukkan bagaimana syariat ini begitu logis dan aplikatif. Di antara dalil yang mendukung rumusan ini adalah hadits tentang wabah, yang melarang orang di wilayah wabah untuk keluar, dan melarang orang di luar wilayah wabah untuk mendatanginya (HR. Bukhari no. 3473). Melalui kaidah fikih ini, Islam menempatkan bagaimana kemudharatan harus sebisa mungkin dihilangkan, baik itu mudharat bagi diri sendiri maupun mudharat bagi orang lain. Oleh karenanya, wajar ketika majelis ulama sebuah negeri berijtihad menghentikan sholat jumat ketika wabah meluas, karena sakit dan kematian adalah kemudharatan besar yang lebih dipentingkan untuk dihindari dalam kondisi ini. Kaidah ini sekaligus menunjukkan bagaimana Islam mengajarkan umat untuk tidak egois, dan memperhatikan kepentingan umum. Oleh karenanya, janganlah seorang muslim meremehkan

Harta Itu Diusahakan

[Seri Belajar Muamalah - 018] Masih dari pembukaan Bab Jual Beli Kitab Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq, beliau mengangkat hadits; طَلَبُ الْحَلاَلِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ “Berusaha mencari (harta) yang halal adalah wajib bagi setiap Muslim.” (HR ath-Thabarani) Hadits ini, tidak hanya mewajibkan rezeki itu halal, tapi mewajibkan juga "berusaha mencari"nya. Inilah metode dasar cara memperoleh harta dalam syariat; melalui usaha/kerja keras. Di antara kaidah fiqih terkait hal ini adalah: الغُنْمُ بالغُرْمِ "Keuntungan itu sesuai risiko". Jadi, kalau ada tawaran harta dengan cara yang mudah, fasilitas gratisan di luar kontrak kerja, peluang investasi dijamin untung tanpa ada detilnya, hati-hati. Hal-hal itu bisa membuka potensi pelanggaran syariat di dalam akadnya; penipuan, korupsi, riba, dll. Imam Syafii pernah bersyair; Engkau ingin menjadi faqih tanpa jerih payah Memang gila itu bercabang-cabang Tidak bakal engkau mendapatkan harta tanpa bekerja keras