Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Boikot Produk Musuh Islam

Allah ta`ala berfirman: وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka * kekuatan apa saja * yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (Surat Al-Anfal: 60) Sikap kita dalam kehidupan, menentukan di mana posisi kita. Loyalitas kita menunjukkan di kelompok mana kita berada. Semakin tinggi simpati dan dukungan kita dalam sebuah komunitas, maka setinggi itu pula kedudukan kita dalam komunitas terse

Prinsip Kemudahan dalam Manhaj Pertengahan

1. Umat Islam adalah umat pertengahan ( ummatan wasathan ), dan di antara makna wasathan adalah "terbaik" وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً (سورة البقرة: 143) “Dan yang demikian itu Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) sebagai umat pertengahan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kalian” (QS  Al Baqarah: 143). 2. Karakter manhaj pertengahan adalah adanya prinsip at taysir (mudah). 3. Allah menghendaki kemudahan bagi hambaNya َ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (QS. Al-Baqarah: 185) 4. Nabi shallallahu `alayhi wasallam memerintahkan untuk mempermudah, bukan mempersulit. فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ ، وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ “Kalian diutus untuk mempermudah dan kalian tidaklah diutus un

3 Cara Menuju Keshalihan Buah Hati

1. Display Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sudah terlalu banyak nasihat tentang pentingnya display atau teladan. Hanya mungkin belum kita benar benar amalkan. Ayah yang jarang sholat, tidak akan didengar saat menyuruh anaknya sholat. Bapak yang tidak menikmati ibadah ke masjid, bagaimana akan mengajak anaknya ke masjid? Jika menikah itu menyempurnakan setengah agama, mungkin salah satu maknanya adalah bahwa orang tua harus menjadi sebaik2nya teladan bagi anak2nya. Orang tua harus benar solatnya agar anaknya solat. Orang tua harus rajin mengaji agar anaknya mengaji Orang tua harus santun bahasanya agar anaknya santun dan seterusnya, maka sempurnalah setengah agama para orang tua dengan menjadi teladan yang sebenarnya. 2. Dialog Dialog mengajarkan sesuatu kepada anak kecil bagai mengukir di atas batu. Sulit. Tapi ketika sudah terukir, akan terus terukir. ->Perlu Persiapan. Agar anak bangun solat subuh di masjid, maka persiap

Sabar

Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim) Setiap mukmin digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai orang yang memiliki pesona, yang digambarkan dengan istilah ‘ajaban’. Pesona berpangkal dari adanya positif thinking seorang mukmin. Ketika mendapatkan kebaikan, ia refleksikan dalam bentuk syukur terhadap Allah swt. Karena ia paham, hal tersebut merupakan anugerah Allah. Dan tidaklah Allah memberikan sesuatu kepadanya melainkan pasti sesuatu tersebut adalah positif baginya. Sebaliknya, jika ia mendapatkan suatu musibah, ia akan bersabar. Karena ia ya

Memakmurkan Masjid Harga Mati

Ada orang sering muncul di whatsapp tapi tdk muncul berjamaah di MASJID Ada orang sering muncul di facebook tapi tdk muncul  berjamaah di MASJID Ada orang sering muncul di twitter tapi tdk muncul berjamaah di MASJID Ada orang sering muncul di instagram tapi tdk muncul berjamaah di MASJID Seandainya kematian datang menjemput, apakah WhatsApp, facebook, twitter, atau instagram  dapat menolong? Apa gunanya seluruh penduduk bumi mengenal, tapi penduduk  langit tidak mengenal? Malaikat senantiasa turun ke bumi dan menjadikan pintu-pintu MASJID sebagai pos jaganya. Maka orang yg bolak-balik ke MASJID pasti akan dikenal oleh para malaikat Dalam mafhum Hadist Nabi SAW disebutkan: Apabila engkau melihat seorang lelaki bolak-balik ke masjid, saksikanlah bhw dia adalah  orang BERIMAN Allah SWT berfirman: Sesungguhnya hanya orang-orang yang memakmurkan MASJID  beriman kepada Allah dan hari akhir... (QS.At-Taubah/9:18). Masjid tidak dapat dipisahkan dari orang beriman, Medsos tidak masal

Hidupkan Muharram

Allah ar Rahman berfirman: { إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ } “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu” [QS At-Taubah: 36] 'Abdullah bin 'Abbas telah menjelaskan tafsir dari ayat diatas, beliau mengatakan: أي فيهن كلهنَّ؛ ثم اختص منهنَّ أربعة فجعلهنَّ حرامًا وعظم حرماتهنَّ، وجعل الذنب فيهنَّ أعظم والعمل الصالح والأجر أعظم "(Janganlah kalian menganiaya diri kalian) yakni pada seluruh bulan yang ada, kemudian dikhususkan dari bulan-bulan itu empat bulan yang Allah telah menjadikannya sebagai bulan-bulan haram, yang telah dilebihkan kedudukannya daripada bulan yang lain

Sekilas tentang Syiah

Syiah menurut etimologi bahasa arab bermakna pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna setiap kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. Adapun menurut terminologi syariat, syiah bermakna mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama dari seluruh sahabat dan lebih berhak untuk menjadi khalifah kaum muslimin sepeninggal Rasulullah saw. Pada hakikatnya, imamah merupakan worldview (pandangan dan pegangan hidup) bagi Syiah. Dan sebagai kelanjutan dari idiologi ini, maka khalifah-khalifah pertama, kedua, dan ketiga yaitu Abu Bakar, Umar, dan Usman adalah Khalifah yang tidak sah, pengkhianat, perampok-perampok yang berdosa, karena mengambil jawatan dan pangkat khalifah tanpa kebenaran dari Ali. Oleh karena itu syiah selalu mencaci maki para sahabat Rasulullah saw. Dalam menelusuri kemunculan pengikut Imam Ali yang dikenal dengan penamaan sebagai kaum Syiah, perlu dilihat dari dua hal, yaitu aspek politik dan aspek aqidah. Pertama: Politik Kemunculan syiah da

Takbir Idul Qurban

Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau tidak bertakbir setelah maghrib (malam tanggal 14 Dzluhijjah). (HR Ibn Abi Syaibah & Al Baihaqi. Al Albani mengatakan: Sanadnya shahih) Dari Ibnu Abbas, “Kami mengetahui selesainya shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bacaan “takbir”. “ (HR. Al-Bukhari no. 806 dan Muslim no. 583) Al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 2/420-421 menyebutkan perbedaan pendapat dalam memahami hadts ini dikalangan ahlil-ilmi. Beliau berkata, ” … Pada hadits tesebut terdapat keterangan bolehnya seseorang menjaharkan dzikir setelah shalat. Ath-thabari berkata, ”Pada hadits tersebut terdapat penjelasan keabsahan amalan takbir yang dilakukan oleh para pemimpin di akhir shalat.” الله اكبر الله اكبرالله اكبر لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد ✨✨✨ SELAMAT MENYAMBUT HARI RAYA IDUL QURBAN SEMOGA ALLAH MENERIMA AMAL IBADAH KITA

Bank Syariah Indonesia Lebih Islami

Diambil dari sebuah artikel tentang hasil riset perbankan syariah di dunia... ========= Bank Syariah di Indonesia lebih Islami dibandingkan Bank Syariah Luar Negeri  Updated: Sabtu 22 November 2014 - 6:50  Kategori: Siaran Pers  Posted by: Ricky Dwi Apriyono Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES) Bank Indonesia, merilis hasil penelitian yang berjudul "Formulating Islamic Bank Performance Measurement Based On Shari'ah Objectives" pada Selasa (18/11). Penelitian ini dibuat oleh gabungan tim peneliti PRES, yang diketuai oleh Bapak Ascarya dan Ibu Siti Rahmawati serta Ibu Enny Anwar sebagai anggota. Selain itu, penelitian ini juga dibantu oleh Bapak Raditya Sukmana (Dosen Ekonomi Islam, Universitas Airlangga Surabaya) sebagai anggota tim peneliti. Penelitian ini  didasari dengan banyaknya penelitian mengenai Islamic Bank Performance dari sisi keuangan, tetapi terbatas dalam menggali aspek kesyariahannya (kesesuaian dengan aspek maqashid Syariah). Pengukuran tingkat

Puasa dari Tanggal 1 Dzulhijjah

Diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latho-if Al Ma’arif, hal. 459) _Nabi Tidak Melakukan Puasa Awal Dzulhijjah, Benarkah?_ Ada sebuah riwayat dari ‘Aisyah yang menyebutkan, مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-

10 Hari Terbaik dalam Setahun

" Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : sepuluh hari (pertama) dari Bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah , kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”. [HR. Bukhari] Ibnul Qayyim al Jauziyah berkata: “Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan lebih utama dari sepuluh malam pertama dari bulan Dzulhijjah. Dan sepuluh hari  (siang) pertama Dzulhijah lebih utama dari sepuluh hari terakhir Ramadhan. .." [Zaadul Ma`ad, hal. 20] Mari perbanyak dan perkuat: 💫Puasa 💫Sedekah 💫Tilawah 💫Tahajud 💫Akhlaq Mulia di hari-hari awal Dzulhijjah sebagaimana kita perkuat iman dan amal sholih kita di hari-hari akhir Ramadhan. Di saat setan tidak dibelenggu, inilah saat kita membuktikan energi iman yang berhasil kita raih saat Ramadhan lalu. 💪🔥 ===== Bagi

Takbir Awal Dzulhijjah

AYO BERTAKBIR!!! Hadis dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan di tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu. ” (HR. Ahmad & Sanadnya dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir) Imam Al Bukhari mengatakan: “Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Mereka berdua mengucapkan takbiran kemudian masyarakat bertakbir disebabkan mendengar takbir mereka berdua.” (HR. Al Bukhari sebelum hadis no.969) الله اكبر الله اكبر لا اله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد

Khutbah Sholat Gerhana

إن الشَّمس و القَمَر آيتانِ مِنْ آيَاتِ الله لاَ تنْخَسِفَانِ لِمَوتِ أحد. وَلاَ لِحَيَاتِهِ. فَإذَا رَأيتمْ ذلك فَادعُوا الله وَكبروا وَصَلُّوا وَتَصَدَّ قوا”. ثم قال: ” يَا أمةَ مُحمَّد ” : والله مَا مِنْ أحَد أغَْيَرُ مِنَ الله سُبْحَانَهُ من أن يَزْنَي عَبْدُهُ أوْ تَزني أمَتُهُ. يَا أمةَ مُحَمد، وَالله لو تَعْلمُونَ مَا أعلم لضَحكْتُمْ قَليلاً وَلَبَكَيتم كثِيراً “. ”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” Nabi selanjutnya bersabda, ”Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina. Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhori) عَنْ أَبِى

Bank Syariah sama seperti Bank Konven!

Setuju dengan judul di atas serupa dengan menganggap sama produk berlabel halal MUI dan produk berlabel kandungan babi (yang diwajibkan BPOM tuk makanan yang mengandung babi). Setuju dengan judul di atas, serupa dengan menganggap Majelis Ulama Indonesia (kumpulan para ulama), melakukan salah satu di antara 2 hal; 1. Salah dengan tidak sengaja, berarti mereka bodoh , 2. Salah dengan sengaja, berarti mereka jahat, menyesatkan umat. 110 Fatwa Majelis Ulama telah dikeluarkan hingga saat ini, melalui kajian mendalam, sehingga berujung pada produk perbankan syariah Indonesia masa ini. Itu semua produk kebodohan atau produk kejahatan? Dalam memahami perbankan syariah di Indonesia, sangat penting memahami perbedaan 3 hal ini; 1. Pendapat Ulama Dewan 2. Pendapat Ulama Dewean 3. Pendapat Akal Sampeyan #Riba.Dosa.Besar. #Ayo.Ke.Bank.Syariah

Tanggung Jawab Lelaki

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ Lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Surat An-Nur: 37) Lelaki, mempunyai tanggung jawab untuk menghidupkan rumah-rumah mereka dengan dzikir, mengingat Allah (ayat 36). Tidak membiarkan pekerjaan dan urusan dunia mereka membuat mereka lalai menegakkan sholat, membayar zakat, dan mengaji ayat-ayatNya. Itu semua dilakukan, karena mereka memiliki visi yang tegas, dan terang: menyelamatkan diri mereka dan keluarga mereka, saat datangnya hari yang sangat dahsyat, saat semua amal diperlihatkan dan diperhitungkan. -Hikmah Nasihat Imam Sholat Shubuh Masjid Cut Meutia, 24 Syawal 1438-

Menjadi Muslim Seutuhnya

Dalam sebuah kontes dangdut, sang juara, biduanita, berdiri di atas panggung dengan pakaiannya yang mengumbar aurat. Ia mengucapkan hamdalah dengan begitu fasihnya, dan mengatakan bahwa usahanya ini, adalah demi orang tuanya, dan seluruh hadiah uang pun akan dijadikan hadiah umroh untuk orang tuanya. Islami sekali? Sungguh mulia kontes "laghwu" dangdut ini? Mengantarkan niat baik seorang wanita desa, memberangkatkan orang tuanya ke tanah suci menjadi kenyataan? Marilah berhati-hati dari *langkah-langkah syaitan*. Karena memang syaitan tidak hanya punya satu jurus dalam mencari teman. Terkadang yang rajin pengajian dibiarkannya, namun dipandu agar chatting mesra dengan teman pengajian muslimahnya. Terkadang yang rajin tahajud dibiarkannya, namun diajak agar nyinyir dengan perjuangan mujahid di tanah jihad. Terkadang yang banyak sedekah dibiarkannya, namun dijadikan istiqomah mencari penghasilan melanggar syariah. أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِي

Puasa Syawal, Kapan Lebih Baik

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Imam Nawawi menjelaskan dalam kitab Syarh Shahih Muslim (8/328); “Afdhalnya  adalah berpuasa enam hari berturut-turut langsung setelah Idul Fithri. Namun jika ada orang yang berpuasa Syawal dengan tidak berturut-turut atau berpuasa di akhir-akhir bulan, maka dia masih mendapatkan keutamaan puasa Syawal berdasarkan konteks hadits ini”. Jadi, boleh berpuasa secara berturut-turut atau tidak, baik di awal, di tengah, maupun di akhir Bulan Syawal. Namun yang lebih utama adalah bersegera melakukannya berdasarkan dalil-dalil yang berisi tentang anjuran bersegera dalam berbuat kebajikan. Di antaranya firman Allah Ta`ala; يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَٰئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka men

Ramadhan itu Menyehatkan

SAHUR , biar ga ngantuk abis subuh, jangan banyak2. Sahur sedikit saja makan, dan minum air putih yg cukup. Jangan pusing dengan trik sahur supaya tidak lapar dll. Lah, kan puasa supaya bisa empati sama mereka yg jarang makan. Kalau justru menghindari lapar, gimana mau empati? Nikmati saja laparnya. TA`JIL , sederhana saja, kan mau sholat magrib jamaah di masjid. Jangan sampai telat. Awal waktu adl yg terbaik. MAKAN MALAM , jangan banyak2, kan mau isya dan tarawih. Klo kenyang malah ngantuk. Abis tarawih mau makan banyak? Lah, kan mau tidur, ngapain makan banyak? Bolehlah kopi tubruk yg menyehatkan bagi yg mau lanjut tilawah sampai larut. Ulangi siklus di atas selama 30 hari, insya Allah selama Ramadhan badan lebih sehat, dan amalan lebih kuat. “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan

Mari Mencari Nafkah Halal!

Ketika harta terganggu, manusia menjadi lebih sensitif. Ketika syariat mencoba mengatur ini itu ttg harta, seolah berbagai alasan dan logika keluar tuk pembenaran. Kasus murtad besar-besaran sepeninggal Al Mustofa shallallahu `alayhi wasallam pun sedikit banyak dipengaruhi urusan harta; enggan berzakat. Mungkin karena itulah, Al Quran memberikan penekanan luar biasa ketika berbicara tentang salah satu dosa (terbesar) dalam muamalah; riba يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) *jika kamu orang-orang yang beriman. (Al Baqarah: 278) Sudah seruannya ditujukan kepada orang beriman, masih dikuatkan lagi dengan perintah taqwa, itupun ditegaskan lagi dengan penutup "jika kamu beriman". Jadi, ketaatan muamalah ini tentang iman. Kondisi akhir zaman bisa jadi membuat manusia terpaksa bersentuhan dengan yang ha

Al Quran dalam Dirimu

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃 "Tak perlu menyebut berapa banyak bagian Al Quran yang telah kau hafalkan. Tapi biarkan Al Quran terlihat dalam tindakan-tindakanmu. Beri makan mereka yang lapar, beri pakaian mereka yang membutuhkan, perlihatkan akhlak mulia, baktilah kepada orang tua. Yang penting bukan sedalam apa  engkau telah menyerap Al Quran, tapi sedalam apa Al Quran telah telah menyerap dalam tindakanmu." 🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Dua Ciri Ramadhan Sukses

🌖 Berkurangnya uang makan pribadi, dan bertambahnya uang tuk berbagi 🌒 Turunnya timbangan badan, dan naiknya timbangan amal ✨لان الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف عن العبادة ✨“Karena yang namanya kenyang membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, kecerdasan berkurang, lebih banyak tidur dan malas ibadah.” (Imam asy Syafi`i, Siyar A’lamin Nubala, 10: 36) #Puasa.Sehat #Kontrol.Makan #Katrol.Ibadah

Berapa Besar Peredaran Uang Selama Ramadhan?

Data tahun 2016 menyebutkan bahwa uang yang beredar selama Ramadhan dan Lebaran meningkat 146 Triliun dibanding bulan biasa. Sedangkan tahun ini pemerintah mengantisipasi di angka 167 T. Tentu saja, sebagian besar sumbernya adalah kaum muslimin. Besarnya peredaran uang tersebut bisa dari kegiatan donasi (ZIS) dan tentu saja jual beli. Jika mereferensi data zakat 2015, hanya 3,7 T yang terhimpun di lembaga resmi selama setahun (bukan hanya Ramadhan). Jika hal yang serupa terjadi di 2017, maka lebih dari 100 T adalah nilai pertambahan jual beli kaum muslimin selama Ramadhan. Ke manakah uang tersebut mengalir? Jangan sampai kaum muslimin mengayakan mereka yang justru memusuhi Islam dan kaum muslimin. Manfaatkan anggaran Ramadhan kita untuk BERBAGI, dan berbelanja dengan sesama muslim. Bangkitkan ekonomi umat!✊✨ Bogor, 3 Ramadhan 1438H #beli.warung.tetangga #beli.produk.muslim ================ http://m.wartaekonomi.co.id/berita141799/peredaran-uang-selama-ramadan-diprediksi-mel

Malu Bagian Dari Iman

Rasulullah shallallahu `alahi wa sallam bersabda; ...وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ "...Dan malu adalah sebagian dari iman" (HR. Muslim) Kesempurnaan iman seseorang tampak dari kesempurnaan sifat malunya. Malu yang dimaksud adalah malu dalam perihal buruk. Semakin seseorang malu untuk bermaksiat, malu untuk berakhlaq buruk, malu untuk berkata kasar, semakin sempurnalah imannya. Selain menjadi _display_ keimanan, malu juga merupakan _display_ dari akal. Semakin berkembang akal manusia, maka semakin sempurnalah rasa malunya. Sebagaimana bayi yang tidak malu tampil tanpa baju di hadapan manusia, seiring berkembang akalnya maka semakin sempurnalah manusia menutup auratnya. Oleh karena itu, kedewasaan fisik yang tidak diikuti kedewasaan malu membuka aurat, menunjukkan akal yang kekanak-kanakan, selain kekurangsempurnaan iman. Demikian juga dengan ketaatan kepada Allah dan kesantunan kepada manusia, semakin tidak malu dalam melanggarnya, semakin menunjukkan be

Menjauhi Tempat-Tempat Haram

Beberapa Bahaya Mendekati Tempat-Tempat yang Haram 1. Terbangkitkannya hawa nafsu yang sebelumnya terkendali menjadi tergoda. Seseorang yang mendekati dan masuk ke tempat-tempat yang haram, secara perlahan atau cepat akan membuat hatinya tergoda dan hawa nafsunya sulit untuk dikendalikan. Hal ini terjadi karena setan selalu menjadikan maksiat itu indah bagi yang melihatnya terutama mereka yang lemah iman. Ditambah lagi hawa nafsu manusia yang cenderung untuk mengikuti hal-hal yang buruk dan merasa berat dalam mentaati Allah swt. Allah swt berfirman: Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), padahal mereka adalah orang-orang berpandangan tajam (Al-Ankabut: 38). Perhatikan bagaimana pengaruh tipu daya setan terhadap mereka? Allah Swt menyatakan bahwa orang-orang yang tadinya berpandangan tajam pun dapat terpengaruh dengan tipuan setan sehingga mereka menganggap baik perbuatan buruk atau min

Tafsir Al Maun

Surat ini adalah Makkiyyah. Dinamakan dengan surat al-Maa’uun karena mengandung kata al-Maa’uun, yaitu di ayat terakhir. Firman Allah swt; أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ Arti Kalimat: Tidakkah engkau melihat orang yang mendustakan (hari) pembalasan? Ucapan aro-ayta artinya adalah : tidakkah engkau melihat. Bisa juga diartikan: kabarkan kepadaku, bagaimana pendapatmu tentang… Makna ad-Diin dalam ayat ini artinya adalah ‘pembalasan’, sebagaimana firman Allah: مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ Yang Menguasai hari pembalasan (Q.S al-Fatihah ayat 4) Firman Allah swt; يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ Pada hari tersebut Allah menyempurnakan pembalasan untuk mereka secara haq (adil)…(Q.S anNuur ayat 25) Orang-orang Kafir tidak meyakini bahwa mereka akan dibangkitkan pada hari kiamat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Para penentang dakwah Rasul bertanya dengan maksud mengejek: Apakah mungkin kami akan dibangkitkan?! Hal itu sebagaima